4 Keyakinan kubu Jokowi, Demokrat bakal gabung
Ketidakhadiran beberapa petinggi Demokrat pada Koalisi Permanen Prabowo diyakini sinyal untuk merapat ke Jokowi.
Capres Joko Widodo ( Jokowi ) dan Jusuf Kalla ( JK ) memenangkan pemilihan presiden berdasarkan hasil quick count dari sejumlah lembaga survei. Kubu Jokowi - JK pun belakangan mendapatkan sinyal akan ada yang merapat dari partai politik pengusung capres dan cawapres Prabowo - Hatta.
Salah satunya, Partai Demokrat yang diwacanakan akan merapat ke partai pimpinan Megawati Soekarnoputri . Sebab, pada saat deklarasi Koalisi Permanen di Tugu Proklamasi, Jakarta Senin (14/7), kemarin, petinggi Demokrat tidak menghadiri penandatangan Koalisi Permanen dan dihadiri Ketua DPD Demokrat Jakarta Nachrowi Ramli.
Ketua Harian Partai Demokrat Syarief Hasan mengatakan, deklarasi Koalisi Permanen yang dihadiri Nachrowi bukan perintah partainya. Demokrat justru mengimbau agar para kader menahan diri tidak melakukan kegiatan yang bisa memunculkan konflik di masa penghitungan suara ini.
"Tidak ada perintah (Nachrowi datang). Partai Demokrat justru menginginkan selama masa penghitungan ini semua menahan diri dan menjaga persatuan dan kesatuan bangsa karena masa kampanye sudah berakhir," ujar Syarief, saat dihubungi merdeka.com, Senin (15/7) malam.
Syarief berkomentar seharusnya yang menandatangani deklarasi Koalisi itu dirinya selaku Ketua Harian Demokrat atau Ketua Umum Susilo Bambang Yudhoyono , bukan Nachrowi. Syarief sekali lagi menegaskan tidak ada arahan kepada kadernya untuk menghadiri deklarasi tersebut. Kedatangan Nachrowi pun dianggap Syarief sesuatu yang spontanitas.
"Tidak ada suruhan, itu mungkin spontanitas (Nachrowi) saja," ujarnya.
Kendati demikian, dengan tidak hadirnya Demokrat dalam penandatangan Koalisi Permanen, beberapa politisi PDIP meyakini partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) akan merapat ke kubu Jokowi - JK . Berikut beberapa politisi PDIP menyambut baik:
-
Mengapa Pak Jokowi diundang ke Apel Kader Partai Gerindra? Bapak Presiden diundang acara Apel Kader Partai Gerindra pada hari Sabtu, 31 Agustus 2024 Pukul 19.00 WIB. Rencana Bapak Presiden akan hadir dan memberi Sambutan
-
Bagaimana hubungan Jokowi dan PDIP merenggang? Diketahui, hubungan Jokowi dengan partai Pimpinan Megawati Soekarnoputri itu merenggang saat keduanya beda pilihan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
-
Kapan Partai Demokrat dideklarasikan? Selanjutnya pada tanggal 17 Oktober 2002 di Jakarta Hilton Convention Center (JHCC), Partai Demokrat dideklarasikan.
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Apa yang diusulkan oleh Partai Demokrat terkait penunjukan Gubernur Jakarta? Hal senada juga disampaikan Anggota Baleg Fraksi Demokrat Herman Khaeron. Dia mengatakan, pihaknya tetap mengusulkan agar Gubernur Jakarta dipilih secara langsung. "Kami berpandangan tetap, Pilgub DKI dipilih secara langsung. Bahkan wali kota juga sebaiknya dipilih langsung," kata Herman Khaeron.
-
Apa tanggapan Jokowi soal rencana Prabowo menambah jumlah Kementerian? Jokowi mengaku tak memberi masukan kepada Prabowo soal penambahan kementerian.
Eva Sundari
Politikus PDIP Eva Kusuma Sundari mencibir koalisi permanen yang dibentuk oleh Kubu Prabowo - Hatta . Dia yakin, banyak parpol yang bakal merapat ke Kubu Jokowi - JK dan hanya menyisakan Gerindra sebagai oposisi kelak.
Eva mengatakan, gelagat Demokrat akan merapat sudah terlihat. Contohnya, kata dia, orang dekat Ketum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono ( SBY ), Ruhut Sitompul sudah ada di kubunya.
"Demokrat sudah merapat, contohnya Ruhut," kata Eva saat dihubungi wartawan, Kamis (17/7).
Dalam politik, menurut Eva tidak ada yang permanen, semua fleksibel dan bisa terjadi. Karena itu dia yakin, Jokowi - JK tidak hanya didukung oleh PDIP, PKB, NasDem, Hanura dan PKPI nantinya.
"Proses (komunikasi dengan parpol lain) sedang berlangsung, enggak mungkin ada sikap permanen. Perkembangannya pintu (Jokowi-JK) tidak tertutup," tegas dia.
Pramono Anung
Politikus Senior PDIP Pramono Anung tak mau menyebut partai mana yang kian mesra dengan partainya. Dia hanya menyatakan, tidak banyak partai yang punya tradisi menjadi oposisi seperti PDIP.
"Tradisi beberapa partai belum punya tradisi seperti PDIP di luar pemerintahan. Tentu kami menghargai ada parpol yang mulai menjalin komunikasi baik dengan Jokowi, ibu Mega dengan PDIP," ujar Pramono di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (17/7).
Ketika disinggung apakah partai itu Demokrat, dia tak mau menyebutkan. Yang jelas, kata dia, komunikasi sudah dilakukan secara tertutup.
"Saya tidak bisa menyebutkan partainya apa. Yang jelas komunikasi mulai terjalin dan dilakukan secara tertutup," tegas dia.
Sidarto Danusubroto
Politikus Senior PDIP Sidarto Danusubroto meyakini bakal ada partai yang merapat ke Jokowi-JK usai pengumuman KPU 22 Juli nanti. Ketika disinggung apakah salah satunya Partai Demokrat, namun dia enggan berkomentar mengenai hal itu.
Ketua MPR RI ini mengatakan, adanya dua gabungan partai itu tidak berdasarkan bagi-bagi kursi atau politik dagang sapi. Dia yakin, komitmen Jokowi untuk membangun kerja sama tanpa syarat akan terus dipertahankan.
"Dari awal Jokowi mengatakan dia tidak akan melakukan koalisi, tapi kerja sama kan, dia tidak mau ada satu keterikatan kepentingan. Terus ini suatu tradisi politik yang cerdas dari seorang Jokowi, bahwa dia tidak mau ada satu keterikatan kepentingan. Misalnya kalau saya bergabung, saya minta kursi nama-nama ini," ujarnya.
Jokowi
Calon presiden Joko Widodo (Jokowi) menyambut baik kabar Partai Demokrat akan bergabung ke kubunya. Mantan wali kota solo ini mempersilakan hal tersebut.
"Kita ini terbuka. Semua yang ingin ikut bangun negara ya mesti kita terima," kata Jokowi usai konsolidasi internal di Banten, Rabu (16/7).
Jokowi mengaku memang ada beberapa partai yang sudah membicarakan bergabung dengan koalisi. Namun dia enggan mengungkap partai mana saja itu.
Dia pun mengaku lebih sibuk mengurusi suara yang hilang daripada bicara memperbesar koalisi atau membentuk kabinet.
"Tunggu 22 Juli saja," katanya.