Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mencicipi Kue Talam, Kuliner Khas Ramadan dari Kota Samarinda

Mencicipi Kue Talam, Kuliner Khas Ramadan dari Kota Samarinda

Mencicipi Kue Talam, Kuliner Khas Ramadan dari Kota Samarinda

Kue Talam merupakan kudapan tradisional Suku Banjar. Kue ini terbuat dari bahan dasar santan dan tepung.

Di Kota Samarinda, ada kuliner unik khas Bulan Suci Ramadan bernama Kue Talam. Biasanya warga Samarinda akan berburu kuliner ini menjelang waktu berbuka puasa.

Dilansir dari Liputan6.com, Kue Talam merupakan kudapan tradisional Suku Banjar. Kue ini terbuat dari bahan dasar santan dan tepung.

Salah satu penjual kue talam yang terkenal di Samarinda adalah Hj. Hatim. Generasi penerus Hj. Hatim, Khairunnisa, mengatakan bahwa tradisi membuat kue talam telah diwariskan secara turun-temurun di keluarganya.

“Kue Talam pada umumnya dibuat dari bahan-bahan yang mudah didapat seperti tepung beras tepung tapioka, tepung terigu atau tepung sagu,” kata Khairunnisa.

Khairunnisa sendiri mulai berjualan kue talam dari pukul 12.00 WIB hingga menjelang buka puasa. Di sana ia menjual kue talam dengan berbagai varian.
“Kue talam itu ada banyak macamnya, sekitar 16 macam,” ujarnya dikutip dari Liputan6.com.

Mencicipi Kue Talam, Kuliner Khas Ramadan dari Kota Samarinda

Jenis kue talam yang paling banyak diburu selama Ramadan adalah amparan tatak. Selain itu, ada juga bingka banjar yang laris manis.

Khairunnisa mendapatkan resep rahasia kue talam itu dari ibu dan neneknya. Neneknya, Hj. Hatim, terkenal sebagai pembuat kue talam terbaik di Kota Samarinda.

Beberapa warga Samarinda menyebut kue ini sebagai kue Loyang. Penjualannya dilakukan dengan membaginya menjadi banyak potongan. Harganya variatif mulai dari Rp15 ribu hingga Rp25 ribu per potong. Untuk satu Loyang harganya Rp280 ribu.

Mencicipi Kue Talam, Kuliner Khas Ramadan dari Kota Samarinda

Punya Cita Rasa Khas

Salah satu keunggulan kue talam buatan Hj. Hatim adalah cita rasanya yang khas. Tak jarang pembelinya harus memesan terlebih dahulu agar tidak kehabisan.

Namun bila dagangannya tidak habis, biasanya kue talam yang tersisa akan dibagikan ke masjid, penyapu jalanan, hingga tetangga.

Seorang pembeli, Andi Wahyudi, mengakui cita rasa khas dari kue talam. Hampir setiap hari ia singgah ke warung Hj. Hatim untuk membeli kue talam. Menurutnya rasa yang dihadirkan tidak pernah berubah dari dulu.

Mencicipi Kue Talam, Kuliner Khas Ramadan dari Kota Samarinda

Sudah Berumur Lima Abad

Tak hanya di Samarinda, kue talam dapat ditemukan di berbagai daerah di Indonesia. Di tengah masyarakat Betawi, kue talam sudah hadir sejak 500 tahun yang lalu.

Dilansir dari Wikipedia, kue ini mendapat pengaruh dari kuliner Tionghoa dan Belanda yang mendiami kawasan Batavia.

Saat zaman kolonial, kue talam hanya disajikan kepada kalangan Bangsawan sebagai hidangan pembuka. Hal ini dikarenakan kue talam merupaan perwujudan kepada tamu mengenai hormatnya sang tuan rumah kepada tamu yang ia sudah anggap sebagai kerabat.

Mencicipi Kue Talam, Kuliner Khas Ramadan dari Kota Samarinda
Mencicipi Intip Ketan, Kuliner Khas Kudus yang Hanya Muncul pada Bulan Ramadan Konon Sudah Ada Sejak Zaman Wali Songo
Mencicipi Intip Ketan, Kuliner Khas Kudus yang Hanya Muncul pada Bulan Ramadan Konon Sudah Ada Sejak Zaman Wali Songo

Di Kudus, penjual intip ketan sudah jarang ditemui. Bisa dibilang makanan tradisional ini kini sangat langka.

Baca Selengkapnya
Memburu Amparan Tatak Pisang, Jajanan Andalan saat Berbuka Puasa Khas Banjarmasin
Memburu Amparan Tatak Pisang, Jajanan Andalan saat Berbuka Puasa Khas Banjarmasin

Bulan Ramadan menjadi momen berburu makanan khas daerah yang menjadi menu andalan untuk santapan berbuka puasa bersama keluarga di rumah.

Baca Selengkapnya
Lezatnya Kue Muso, Kudapan Tradisional Jambi yang Selalu Diburu saat Bulan Ramadan Tiba
Lezatnya Kue Muso, Kudapan Tradisional Jambi yang Selalu Diburu saat Bulan Ramadan Tiba

Jajanan khas Kota Jambi ini pastinya tidak pernah luput dari peminatnya terutama saat Bulan Ramadan tiba sebagai menu takjil untuk berbuka puasa.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Sambut Ramadan dengan
Sambut Ramadan dengan "Perang Air", Ini Makna di Balik Tradisi Gebyuran Bustaman di Semarang

Tradisi ini sudah ada sejak tahun 1743 dan diwariskan secara turun-temurun.

Baca Selengkapnya
Mengenal Marandang untuk Sambut Ramadan, Tradisi Masyarakat Minangkabau yang Tak Lekang oleh Waktu
Mengenal Marandang untuk Sambut Ramadan, Tradisi Masyarakat Minangkabau yang Tak Lekang oleh Waktu

Bedanya memasak rendang untuk sambut Ramadan adalah masakannya akan disajikan untuk santap sahur pertama.

Baca Selengkapnya
Mencicipi Kue Tetu, Kuliner Buka Puasa Khas Warga Kota Palu
Mencicipi Kue Tetu, Kuliner Buka Puasa Khas Warga Kota Palu

Kue Tetu merupakan sebuah kudapan berbahan dasar tepung terigu dan santan kelapa.

Baca Selengkapnya
Menikmati Bubur Kanji Rumbi, Sajian Buka Puasa Khas Aceh yang Sudah jadi Tradisi
Menikmati Bubur Kanji Rumbi, Sajian Buka Puasa Khas Aceh yang Sudah jadi Tradisi

Salah satu sajian hidangan yang sudah menjadi tradisi ketika Ramadan ini dibuat dengan bumbu-bumbu yang kaya akan rempah dan pastinya menggugah selera.

Baca Selengkapnya
Mengenal Balimau Kasai, Tradisi Bersuci Sambut Hari Ramadan Khas Masyarakat Kampar Riau
Mengenal Balimau Kasai, Tradisi Bersuci Sambut Hari Ramadan Khas Masyarakat Kampar Riau

Dalam menyambut bulan Ramadan, setiap daerah memiliki tradisinya masing-masing yang unik dan penuh makna.

Baca Selengkapnya
Mencicipi Putu Piring, Makanan Khas Melayu Riau yang Terbuat dari Tepung Beras dan Rempah-Rempah
Mencicipi Putu Piring, Makanan Khas Melayu Riau yang Terbuat dari Tepung Beras dan Rempah-Rempah

Makanan tradisional khas Kepulauan Riau ini selalu diburu penggemarnya sebagai sajian berbuka puasa.

Baca Selengkapnya