4 Modal Anies Baswedan cocok dilirik jadi cawapres
Meski namanya terus muncul dalam survei, Anies dalam beberapa kesempatan mengatakan akan fokus sebagai gubernur.
Nama Anies Baswedan patut dipertimbangkan untuk maju sebagai calon wakil presiden 2019. Namanya terus masuk dalam bursa calon wakil presiden untuk mendampingi Prabowo Subianto.
Walau Anies terus mengatakan tidak akan maju dan memilih fokus bekerja untuk warga Jakarta, namun Anies punya modal yang kuat. Berikut modal kuat Anas:
-
Bagaimana Anies Baswedan menanggapi kekalahan Pilpres? "Mau perjalanan yang nyaman dan enak, pilih jalan yang datar dan menurun. Tapi jalan itu tidak akan pernah mengantarkan kepada puncak manapun," ujarnya."Tapi kalau kita memilih jalan yang mendaki, walaupun suasana gelap ... kita tahu hanya jalan mendaki yang mengantarkan pada puncak-puncak baru."
-
Apa yang disampaikan Anies Baswedan di sidang perdana PHPU? "Karena memang sebagai prinsipal di awal kami hadir menyampaikan pesan pembuka sesudah itu nanti disampaikan lengkap oleh tim hukum," kata Anies, kepada wartawan, Rabu (27/3).
-
Siapa yang dijemput Anies Baswedan? Calon Presiden (Capres) nomor urut satu Anies Baswedan mendatangi kediaman Calon Wakil Presiden (Cawapres) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin di Jalan Widya Chandra IV Nomor 23, Jakarta Selatan, Jumat (22/12).
-
Kapan Anies mengumukan kembali maju di Pilkada Jakarta? Sejauh ini, Anies baru mengantongi dukungan resmi dari PKB, partai yang mengusungnya di Pilpres bersama Muhaimin Iskandar. Setelah resmi mendapat dukungan, Anies akhirnya mengumukan Kembali maju Pilkada Jakarta. "Saya sampaikan bismillah kami bersiap untuk meneruskan ke periode kedua," kata Anies kepada wartawan di Jakarta, Jumat (14/6).
-
Mengapa PDIP mempertimbangkan Anies Baswedan sebagai calon gubernur di Pilkada Jakarta? Bahwa Anies juga jadi bagian pertimbangan, iya, Anies bagian dari pertimbangan. Oleh karenanya kami juga dengan Cak Imin dalam rangka itu semua," jelas dia.
-
Siapa kakek dari Anies Baswedan? Sebagai pria berusia 54 tahun, Anies Baswedan adalah cucu dari Abdurrahman Baswedan, seorang diplomat yang pernah menjabat sebagai wakil Menteri Muda Penerangan RI dan juga sebagai pejuang kemerdekaan Indonesia.
Modal popularitas sebagai Gubernur DKI Jakarta
Modal kuat sebagai calon presiden 2019 sudah dimiliki oleh Anies Baswedan. Yakni sebagai orang nomor satu di Ibu Kota. Anies dilantik menjadi Gubernur DKI pada 16 Oktober 2017 di Istana Negara. Pengalaman dalam memimpin birokrasi baik waktu sebagai Mendikbud dan Gubernur DKI menjadi poin tersendiri. Bahkan, Jokowi sendiri sebelum jadi presiden adalah gubernur DKI Jakarta.
Namun dalam beberapa kesempatan Anies menyatakan dirinya akan fokus membenahi Ibu Kota DKI. Dan tidak akan maju sebagai capres atau cawapres 2019, meski banyak pihak yang menjagokan dia.
Popularitas dan elektabilitas Anies tinggi
Dari hasil lembaga survei yang sudah rilis, banyak yang menjagokan Anies maju mendampingi Prabowo Subianto sebagai Capres. Contohnya Lembaga Indikator Politik yang telah merilis hasil survei nasional terkait elektabilitas calon presiden dalam Pemilu 2019. Hasilnya, Jokowi dan Prabowo, disusul Gubernur DKI Anies Baswedan, Gatot Nurmantyo, dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
"Dalam simulasi lima nama, yang dipilih sebagai presiden bila pemilihan dilakukan sekarang, survei menunjukkan 56,5 persen untuk Jokowi, 24,2 persen untuk Prabowo, 4,2 persen Anies Baswedan, 2,9 persen ada nama Gatot Nurmantyo dan AHY. 9,5 Persen mengatakan tidak tahu atau tidak jawab," ungkap Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi.
Dekat dengan Gerindra dan PKS
Anies Baswedan diketahui dekat dengan beberapa partai politik. Terlebih partai politik yang mengusungnya saat Pilkada DKI Jakarta lalu, yakni PKS dan Partai Gerindra. Dalam beberapa kesempatan Anies menyambangi rumah Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, di Jalan Kartanegara, Kebayoran Baru. Bahkan saat acara Rakornas Gerindra di Hambalang, Bogor, April lalu, Anies Baswedan hadir. Kehadiran Anies jadi sorotan, terlebih saat hadir mengenakan pakaian dinas gubernur Pemprov DKI Jakarta.
Anies juga dekat dengan PKS, Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera mengatakan Anies Baswedan memiliki peluang yang besar untuk maju sebagai calon wakil presiden (Cawapres) mendampingi Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Terlebih lagi, kata Mardani, hubungan PKS yang berencana untuk berkoalisi dengan Gerindra juga sudah baik. "Kalau Mas Anies kan dekat sama PKS, peluang untuk bersamanya lebih besar. Tapi tetap mekanismenya tadi, musyawarah bersama," kata Mardani.
pengalaman dan pintar
Salah satu syarat menjadi pemimpin di negeri ini adalah memiliki kemampuan secara akademis. Masalah pendidikan, Anies tidak perlu diragukan lagi. Dia lulusan Fakultas Ekonomi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Kemudian dia melanjutkan kuliah masternya dalam bidang keamanan internasional dan kebijakan ekonomi di School of Public Affairs, University of Maryland, College Park pada tahun 1997. Dia juga dianugerahi William P. Cole III Fellow di universitasnya, dan lulus pada bulan Desember 1998.
Kemudian diera kabinet kerja Presiden Joko Widodo, Anies dilantik menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Kemudian dirinya digantikan oleh Muhadjir Effendy. Setelah itu dia mencalonkan diri sebagai calon gubernur DKI bersama Sandiaga Uno dan resmi terpilih menjadi Gubernur DKI saat ini.