Warung remang jadi alasan truk barang pilih Pantura ketimbang Cipali
70 Persen truk angkutan barang lebih menyukai Jalur Pantura ketimbang Tol Cipali.
Sudah setahun Tol Cipali (Cikopo-Palimanan) beroperasi menghubungkan antara Provinsi Jawa Barat dan Jawa Tengah. Meski jalur bebas hambatan ini bisa mempersingkat waktu jarak tempuh, Jalur Pantura nampaknya masih menjadi favorit pemudik, terutama kendaraan bermuatan barang.
Kepala Satuan Kerja Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional 4 Jawa Barat, T Yuliansyah mengungkapkan, data harian tol yang didapatnya menunjukkan 60 persen pengguna Jalur Pantura berpindah ke Tol Cipali. Dari data tersebut menunjukkan keberadaan Tol Cipali sangat membantu mengurai kemacetan yang ada.
"Sejak tahun kemarin, traffic banyak mengalami penurunan dengan adanya Tol Cipali. Kira-kira 60 persen kendaraan sekarang berpindah ke Tol Cipali dari Jalur Pantura, ini cukup siginifikan," ujar Yuliansyah saat perjalanan menuju Purwokerto dalam rangka Pers Tour Persiapan Jalur Mudik Lebaran 2016, Subang, Jawa Barat, Jumat (23/6).
Namun, ada pula data yang menunjukkan 70 persen truk angkutan barang lebih menyukai Jalur Pantura ketimbang Tol Cipali. Sebab, selain jalur yang ditempuh tak berkelok, para sopir truk juga bisa di mana saja beristirahat. Tak hanya itu, adanya warung remang-remang di beberapa wilayah juga Jalur Pantura.
"Setelah ada Tol Cipali 70 persen truk-truk tetap pilih Jalur Pantura karena jalanya lurus, bisa berhenti di mana saja dan masih banyak warung remang-remang," ungkap Yuliansyah.
Yuliansyah mencontohkan beberapa wilayah yang dimaksud yakni Ciberes, Subang dan beberapa titik di Indramayu. Sementara di Cirebon, tidak terlalu banyak karena pemerintah daerah setempat cukup tegas dalam menangani hal itu.
"Kalau di Cirebon cenderung lebih sedikit karena Pemdanya juga ketat," ucapnya.
Lebih lanjut dia menjelaskan, mereka biasanya memanfaatkan bahu-bahu jalan untuk parkir di dekat warung remang-remang. Hal ini juga yang setidaknya berdampak kepada kondisi bahu jalan yang rusak.
"Kalau kami mau streng juga bisa, tapi kalau untuk melakukan hal itu kita harus bekerja sama dengan instansi terkait. Tapi kan mereka juga ada bekingan," tukasnya.