Wiranto akan bangun Badan Cyber Nasional atasi kejahatan digital
Wiranto mengatakan, negara-negara sepakat secara bersama-sama membahas bagaimana cara untuk mengantisipasi kejahatan digital. Mereka mencoba mencari metode yang tepat agar keamanan masing-masing negara dapat terjaga.
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto menceritakan dirinya usai mengikuti konvensi yang membahas kejahatan digital. Dalam pertemuan tersebut dihadiri negara dari Asia, Amerika, Inggris hingga Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB).
Wiranto mengatakan, negara-negara sepakat secara bersama-sama membahas bagaimana cara untuk mengantisipasi kejahatan digital. Mereka mencoba mencari metode yang tepat agar keamanan masing-masing negara dapat terjaga.
"Kejahatan cyber ini tidak mengenal negara, jarak dan tempat. Seseorang bisa melakukan satu langkah yang dapat membahayakan negara lain. Dari Indonesia, seorang hacker bisa mengacaukan ekonomi negara lain. Dan negara lain bisa mengirimkan satu metode yang bisa mengancam perbankan di Indonesia," kata Wiranto di kantornya, Jakarta Pusat, Selasa (11/10).
Mantan Panglima TNI ini mengungkapkan, antar negara harus menjalin kerja sama agar peretas dunia digital ini tidak dapat bergerak dengan bebas. Sebab serangan digital tidak hanya dapat terjadi pada bidang ekonomi dan politik, tetapi bisa juga menyerang keamanan negara.
Bahkan rencana pemerintah untuk melakukan pemilihan secara digital, elektronik voting terancam dengan adanya serangan ini. Sebab basis suara yang terkumpul akan merupakan data digital yang sangat rentan diretas.
"Sekarang kita sedang melakukan langkah-langkah membangun badan cyber nasional. Kita melakukan satu langkah menuju ke sana, karena sudah melalui rapat-rapat intens. Kemudian kita membangun, sejenis badan cyber yang namanya kita belum tahu," tutup Wiranto.