Waspada Klaster Lebaran dan Liburan, DPR Ingatkan Prokes Cegah Covid Tetap Dijalankan
Dalam menghadapi Covid-19 dibutuhkan kerjasama semua unsur. Baik pemerintah sebagai pembuat kebijakan, hingga masyarakat yang harus memiliki kesadaran.
Wakil Ketua DPR, Sufmi Dasco Ahmad, mengimbau kepada masyarakat agar tetap mematuhi protap kesehatan (prokes). Sehingga tidak terjadi lonjakan kasus Covid-19 di Tanah Air
"Bila kita amati di berita, sebagian masyarakat kita tetap nekat mudik meski sudah dilarang dan dilakukan penyekatan. Bahkan masih banyak juga yang memaksa untuk liburan dan pergi ke tempat keramaian. Ini harus diwaspadai," katanya, Senin (17/5).
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Di mana kasus Covid-19 pertama di Indonesia terdeteksi? Mereka dinyatakan positif Covid-19 pada 1 Maret 2020, setelah menjalani pemeriksaan di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
Dia mengatakan, dalam menghadapi Covid-19 dibutuhkan kerjasama semua unsur. Baik pemerintah sebagai pembuat kebijakan, hingga masyarakat yang harus memiliki kesadaran.
"Tidak mudik dan tidak liburan di momen hari raya memang sulit bila tidak dimanfaatkan. Tapi kita harus sadar dengan kondisi saat ini, jangan sampai ego kita membawa dampak tidak baik buat orang-orang terdekat kita," ungkapnya.
"Pemerintah sudah sangat maksimal bekerja, masyarakat harus punya kesadaran bersama," tambahnya.
Politikus Gerindra ini berharap angka kematian akibat Covid-19 terus dikendalikan. Sebab Covid-19 tidak pandang bulu.
"Covid-19 ini tidak pandang bulu. Siapa saja bisa kena. Saya sangat concern karena saya pernah merasakan bagaimana rasanya terjangkit Covid-19. Jangan sampai apa yang saya alami juga dialami masyarakat. Jadi tolong tetap jaga kesehatan dan patuhi terus prokes," katanya.
Baca juga:
Pemkab Purwakarta Waspadai Libur Lebaran Jadi Klaster Penyebaran Covid-19
72 Orang Reaktif Covid dari 13.675 Sampel Acak di Pos Penyekatan
Pengunjung Membeludak, Pemkot Bogor Tutup Semua Wisata Wahana Air
Gubernur Banten Dirasa Tak Adil, Pedagang Blokir Jalan Pantai Carita-Anyer
34 Pemudik Tiba di Jakarta Diswab Antigen, 7 Dinyatakan Reaktif Covid-19
Tiba di Terminal 3 Soekarno-Hatta, Penumpang Bakal Diswab Antigen Secara Acak