Wiranto: Pengungsi di Jayapura Capai 3.225 Orang, Kondisi Wamena Kondusif
Menurut Wiranto, perasaan trauma bagi warga Papua pendatang itu sesuatu yang wajar dan manusiawi setelah kerusuhan yang terjadi di Wamena.
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto menyebutkan jumlah pengungsi di Jayapura, Papua akibat kerusuhan di Wamena saat ini mencapai sebanyak 3.225 orang. Dia mengklaim kondisi di Wamena sudah kondusif.
"Saya sampaikan kalau keadaan di Wamena sendiri sudah kondusif, namun masyarakat non-Papua kan masih trauma," katanya, saat konferensi pers, di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Senin (30/9).
-
Kapan Wibowo Wirjodiprodjo meninggal? Di akhir hidupnya, Ari dan Ira Wibowo menceritakan bahwa sang ayah pergi dengan tenang, tanpa rasa sakit, dan dikelilingi oleh keluarga tercinta.
-
Bagaimana penampilan Wulan Guritno saat pemotretan? Cantik bak masih gadis, hot mama satu ini memancarkan pesona kecantikan natural di momen golden hour. Dalam pose mengenakan gaun mini yang berpotongan flowy, Wulan Guritno berhasil mencuri perhatian netizen dengan penampilannya yang terlihat sangat muda dan segar.
-
Kapan Luweng Wareng terbentuk? Gua ini terbentuk ribuan tahun lalu akibat proses geologi amblasnya tanah dan vegetasi yang ada di atasnya ke dasar bumi.
-
Kapan Wulansari membuka Griya Shanum? Pada tahun 2017, Wulansari memantapkan diri membuka gerai Griya Shanum Pusat Oleh-oleh Salak Kampung Wedi Bojonegoro.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Kapan upacara wisuda purnabakti Kemenkumham diadakan? Dalam periode 1 September 2022 - 1 Agustus 2023 tercatat 1.288 Pegawai pensiun yang tersebar pada Unit Utama, Kantor Wilayah, hingga Unit Pelaksana Teknis Kemenkumham.
Menurut Wiranto, perasaan trauma bagi warga Papua pendatang itu sesuatu yang wajar dan manusiawi setelah kerusuhan yang terjadi di Wamena.
Akibatnya, kata dia, banyak para pendatang yang merasa tidak aman di Wamena, sehingga meminta diungsikan ke tempat aman di Jayapura, Papua.
Padahal, Wiranto menjelaskan, masyarakat Papua pendatang itu selama ini yang menjadi penggerak roda perekonomian daerah, baik di Papua maupun Papua Barat.
"Jadi, bisa dibayangkan kalau mereka berbondong-bondong keluar dari Wamena, lalu siapa yang menggerakkan roda perekonomian di daerah itu," ujarnya pula.
Saat ini, Kementerian Sosial sudah turun untuk membantu meringankan kehidupan para pengungsi dengan penyediaan bahan makanan yang mencukupi, serta jaminan pelayanan kesehatan dari Kementerian Kesehatan.
Yang terpenting saat ini, kata dia, tinggal bagaimana bisa menetralisir trauma itu dengan jaminan keamanan dan satu pemahaman, yakni demi kepentingan mereka sendiri.
"Sebab, teman-teman sudah melakukan satu usaha di sana, usaha macam-macam. Usaha-usaha itu kita sampaikan adalah yang berhubungan dengan perputaran roda ekonomi di sana. Yang langsung memfasilitasi kebutuhan rakyat," katanya lagi.
Apalagi, kata Wiranto, selama ini telah tercipta simbiosis mutualisme antara masyarakat Papua dengan warga pendatang yang membuka usaha bahan kebutuhan pokok.
"Ini suatu sistem yang telah berjalan selama puluhan tahun. Jika ini dirusak, akan mengganggu masyarakat di Wamena sendiri," katanya.
Para tokoh masyarakat Papua dan pemerintah daerah setempat, kata dia, menginginkan warga pendatang Papua kembali beraktivitas dan membuka usahanya kembali seperti biasa untuk melayani kebutuhan masyarakat di Wamena.
Baca juga:
Cegah Kerusuhan Papua Terulang, Komnas HAM Minta Masyarakat Tak Mudah Termakan Hoaks
Usai Kerusuhan Wamena, 7.278 Warga Masih Bertahan di 59 Lokasi Pengungsian
Bupati Jhon Richard Sebut 1.261 Orang Eksodus dari Jayawijaya
Wiranto Minta Pemda dan Aparat Beri Jaminan Keamanan Pendatang di Wamena
Permudah Warga Cari Info Terkait Wamena, ACT Buka Crisis Center