Wiranto: Karhutla Masalah Darurat, Harus Bergerak Cepat
Dia menuturkan, jika ini tidak ditangani dengan cepat, maka akan kedodoran mengatasi Karhutla nanti. "Ini kalau tidak ditangani dengan cepat, tidak ditangani sistematis dan dengan suatu dukungan-dukungan yang memadai, maka tentu kita akan kedodoran," ungkap Wiranto
Menko Polhukam Wiranto mengatakan, pemerintah bergerak cepat mengatasi dan menangani Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang masih terus terjadi di Kalimantan dan Sumatera.
Perlu diketahui, hari ini Wiranto bersama Presiden Jokowi dan jajaran kementerian lainnya tengah menuju Riau. Mereka berencana akan menggelar rapat dan melakukan peninjauan.
-
Kapan Wibowo Wirjodiprodjo meninggal? Di akhir hidupnya, Ari dan Ira Wibowo menceritakan bahwa sang ayah pergi dengan tenang, tanpa rasa sakit, dan dikelilingi oleh keluarga tercinta.
-
Kapan Kebun Bibit Wonorejo buka? Kebun Bibit Wonorejo buka setiap hari dari pukul 08.00 WIB hingga 18.00 WIB.
-
Kapan Kurniawan Dwi Yulianto lahir? Kelahiran Kurniawan Dwi Yulianto 13 Juli 1976
-
Kapan Waduk Kembangan buka? Jam operasional Waduk Kembangan adalah setiap hari, mulai pukul 07.00 hingga 19.30 WIB.
-
Kapan Hanung Cahyo Saputro dilantik? Pj Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana melantik pejabat Bupati Banyumas, Hanung Cahyo Saputro di Gradhika Bhakti Praja Building, Komplek Kantor Gubernur Jawa Tengah, Jalan Pahlawan No 9 Semarang pada Minggu (24/9) kemarin.
-
Kapan Habib Ali Kwitang wafat? Sampai sekarang, jejak dakwah dari ulama yang wafat pada 13 Oktober 1968 itu masih ada.
"Iya, bergerak cepat. Ini kan masalah darurat, masalah darurat kebakaran," kata Wiranto di Jakarta, Senin (16/9).
Dia menuturkan, jika ini tidak ditangani dengan cepat, maka akan kedodoran mengatasi Karhutla nanti.
"Ini kalau tidak ditangani dengan cepat, tidak ditangani sistematis dan dengan suatu dukungan-dukungan yang memadai, maka tentu kita akan kedodoran," ungkap Wiranto.
Sebagai contoh, dia menegaskan TNI khususnya pesawatnya sudah diterjunkan untuk membuat hujan buatan. Kemudian ada beberapa penambahan pesawat juga.
"Memang pemerintah sekarang sudah melakukan langkah-langkah yang luar biasa, yang total yaitu menanggulangi kebakaran ini," pungkasnya.
Hujan Buatan
Plt Kapusdatinmas BNPB Agus Wibowo mengatakan, untuk memperkuat armada teknologi modifikasi cuaca (TMC) atau hujan buatan, pemerintah berencana menambah jumlah pesawat.
Dia menuturkan, pemerintah akan menambah 2 pesawat yang sudah berada di Pekanbaru. Yakni 1 pesawat CN 295 dengan kapasitas 2,4 ton. Selain itu, juga ditambah 1 pesawat Hercules.
Dia menjelaskan, sejauh ini pemerintah, total sudah menyiagakan 3 pesawat untuk TMC atau hujan buatan. Yakni pesawat Cassa 212-200 dengan kapasitas 1 ton. "sudah beroperasi di Riau sejak bulan 26 Februari 2019," jelas Agus.
Pemerintah juga sudah mengerahkan puluhan helikopter dari berbagai kementerian dan lembaga, TNI, Polri, dan swasta untuk melakukan water bombing guna memadamkan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah Provinsi Riau.
"BNPB sendiri mengerahkan 42 helikopter untuk pemadaman karhutla," kata Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo dikutip dari laman Setkab, Minggu (15/9).
Namun Doni mengingatkan, memadamkan lahan gambut bukanlah hal yang mudah. Ia menunjuk contoh ada satu daerah di Sumatra Selatan yang selama satu bulan kebakaran hutan dan lahan terjadi tanpa henti, belum bisa dipadamkan hingga hari ini.
"Pemadaman melalui water bombing maupun selang air bukan upaya yang efektif untuk memadamkan kebakaran hutan. Hanya hujan yang bisa memadamkan api di sejumlah wilayah karhutla," jelas Doni.
Reporter: Putu Merta Surya Putra
Sumber: Liputan6.com
(mdk/rnd)