Mencicipi Kue Talam, Kuliner Khas Ramadan dari Kota Samarinda
Salah satu penjual kue talam yang terkenal di Samarinda adalah Hj. Hatim. Generasi penerus Hj. Hatim, Khairunnisa, mengatakan bahwa tradisi membuat kue talam telah diwariskan secara turun-temurun di keluarganya.
“Kue Talam pada umumnya dibuat dari bahan-bahan yang mudah didapat seperti tepung beras tepung tapioka, tepung terigu atau tepung sagu,” kata Khairunnisa.
Khairunnisa sendiri mulai berjualan kue talam dari pukul 12.00 WIB hingga menjelang buka puasa. Di sana ia menjual kue talam dengan berbagai varian.
“Kue talam itu ada banyak macamnya, sekitar 16 macam,” ujarnya dikutip dari Liputan6.com.
Jenis kue talam yang paling banyak diburu selama Ramadan adalah amparan tatak. Selain itu, ada juga bingka banjar yang laris manis.
Khairunnisa mendapatkan resep rahasia kue talam itu dari ibu dan neneknya. Neneknya, Hj. Hatim, terkenal sebagai pembuat kue talam terbaik di Kota Samarinda.
Beberapa warga Samarinda menyebut kue ini sebagai kue Loyang. Penjualannya dilakukan dengan membaginya menjadi banyak potongan. Harganya variatif mulai dari Rp15 ribu hingga Rp25 ribu per potong. Untuk satu Loyang harganya Rp280 ribu.
berita untuk kamu.
Punya Cita Rasa Khas
Salah satu keunggulan kue talam buatan Hj. Hatim adalah cita rasanya yang khas. Tak jarang pembelinya harus memesan terlebih dahulu agar tidak kehabisan.
Namun bila dagangannya tidak habis, biasanya kue talam yang tersisa akan dibagikan ke masjid, penyapu jalanan, hingga tetangga.
Seorang pembeli, Andi Wahyudi, mengakui cita rasa khas dari kue talam. Hampir setiap hari ia singgah ke warung Hj. Hatim untuk membeli kue talam. Menurutnya rasa yang dihadirkan tidak pernah berubah dari dulu.
Sudah Berumur Lima Abad
Tak hanya di Samarinda, kue talam dapat ditemukan di berbagai daerah di Indonesia. Di tengah masyarakat Betawi, kue talam sudah hadir sejak 500 tahun yang lalu.
Dilansir dari Wikipedia, kue ini mendapat pengaruh dari kuliner Tionghoa dan Belanda yang mendiami kawasan Batavia.
Saat zaman kolonial, kue talam hanya disajikan kepada kalangan Bangsawan sebagai hidangan pembuka. Hal ini dikarenakan kue talam merupaan perwujudan kepada tamu mengenai hormatnya sang tuan rumah kepada tamu yang ia sudah anggap sebagai kerabat.
- Shani Ramadhan Rasyid
Di Kudus, penjual intip ketan sudah jarang ditemui. Bisa dibilang makanan tradisional ini kini sangat langka.
Baca SelengkapnyaBulan Ramadan menjadi momen berburu makanan khas daerah yang menjadi menu andalan untuk santapan berbuka puasa bersama keluarga di rumah.
Baca SelengkapnyaJajanan khas Kota Jambi ini pastinya tidak pernah luput dari peminatnya terutama saat Bulan Ramadan tiba sebagai menu takjil untuk berbuka puasa.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tradisi ini sudah ada sejak tahun 1743 dan diwariskan secara turun-temurun.
Baca SelengkapnyaBedanya memasak rendang untuk sambut Ramadan adalah masakannya akan disajikan untuk santap sahur pertama.
Baca SelengkapnyaKue Tetu merupakan sebuah kudapan berbahan dasar tepung terigu dan santan kelapa.
Baca SelengkapnyaSalah satu sajian hidangan yang sudah menjadi tradisi ketika Ramadan ini dibuat dengan bumbu-bumbu yang kaya akan rempah dan pastinya menggugah selera.
Baca SelengkapnyaDalam menyambut bulan Ramadan, setiap daerah memiliki tradisinya masing-masing yang unik dan penuh makna.
Baca SelengkapnyaMakanan tradisional khas Kepulauan Riau ini selalu diburu penggemarnya sebagai sajian berbuka puasa.
Baca Selengkapnya