Wiranto ingatkan umat Islam agar tidak mudah terpengaruh internet
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto mengatakan, pelaku teror di dua lokasi itu sebetulnya dipengaruhi internet.
Aksi teror di Tanah Air kembali terjadi. Pekan lalu, tepatnya pada Hari Raya Idul Fitri, Minggu, 25 Juni 2017 dua pria tak dikenal menyerang pos penjagaan pintu keluar di Markas Polda Sumatera Utara, di Kota Medan sekitar pukul 03.00 WIB. Akibatnya, seorang polisi menjadi korban penikaman.
Kemudian pada 30 Juni 2017 aksi teror kembali menyerang dua anggota Brigade Mobil (Brimob) di Masjid Falatehan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto mengatakan, pelaku teror di dua lokasi itu sebetulnya dipengaruhi internet.
"Mereka belajar dari internet. Mereka dipengaruhi oleh internet. Mereka dibrainwash oleh internet," katanya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (3/7).
Wiranto menegaskan, aksi itu murni dilakukan secara tunggal. Artinya pelaku bukan bagian dari jaringan teror.
"Bukan dalam konteks jaringan tapi dalam konteks gerakan perorangan yang disinyalir terpengaruh adanya satu internet," terangnya.
Mantan ajudan Presiden Soeharto ini menyadari, aksi teror tersebut menjadi bahan evaluasi agar pengamanan terus diperketat.
Di samping itu, aksi teror menjadi pengingat bagi umat Islam di Tanah Air agar tidak mudah terpengaruh internet.
"Kita usahakan agar ke depannya sistem pengamanan individual ini bakal kita laksanakan," tutup Wiranto.
Baca juga:
Penikam dua anggota Brimob selalu bilang ISIS dan Khilafah baik
Mendagri: Kawan & lawan sulit dilihat, salat saja ada yang mengancam
Balas dendam jadi alasan teroris serang polisi
Cerita saksi melihat Brimob guling-gulingan ditikam usai salat
Ini alasan teroris jadikan polisi target serangan
-
Kapan Hari Brimob diperingati? Bangsa Indonesia memperingati Hari Brimob setiap tanggal 14 November.
-
Mengapa Brimob dibentuk? Adanya tuntutan dari dalam dan luar negeri yang terus menekan membuat pemerintah militer Jepang menginginkan adanya tenaga cadangan polisi yang dapat digerakkan dengan cepat dan memiliki mobilitas yang tinggi serta dapat berperan sebagai tenaga tempur.
-
Kapan Tony Siswanto membuka Agen BRILink Barokah? Pada tahun 2016, Tony memutuskan untuk menjadi Agen BRILink.
-
Siapa saja yang berperan dalam pembentukan Brimob? Korps Brimob Polri adalah pelaksana utama Mabes Polri yang khusus menangani kejahatan berintensitas dan berkadar tinggi.
-
Kapan Yulianto menjadi Agen BRILink? Agen BRILink milik Yulianto yang bernama Nida Cell ini letaknya berada persis di samping lapangan olahraga Rambeanak. Letaknya yang strategis membuat usaha kelontongnya ini banyak dikenal pelanggan. Tak heran kalau banyak pelanggan yang merasa terbantu dengan adanya Agen BRILink Nida Cell ini, khususnya bagi masyarakat di sekitaran Desa Rambeanak. Agen BRILink milik Yulianto ini sudah berjalan sejak tahun 2016.
-
Siapa yang memberikan dorongan kepada Sudianto Sugiarto untuk menjadi Agen BRILink? “Awal sempat pesimis karena di sekitar sini juga banyak agen-agen serta unit Bank BRI. Namun saya tetap mencoba. Kebetulan pembina saya waktu itu sangat telaten. Mulai di situ saya didorong terus dengan semangat dan alhamdulillah berjalan,” cerita Sudianto Sugiarto.