Desa Sriamur Jadi Lokasi Wisata Timun Suri di Bekasi saat Ramadan, Ini Sederet Daya Tariknya
Desa ini jadi wisata petik buah timun suri selama Ramadan.
Desa ini jadi wisata petik buah timun suri selama Ramadan.
Desa Sriamur Jadi Lokasi Wisata Timun Suri di Bekasi saat Ramadan, Ini Sederet Daya Tariknya
Berwisata di Desa Sriamur, Kecamatan Tambun Utara, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, jadi hal yang mengasyikkan saat bulan Ramadan. Pasalnya lokasi ini menjadi sentra timun suri yang banyak diburu untuk berbuka puasa.
Setiap tahunnya, Desa Sriamur selalu jadi penghasil buah timun suri berskala besar. Banyak pedagang dari luar daerah yang membeli timun suri langsung dari para petani secara langsung.
-
Apa itu timun suri? Selain memiliki rasa yang lezat, timun suri juga kaya akan vitamin dan serat yang baik bagi kesehatan.
-
Kenapa minuman timun suri banyak diminati? Selain harganya yang murah, timun suri pun terbilang mudah untuk diolah menjadi minuman yang menyegarkan.
-
Apa yang khas dari Desa Temboro di bulan Ramadan? 'Hari biasa nggak seperti ini, hari biasa ada beberapa yang jualan tapi nggak serame ini. Jadi pas bulan Ramadan ini itu orang luar kampung berbondong-bondong jualan di Temboro, karena sewanya murah juga,' kata Syaiful, salah satu warga Temboro.
-
Dimana Desa Wisata Burai berada? Terletak sejauh 48,6 km dari Kota Palembang, kini Desa Wisata Burai memiliki fasilitas yang cukup lengkap dan mendukung seperti objek wisata, jembatan, rumah tradisional, perahu, dan beberapa fasilitas lainnya.
-
Gimana BRI bantu Desa Tunjungan buat Kampung Durian? “Dari bantuan CSR tersebut, kami kembangkan Kampung Durian. Kami kelola kebun warga dan kami jadikan tempat wisata. UMKM lokal jalan semua karena menjadi pelengkap kuliner durian,“ jelas Andi.
-
Kenapa desa BRIlian di Tunjungan jadi Kampung Durian? “Memang masyarakatnya punya kebun durian, sehingga kami namakan Kampung Durian. Melalui Desa BRILian kami kembangkan Kampung Durian tersebut,“ ujar Andi Aminuddin, Pengawas BUMDes di Desa Tunjungan.
Buah yang dipanen memiliki ukuran yang lebih besar, empuk dan beraroma harum. Dagingnya pun lembut, sehingga nikmat dicampur dengan sirup. Desa Sriamur cocok jadi lokasi ngabuburit yang beda dari tempat lain.
Jadi Wisata Petik Timun Suri
Selama dua hari terakhir, Desa Sriamur banyak didatangi masyarakat yang tengah ngabuburit atau menanti waktu berbuka puasa.
(Gambar: Penjual Timun Suri di Tambun, Bekasi)
Mereka kebanyakan datang untuk berburu buah timun suri. Bahkan, para petani membolehkan warga untuk memetik langsung di lahan, bak desa wisata perkebunan.
"Lokasi ini sangat cocok dijadikan sebagai salah satu rekomendasi tempat ngabuburit bersama teman dan keluarga," terang salah seorang pengunjung, Annah (34), mengutip ANTARA.
Mendapatkan Buah Langsung dari Pohon
Menurut warga asal Kecamatan Tambelang itu, memetik buah timun suri di pohonnya menjadi daya tarik tersendiri. Apalagi kualitasnya dijamin segar, dan masih berbentuk utuh.
Hal ini berbeda saat membeli di pasar, di mana kualitasnya sudah menurun karena terlalu lama disimpan.
"Kalau beli langsung ke sini lebih fresh jadi kita bisa milih timun suri yang matang di pohon,” tambahnya.
Harganya Bisa Lebih Murah
Daya tarik lain dari wisata ini adalah warga mendapat buah timun suri dengan harga yang lebih murah dan jauh lebih besar.
Ini karena warga mendapatkan langsung dari petani, bukan dari tengkulak atau pengepul yang sudah mendapat keuntungan. Uniknya, rasa buah dari petani Desa Sriamur lebih manis.
“Buah timun surinya itu ada rasa manis-manisnya ya, dan harganya juga lebih murah," tambah dia.
Harganya Rp4 Ribu Per Kilogram
Harga timun suri di para petani Desa Sriamur terbilang sangat murah, yakni Rp4 ribu per kilogram. Pembeli bisa datang dan memilih buah langsung di kebun.
"Harganya Rp4 ribu per kilogram. Jenis timun surinya pun beragam, ada yang berkulit hijau maupun kuning emas. Semua jenis harganya sama," kata seorang petani timun suri, Soka Ali Sabana.
Menurutnya, banyak pembeli dari luar daerah yang datang langsung dan memborong timun suri di kebunnya dan di lahan para petani lainnya.
"Iya katanya kalau timun suri dari wilayah kita rasanya beda. Manis, pulen, dan lebih wangi," tambahnya.
Pembeli yang datang kebanyakan berasal dari Jakarta, Bandung dan sekitarnya.