4 Kekesalan Muladi internal Golkar tak juga rujuk
Hingga kini, konflik di internal Golkar masih terus terjadi. Kubu Ical dan kubu Agung masih belum sepakat untuk islah.
Konflik di internal Partai Golkar tak juga selesai. Masing-masing kubu, yakni kubu Ical dan kubu Agung Laksono, kukuh pada pendiriannya masing-masing.
Namun, angin segar kemungkinan terjadinya islah antara kedua kubu berembus, Selasa (23/12) sore kemarin. Kedua kubu menggelar pertemuan untuk mencari solusi perselisihan.
Salah satu poin penting yang disepakati antara kedua kubu adalah tak membawa konflik hingga ke tingkat daerah, alias hanya di tingkat DPP saja. Mereka juga sepakat mengutamakan jalur islah sebagai langkah penyatuan dualisme.
Meski begitu, masih ada sejumlah perbedaan yang masih mengganjal islah kedua kubu. Salah satu yang paling utama adalah perbedaan sikap soal koalisi.
Salah satu syarat yang diajukan kubu Agung Laksono kepada kubu Ical agar tercipta islah adalah Golkar harus meninggalkan Koalisi Merah Putih (KMP). Hal itu tegas ditolak oleh kubu Ical.
Untuk melanjutkan upaya islah, kedua kubu lantas sepakat kembali menggelar perundingan pada 8 Januari 2015. Alotnya, upaya islah antara kedua kubu membuat Ketua Mahkamah Partai Golkar, Muladi, geram.
Muladi tak ingin Golkar terpecah belah. Politikus senior Golkar ini ingin agar Golkar kembali bersatu tanpa ada perpecahan seperti sekarang ini.
Berikut 4 kekesalan Muladi, internal Golkar tak juga mau rujuk seperti dirangkum merdeka.com:
-
Kapan Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Kenapa Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Bagaimana seharusnya kegiatan kepemudaan Partai Golkar dilakukan? Ilham menambahkan, acara diskusi merupakan jiwa kader Golkar di semua tingkatan. Ia mengapresiasi kegiatan diskusi yang digelar oleh para pemuda Partai Golkar. Namun, Ilham mengingatkan, setiap kegiatan kepemudaan Partai Golkar seharusnya diketahui dan mendapatkan izin dari pengurus DPP Partai Golkar.
-
Apa yang diklaim Airlangga sebagai pencapaian Partai Golkar? "Dengan demikian Partai Golkar mengalami kenaikan dan dengan Partai Golkar mengalami kenaikan, Partai Golkar juga yang mendukung Pak Prabowo dan Mas Gibran bisa berkontribusi kepada kemenangan Bapak Prabowo Subianto dan Mas Gibran Rakabuming Raka," tutup Airlangga.
-
Kapan Golkar akan menyelesaikan penyusunan koalisi untuk Pilgub Banten? Airlangga menyebut partainya masih menyusun koalisi untuk Pilkada Banten 2024."Nanti kita susun," ucap dia.
-
Siapa yang mengucapkan terima kasih kepada Partai Golkar? Presiden terpilih periode 2024-2029 sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, mengucapkan terima kasih kepada Partai Golkar atas kerja keras memenangkan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.
Muladi: Kalau gagal islah, Golkar hancur!
Ketua Mahkamah Partai Golkar, Muladi mengatakan, bila perundingan islah antara kubu Ical dan Agung Laksono tak membuahkan hasil perdamaian, maka Golkar akan hancur. Menurutnya, konflik internal Golkar bisa diselesaikan dengan baik asal tak ada pengaruh dari eksternal.
"Kalau sampai gagal, maka Golkar akan hancur. Itu bisa selesaikan dengan bijaksana, jangan dipengaruhi oleh pihak luar, kekuasaan, partai luar," kata Muladi di Kantor DPP Golkar, Jakarta, Rabu (24/12).
Muladi memberikan rekomendasi untuk menyelesaikan kisruh Partai Golkar antara kubu Ical dan kubu Agung. Dia mendorong agar kisruh tak sampai ke ranah hukum.
Muladi: Golkar jangan kayak dinosaurus!
Ketua Mahkamah Partai Golkar Muladi mengatakan, kisruh yang sedang terjadi akan membuat nama besar partai berlambang beringin itu terpuruk. Bahkan, dia mengibaratkan Golkar seperti dinosaurus.
"Kita bertanggungjawab karena kita mengamati semangat rekonsiliasi dari pusat dan daerah. Jangan sampai seperti dinosaurus, besar di masa lalu tetapi kecil di masa sekarang," kata Muladi di DPP Golkar, Rabu (24/12).
Menurut dia, pihaknya sulit menolak kepengurusan kubu Aburizal Bakrie (Ical) versi maupun pihak Agung Laksono. "Mahkamah Partai enggak bisa menolak dua kubu karena kondisi-kondisi yang sangat berat, yang penting kita jangan sampai melanggar hukum," ujarnya.
Muladi: Kisruh Golkar bisa lahirkan partai baru
Perpecahan Partai Golkar yang selama ini tak kunjung selesai bisa menimbulkan partai baru. Ketua Mahkamah Partai Golkar Muladi mengkhawatirkan Partai Golkar bisa melahirkan partai seperti PKPI, NasDem, Hanura dan Gerindra.
"Ini khawatir karena akan timbul partai baru seperti PKPI, Nasdem, Hanura dan Gerindra. Kemungkinan itu akan terjadi," kata Muladi di Kantor DPP Golkar, Rabu (24/12).
Mahkamah Partai Golkar menyarankan pertemuan islah di luar proses pengadilan. Karena, bila dilakukan proses pengadilan akan membutuhkan waktu yang lama.
"Mediasi islah di luar dari pengadilan. Kalau gagal akan ke pengadilan, memakan waktu menghadapi pilkada dan pengadilan bisa kasasi ke MA butuh waktu dan tenaga," ujarnya.
Muladi: Mahkamah Partai Golkar sudah impoten!
Mahkamah Partai Golkar versi Munas Riau 2009 menolak untuk menyelesaikan kisruh internal partai berlambang beringin ini. Alasannya anggota Mahkamah Partai sudah kekurangan personel.
"Saat ini mahkamah partai sudah impoten karena anggota sudah tak lengkap," kata Ketua Mahkamah Partai Golkar Muladi di Kantor DPP Golkar, Jakarta, Rabu (24/12).
Dia menjelaskan, saat ini mahkamah Partai Golkar versi Munas Riau 2009 yang jumlahnya lima orang sudah tidak lengkap. Sehingga tidak dapat bekerja dengan baik dan mengambil keputusan dengan tepat. Hanya HAS Natabaya yang masih dianggap netral karena berasal dari unsur independen.
Muladi saat ini menjabat sebagai ketua Mahkamah Partai Golkar versi Aburizal Bakrie (Ical) yang ditakutkan tak independen dalam mengambil keputusan. Sementara, anggota lain dianggap tidak bisa mengambil keputusan.
"Saya kubu Pak Ical, Pak Aulia Rachman menjadi Dubes RI untuk Ceko, Pak Djasri Marin sudah dipecat, dan Pak Andi Mattalatta menjadi juru runding kubu Agung. Jadi tinggal Pak Natabaya yang independen," kata Muladi.