Mencicipi Kopi Santan Mbah Sakijah, Minuman Legendaris Khas Blora Favorit Lintas Generasi
Minuman ini merupakan salah satu minuman favorit pengamat kuliner ternama, Bondan Winarno.
Minuman ini merupakan salah satu minuman favorit pengamat kuliner ternama, Bondan Winarno.
Mencicipi Kopi Santan Mbah Sakijah, Minuman Legendaris Khas Blora Favorit Lintas Generasi
Minuman kopi dapat dijumpai di hampir seluruh belahan dunia, begitu juga di negara kepulauan Indonesia. Masing-masing daerah punya kopi lokal dengan beragam keunikan rasanya.
Bahkan ada daerah yang mengembangkan kopi sebagai minuman olahan dengan campuran bahan lain. Hal itu yang dijumpai pada Kopi Santan Mbah Sakijah, salah satu minuman legendaris dari daerah Blora, Jawa Tengah.
-
Dimana kopi Priangan terkenal? Karena terkenalnya kopi dari Jawa Barat, orang Eropa menyebutnya a cup of Java Mereka tidak menggunakan istilah secangkir kopi, tetapi secangkir Java.
-
Apa saja kreasi kopi yang pernah populer? Selain memiliki rasa segar dan gampang dibikin, ternyata alasan populernya aneka kreasi minuman tersebut adalah terletak pada keunikan yang masing-masing miliki.
-
Kapan tradisi minum kopi sanger dimulai? Budaya ngopi orang Aceh sendiri sudah ada sejak tahun 1980-an yang identik dengan bapak-bapak yang duduk di warung kopi.
-
Apa itu kopi sanger? Minuman khas Aceh ini mudah dijumpai di warung-warung kopi. Kopi ini diracik dengan saringan khusus untuk jenis biji kopi robusta.
-
Kopi bacem Wonosalam punya cita rasa apa? Proses panjang ini membuat kopi yang diproduksi Samsiran punya cita rasa unik, yakni perpaduan pahit dan asam.
-
Mengapa kopi sanger diminum di Aceh? Dari situlah lahir sebutan 'sama-sama ngerti' yang disingkat menjadi sanger. Agar mereka bisa minum kopi setiap hari, mereka meminta peracik kopi untuk mencapur susu dengan tambahan gula agar manisnya terasa.
Mengutip Jatengprov.go.id, Kopi Santan Mbah Sakijah kuliner minuman dari Desa Jepangrejo, Kecamatan Blora Kota.
Kuliner ini sangat populer tak hanya di kalangan bapak-bapak, melainkan kalangan milenial sangat antusias untuk menikmati segelas kopi ini.
Dalam sejarahnya, Mbah Sakijah mendirikan Warung Kopi Santen di Desa Jepangrejo pada tahun 1980. Kini usaha minuman itu telah diwariskan oleh generasi ketiganya.
(Foto: Sahabat Al Arif Blora)
Rohim, pemilik warung sekaligus generasi ketiga penerus Kopi Santan Mbah Sakijah, mengatakan bahwa pada dasarnya kopi santan merupakan campuran antara kopi arabika, kopi nangka, dan juga parutan kelapa.
“Nanti ada campuran kopi, gula, dan air santan. Kalau yang menu kopi klotok baru pakai air biasa,” kata Rohim.
Setiap hari, Warung Kopi Santan Mbah Sakijah ramai dikunjungi warga. Apalagi lokasinya cukup nyaman dan cocok buat tempat nongkrong bersama teman.
“Kopi klotok rasanya pahit, sepahit hidup,” kata seorang pengunjung yang saat itu memakai seragam polisi, mengutip YouTube Sahabat Al Arif Blora.
Selain kopi, di tempat itu juga disediakan banyak jajanan dengan harga terjangkau. Bagi yang ingin membawa pulang, disediakan kopi bubuk dalam bentuk kemasan.
(Foto: Sahabat Al Arif Blora)
Karena keistimewaan kopi ini, pengamat kuliner ternama yang pernah menjadi host wisata kuliner di salah satu stasiun televisi swasta nasional, Almarhum Bondan Winarno, tertarik berkunjung ke warung kopi itu pada September 2017 lalu.
Almarhum Bondan memasukkan nama Kopi Santan Jepangrejo dalam buku “Keragaman Kopi Nusantara”.