Wartawan tersangka perampokan beli senjata api dari personel TNI
Edison juga mengaku membeli senjata api itu seharga Rp 5 juta dan Rp 8 juta.
Edison Purba (29), salah seorang dari tiga tersangka perampokan yang menewaskan korbannya, Mulyono (58), ternyata memiliki sepucuk senjata api (senpi). Senjata itu, ditemukan polisi di rumah temannya yang berinisial EM, di Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar, Riau.
Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru Kompol Hariwiawan Harun MIK mengatakan, dari pengakuan tersangka Edison, senjata itu dibeli olehnya dari seorang personel TNI berinisial JN, setahun yang lalu.
"Tersangka Edison mengaku mempunyai dua senjata api. Kita menemukan sepucuk. Sementara sepucuk lagi dia titipkan kepada JN. Edison juga mengaku membeli senpi itu seharga Rp 5 juta dan Rp 8 juta," kata Hariwiawan kepada wartawan, di Riau, Kamis (06/10).
Hariwiawan mengatakan untuk mendalami keterlibatan personel TNI itu, pihaknya juga akan berkoordinasi terlebih dahulu dengan Polisi Militer (POM) TNI.
"Kita akan koordinasi dulu, sebab tidak menutup kemungkinan akan ada tersangka lain dalam sindikat perampokan ini," terangnya.
Dia menjelaskan, saat ini Edison mengaku tidak pernah menggunakan senjata rakitan itu untuk perampokan. Namun tersangka mengaku pernah meminjamkan senjata itu ke Monang Simanjuntak yang juga terlibat aksi perampokan terhadap Mulyono.
Senpi itu diduga digunakan Monang untuk melancarkan aksi perampokan di Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar, Riau. Tak sendirian, Monang beraksi bersama Amin Fauzi sesama tersangka perampokan.
"Namun, tersangka Monang dan Amin tidak mengakui terkait senjata itu, ini masih kita kembangkan lagi," jelasnya.
Edison yang mengaku ketua DPC Serikat Buruh Seluruh Indonesia (SBSI) ini juga tercatat sebagai wartawan online Pekanbaruexpress.com tersebut dijerat Pasal 365 kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP) dengan ancaman pidana penjara seumur hidup.
"Karena dia memiliki senjata api, tersangka Edison juga dikenakan melanggar Undang-undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951," kata Hariwiawan.
Seperti diberitakan sebelumnya, polisi menangkap tiga dari empat pelaku perampokan yang menewaskan Mulyono (58) warga Marpoyan di Jalan Sudirman Pekanbaru, beberapa waktu yang lalu.
Tiga tersangka tersebut yakni Edison Purba, Monang Simanjuntak dan Amin Fauzi. Sementara itu, Yusuf Palembang hingga kini masih dikejar alias buron.
Baca juga:
Cerita wartawan rampok & bunuh korban lalu tulis berita sendiri
Perampok dan pemerkosa ABG sepulang karaoke ditangkap
Perampok yang ditembak mati di Bekasi telah 'obok-obok' 4 pabrik
Gembong perampok Bank CIMB Niaga Ciracas tewas ditembak polisi
Usai merampok & membunuh, wartawan di Riau liput korban sendiri
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Siapa Pak Warnoto? Saat ditemui, Pak Warnoto baru pulang dari ladangnya.
-
Di mana lokasi Patung Perawan Sunti? Gua Sunyaragi jadi salah satu ikon sejarah tersohor di Cirebon. Lokasinya persis di jalur bypass menuju perbatasan Jawa Tengah.
-
Bagaimana Pakta Warsawa dibentuk? Pakta Warsawa, atau Pakta Pertahanan Bersama Warsawa, dibentuk pada 14 Mei 1955 di Warsawa, Polandia.
-
Apa itu Patung Perawan Sunti? Mengutip laman disbudpar.cirebonkota.go.id, Senin (4/12), patung itu diketahui bernama Perawan Sunti. Dahulu keberadaannya terletak di depan salah satu pintu gua, dan kini dipindahkan agar lebih aman.Patung Perawan Sunti menyerupai sosok perempuan yang tengah duduk setengah bersila, dengan warna abu-abu bercampur putih.
-
Kapan Patung Perawan Sunti dibuat? Menurut pengelola Gua Sunyaragi, patung Perawan Sunti diperkirakan sudah ada sejak abad ke-17 atau persisnya tahun 1604.