Wiranto kesal ditanya hasil pertemuan dengan Presiden dan Panglima TNI
Wiranto kesal ditanya hasil pertemuan dengan Presiden dan Panglima TNI. Dia tidak menjawab pertanyaan tetapi justru melontarkan kalimat kemarahan kepada wartawan. Dia berangsur berjalan meninggalkan wartawan.
Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto terlihat emosi saat ditanya perihal hasil pertemuan dengan Presiden Joko Widodo kemarin. Bahkan, Wiranto menunjuk dada wartawan karena kesal disodorkan soal kisruh senjata.
Wiranto datang ke Palembang untuk menghadiri apel Akbar Pancasila dan Bela Negara bersama 5.000 mahasiswa se-Sumatera Selatan di Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang, Kamis (28/9). Dia memberikan arahan kepada mahasiswa terkait pentingnya cinta tanah air.
Turun panggung acara, wartawan langsung mewawancarai Wiranto terkait kegiatan yang baru digelar. Dia mengaku bangga dengan antusiasme peserta apel dalam menunjukkan sikap bela negara.
"Kesadaran ini muncul secara otomatis dari satu kampus yang saya anggap motor dari kampus di Sumatera Selatan," ungkap Wiranto.
Namun, begitu ditanya terkait hasil pertemuan dengan Jokowi yang dikabarkan untuk membahas kisruh pemesanan senjata non militer, Wiranto ogah berkomentar banyak. Dia berangsur berjalan meninggalkan wartawan.
"Nanti, nanti saya sampaikan (hasil pertemuan)," singkatnya.
Ketika ditanya apakah ada pengarahan dan teguran dari presiden, Wiranto mendadak emosi. Dia tidak menjawab pertanyaan tetapi justru melontarkan kalimat kemarahan kepada wartawan.
"Ngarang itu, bukan, kamu yang ngarang, kamu, bukan saya, ngarang, pertanyaannya ngarang," kata Wiranto sambil menunjuk dada penanya.
Diketahui, Presiden Joko Widodo kemarin memanggil Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto dan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo. Pertemuan itu berlangsung di tengah isu pembelian senjata api ilegal dilontarkan Jenderal Gatot.
Pertemuan tersebut berlangsung di Istana Merdeka, Jakarta selama lebih kurang satu jam. Sekira pukul 16.30 WIB, Wiranto bersama Gatot Nurmantyo keluar dari gerbang samping Istana Negara.
Tidak ada pernyataan yang disampaikan kepada wartawan. Keduanya langsung meninggalkan halaman Istana Kepresidenan Jakarta menggunakan mobil dinas.
Juru Bicara Kepresidenan, Johan Budi Sapto Prabowo mengatakan, pertemuan tersebut membahas persiapan Hari Ulang Tahun (HUT) TNI ke-72 yang jatuh pada 5 Oktober 2017.
"Termasuk Gatot Nurmantyo meminta Presiden menonton pertunjukan wayang menyambut HUT TNI," katanya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (27/9).
Johan menuturkan, pertemuan ini tidak membahas soal polemik pengadaan 5.000 pucuk senjata oleh lembaga non-militer. Polemik itu dianggap sudah selesai karena Presiden telah mendengar langsung penjelasan Gatot Nurmantyo secara lengkap di Halim Perdanakusuma pada Selasa (26/9) malam.
"Presiden juga sudah mendapat laporan secara lengkap apa yang dikatakan Gatot Nurmantyo," ucapnya.
Baca juga:
Panglima TNI tegaskan soal 5.000 senpi ilegal bukan info intelijen
Meradangnya Menhan tanggapi ucapan Panglima soal 5000 senpi ilegal
Eks Kapolri 'sentil' Panglima TNI soal isu 5 ribu senpi ilegal
Pria bawa senjata dan pil PCC terjaring razia di Bekasi
Warga Lhokseumawe kembali serahkan lima pucuk senjata api
Bawa pistol, pria mengaku anggota Perbakin diamankan polisi
Bawa senjata rakitan dengan lima peluru, Alfin diamankan polisi
-
Apa yang sering dilakukan oleh para penambang timah ilegal di wilayah IUP PT Timah Tbk? Saksi kasus dugaan korupsi timah, Agung Pratama mengungkapkan penambang timah ilegal di wilayah izin usaha pertambangan (IUP) PT Timah Tbk kerap kembali meski sudah ditertibkan oleh PT Timah maupun aparat penegak hukum (APH)."Pada hari penertiban itu, mereka keluar. Setelah itu kadang beberapa minggu atau beberapa hari masuk lagi," ujar Agung selaku Direktur Operasi dan Produksi PT Timah periode 2020-2021 dalam sidang pemeriksaan saksi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, Rabu (4/9).
-
Siapa yang ingin dilibatkan dalam pemberantasan tambang ilegal? “Saya sudah berkomitmen untuk memberantas semua kegiatan ilegal, semua itu harus diberikan sanksi tegas dan dihukum,” tutupnya.
-
Kenapa prajurit TNI mengamankan 'penyusup' tersebut? Salah satu tugas prajurit TNI adalah menjaga segala macam bentuk ancaman demi kedaulatan dan keselamatan bangsa Indonesia.
-
Kapan Atang Sendjaja meninggal? Pada 29 Juli di tahun itu menjadi hari duka bagi AURI.
-
Siapakah Letkol Atang Sendjaja? Nama Atang Sendjaja diketahui berasal dari seorang prajurit kebanggaan Jawa Barat, yakni Letnan Kolonel (Letkol) Atang Sendjaja.
-
Bagaimana Anies Baswedan berencana untuk memberantas tambang ilegal? “Saya sudah berkomitmen untuk memberantas semua kegiatan ilegal, semua itu harus diberikan sanksi tegas dan dihukum,” tutupnya.