Waspada, ribuan telur busuk beredar di Bogor
Telur busuk yang hendak di pasok ke tempat pembuatan panganan olahan seperti bakso, siomay dan rumah makan.
Pemkot Bogor menyita ribuan butir telur busuk yang hendak di pasok ke tempat pembuatan panganan olahan seperti bakso, siomay dan rumah makan di wilayah Bogor, Rabu (8/6).
Pasalnya, praktik perdagangan yang bisa mengancam kesehatan konsumen itu terbongkar setelah pihak Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Bogor melakukan investigasi berdasarkan adanya laporan masyarakat terkait peredaran telur busuk di kawasan Pasar Lawang Saketeng, Bogor Tengah, Kota Bogor.
"Sekitar pukul 02.00 Wib, tim bergerak dan langsung mendatangi lokasi penjualan telur busuk tersebut. Saat kita datang ke lokasi memang tidak terlihat adanya perdagangan telur busuk secara terang-terangan dikarenakan telur tersebut disembunyikan di dalam mobil pikap dengan ditutup dua lapis terpal tebal," ungkap Kepala Disperindag Kota Bogor Achsin Prasetyo.
Saat dilakukan pemeriksaan, pihaknya berhasil menyita 3000 butir telur busuk yang rencananya akan dipasok ke beberapa tempat pengolahan bakso. "Selain mengamankan barang bukti berupa ribuan butir bakso beserta satu unit kendaraan pikap, kami sudah amankan dan hingga saat ini sopir dan pemilik telur tersebut masih dimintai keterangan," ujar Achsin.
Sementara itu, Kepala Bidang Perdagangan Disperindag Kota Bogor Mangahit Sinaga mengungkapkan dari hasil pemeriksaan sementara, ED, 45, yang diketahui sebagai pemilik dari telur busuk tersebut diperoleh dari salah satu penternak ayam bertelur kawasan Cimande, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor.
"Awalannya kita amanah saksi berinisial UD (30), dan ZU (31), yang diketahui sebagai sopir dan kondektur mobil pikap milik ED. Kedua saksi tersebut mengaku hanya diminta pemilik untuk mengantarkan. Namun saat diminta bukti-bukti bahwa telur tersebut layak konsumsi atau aman bagi kesehatan, mereka tidak bisa menunjukkan," ungkapnya.
Mangahit melanjutkan, ribuan telur tersebut bakal dipergunakan sebagai bahan makanan pelengkap olahan bakso dari keterangan UD dan ZU, dengan harga jual Rp 1500 hingga Rp 2000 per butir. "Itu juga masih tergantung ukuran besar kecilnya telur," paparnya.
Tak hanya itu, selain untuk bahan panganan olahan seperti bakso, berdasarkan pengakuan mereka juga dipasok ke home industri tempat pembuatan siomay, isi cumi dan isi usus yang biasa dihidangkan di rumah makan. "Momentum ramadhan memang sering dimanfaatkan oknum-oknum untuk bertindak curang untuk meraup keuntungan dengan cara yang tidak baik," katanya.
Ia melanjutkan barang-barang seperti itu kapasitas peredarannya bisa lebih tinggi memasuki Ramadhan hingga Idul Fitri. Untuk itu pihaknya selain pengawasan rutin akan lebih meningkatkan investigasi.
Pihaknya juga mengingatkan dampak kesehatan yang bisa timbul akibat mengkonsumsi telur BS. "Dampak kesehatan bagi warga yang sering memakan telur BS adalah kulit gatal-gatal, demam, pusing dan mual-mual. Untuk jangka panjang bisa mengakibatkan kanker usus," tutupnya.