Yorrys bantah anak buahnya simpan senjata tajam dan molotov
Saat sweeping, polisi menyita senjata tajam dan molotov dari dalam DPP Golkar.
Mantan ketua AMPG Yorrys Raweyai menjelaskan perihal sweeping yang dilakukan polisi di DPP Golkar tadi pagi. Menurutnya itu tidak bisa dikatakan sweeping, karena tidak ada penangkapan kader Golkar, meski ditemukan senjata tajam.
"Saya tadi pagi dihubungi pihak Polres. Ini kan kalau istilah sweeping ini kan konotasinya jelek. Itu bukan sweeping tadi pagi. Mereka itu coba membuat peta. Jangan mendramatisir dengan sweeping. Kalau sweeping itu kan mereka kalau kedapatan ada alat-alatnya bisa ditangkap. Ini kan enggak ditangkap kan," kata Yorrys kepada wartawan di DPP Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Rabu (3/12).
Dia pun menambahkan, memang sudah berkoordinasi dengan pihak Kepolisian untuk melakukan pengamanan di DPP sejak kejadian rusuh tanggal 24 November lalu. Itu dilakukan supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
"Mereka melakukan koordinasi, macam yang anda lihat itu. Tiap pagi mereka sering apel sama-sama. Kemudian tadi pagi mereka bilang akan melakukan pemetaan. Saya bilang silakan saja. Bukan razia namanya itu kan?" lanjutnya.
Yorrys mengaku sweeping yang dilakukan tadi pagi bertujuan supaya anggota AMPG tidak dituduh mempersenjatai diri. Selain itu, senjata tajam dan molotov yang ditemukan tadi pagi juga berada di tempat umum seperti di pot dan semak-semak. Dia pun menjamin bahwa anak-anak binaannya tidak akan menyimpan benda-benda berbahaya dan melanggar hukum.
"Kondisi itu mulai kemarin saya minta anak-anak untuk bersihkan yang seperti itu. Kalau ditemukan di tempat anak-anak itu tidur, saya enggak bisa apa-apa. Ini public area gini siapa yang tau?" tandasnya.