4 Momen panas debat capres pamungkas
Dalam momen ini, unsur debat jadi lebih terasa ketimbang dari hanya sekadar tanya jawab antarpeserta.
Dari lima kali debat pilpres yang sudah dilangsungkan, selalu terdapat momen panas saat dua kubu pasangan calon saling melemparkan dan menanggapi pertanyaan. Tak terkecuali dalam debat pamungkas yang berlangsung semalam.
Dalam debat bertema 'Pangan, Energi dan Lingkungan' yang dimoderatori Rektor Undip Prof Sudharto P Hadi itu, ada momen di mana pasangan Prabowo - Hatta dan Jokowi - JK bersitegang. Dalam momen ini, unsur debat jadi lebih terasa ketimbang dari hanya sekadar tanya jawab antarpeserta.
Berikut momen-momen tersebut:
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Kenapa Prabowo Subianto begitu rileks menghadapi debat capres? "Beliau sangat rileks, sangat santai menghadapi debat ini, karena kan memang materinya beliau pasti sangat mengetahui dan menguasai ya," Habiburokhman menandasi.
-
Apa yang dibahas Prabowo dan Jokowi saat bertemu? Juru Bicara Menteri Pertahanam Dahnil Anzar Simanjuntak menyebut, pertemuan Prabowo dengan Jokowi untuk koordinasi terkait tugas-tugas pemerintahan. "Koordinasi seperti biasa terkait pemerintahan," kata Dahnil saat dikonfirmasi, Senin (8/7). Dia menjelaskan, koordinasi tugas tersebut mencakup Prabowo sebagai Menteri Pertahanan maupun sebagai Presiden terpilih 2024-2029.
-
Apa yang dibicarakan Prabowo dan Jokowi? Saat itu, mereka berdua membahas tentang masa depan bangsa demi mewujudkan Indonesia emas pada tahun 2045.
-
Apa yang di lakukan Prabowo saat mendampingi Jokowi dalam rapat? Ini setiap rapat ada rapat internal rapat-rapat terbatas, Pak Prabowo selalu mendampingi pak Presiden," kata Budi, saat diwawancarai kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (25/3).
-
Bagaimana Prabowo bisa menyatu dengan Jokowi? Saat Pilpres 2019 Prabowo merupakan lawan Jokowi, namun setelah Jokowi terpilih menjadi presiden Prabowo pun merapat kedalam kabinet Jokowi.
Prabowo: Saya ditegur JK karena menolak impor beras
Dalam debat capres pamungkas segmen keempat, Jokowi dipersilakan memberikan pertanyaan kepada pasangan Prabowo-Hatta. Menurut Jokowi, Indonesia mengimpor beras sangat besar pada tahun 2012 dengan jumlah 2,7 juta ton. Padahal Indonesia pernah swasembada beras pada tahun 2008-2009.
"Untuk pak Hatta, apa yang keliru hingga Indonesia mengimpor beras sangat besar. Dan untuk Prabowo, sebagai ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI), apa tindakan bapak?" tanya Jokowi di Gedung Bidakara, Jakarta Selatan, Sabtu (5/7).
Menjawab pertanyaan Jokowi, Hatta Rajasa mendapat giliran pertama. Hatta mengatakan, sejak tahun 2000 Indonesia sudah impor beras. "Kita mengimpor beras hanya karena gangguan cuaca ekstrem. Tahun 2007 kita kena krisis tetapi surplus 2008 bahkan mampu membantu negara tetangga kita, Filipina. Ingat impor hanya karena gangguan," kata Hatta.
Sebagai Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI), Prabowo menjawab pertanyaan Jokowi. "Saya pernah ditegur pak JK (Jusuf Kalla) saat jadi wapres dan ketua Golkar, karena saya tolak impor beras. Karena JK sangat mendukung impor beras," jelas Prabowo.
Namun JK tak bisa menjelaskan jawaban Prabowo, karena terbentur aturan debat bahwa jawaban tak bisa ditanggapi.
Jokowi: Mungkin Bapak Prabowo salah baca atau salah dengar
Dalam sesi tanya jawab debat pilpres terakhir, capres nomor urut satu Prabowo Subianto mempertanyakan ucapan pesaingnya, Joko Widodo (Jokowi) bahwa petani tidak perlu koperasi. Ucapan Jokowi itu dikutip Prabowo saat capres nomor dua itu berkampanye di depan nelayan dan petani di Indramayu, Jawa Barat.
"Bapak katakan petani tidak perlu koperasi, padahal koperasi adalah soko guru ekonomi kita. Mohon dijelaskan mengambil sikap seperti itu," kata Prabowo kepada Jokowi dalam debat pilpres di Gedung Bidakara, Jakarta, Sabtu (5/7).
Mendapat pertanyaan itu, Jokowi lantas kaget. "Itu bapak salah baca atau salah dengar, saya kira semua orang tau Koperasi soko guru kita. Jokowi tidak mungkin ngomong begitu," kata Jokowi.
Karena tidak memegang bukti pernyataan Jokowi, Prabowo pun tidak bisa menanggapi lagi. Sebaliknya, Jokowi terus menjelaskan soal rencana pembangunan ekonomi di desa.
JK: Siapa mafia?
Dalam sesi tanya jawab debat pilpres terakhir, cawapres nomor dua Jusuf Kalla ( JK ) meminta penjelasan Prabowo Subianto soal pernyataannya tentang ada pihak yang melakukan kleptokrasi. Bahkan, kata JK , ucapan Prabowo dalam kampanye di Bandung kemarin itu menyebut kata 'maling-maling'.
JK merasa ucapan Prabowo itu menyerang pihaknya. "Karena disebut 'ada pihak', sementara kan cuma ada dua pihak," kata JK dalam debat terakhir pilpres di Gedung Bidakara, Jakarta, Sabtu (5/7).
JK bertanya, "Karena di kami tidak ada mafia daging, mafia beras, mafia haji, mafia hutan, pertanyaan bapak ditujukan pada siapa?"
Mendapat pertanyaan itu, Prabowo mengatakan, maksud ucapannya itu yakni tentang fenomena penyimpangan kehidupan demokrasi bangsa ini. "Saya tidak mengatakan di partai saya tidak ada orang maling," kata Prabowo .
"Siapa tahu di pihak bapak ada juga, maksud saya mengingatkan rakyat agar mereka jangan ikut larut dalam permainan-permainan yang selalu terjadi di lapangan," imbuh Prabowo
JK sebut sejumlah mafia kubu Prabowo sudah ada di KPK
Menambahkan jawaban Prabowo terkait pertanyaan JK soal mafia , Hatta mengatakan demokrasi selalu berjalan bersama penegakan hukum (rule of law). "Kalau ada mafia apa pun, kita serahkan ke penegakan hukum, dan tidak perlu melontarkan apapun tanpa ada data," kata Hatta.
Mendengar jawaban itu, JK langsung menimpali bahwa sejumlah kasus yang menimpa orang-orang di koalisi Prabowo-Hatta sudah diusut KPK. "Mafia minyaknya sudah di KPK, mafia Alquran di sudah di KPK, mafia hajinya sudah di KPK, dan mafia dagingnya sudah ada di KPK," kata JK disambut riuh hadirin.
Melihat suasana makin panas, Jokowi meredakan dengan mengatakan bahwa pertanyaan JK sebenarnya ingin mempertanyakan soal pangan dan energi secara umum. "Tidak ingin membawa suasana siapa mafia haji, mafia beras, mafia daging, mafia minyak," kata Jokowi tenang.
Masih diberi kesempatan, Prabowo pun kembali menjelaskan bahwa pernyataannya dalam kampanye di Bandug itu hanya ingin mengingatkan. "Bahwa sebagai bangsa kita punya kelemahan," ujarnya.