4 Nama ini disebut layak jadi cawapres Jokowi
Siapapun capresnya Jokowi tidak terlalu penting. Tapi setidaknya kini sudah ada sejumlah nama, salah satunya Hatta.
Sekarang ini Jokowi memang paling popular dibanding dengan nama calon presiden lain. Nama Gubernur DKI Jakarta, itu selalu berada di posisi paling atas dalam setiap survei. Bahkan konon, disandingkan dengan siapapun Jokowi tetap unggul karena elektabilitasnya paling tinggi.
Setidaknya itu diamini para pengamat politik di negeri ini. Salah satunya Hanta Yuda. Menurut dia, Jokowi disandingkan dengan siapapun tidak masalah.
Bahkan, peneliti senior Centre for Strategic and Internasional Studies (CSIS) J. Kristiadi menilai, Jokowi dipasangkan dengan daun pun bakal menang. "Dia (Jokowi) ini yang mau tak mau semua perhatian publik tertuju pada sosoknya. Sekarang nih ya, kalau Pak Jokowi disandingkan dengan daun pun pasti akan menang dia."
Namun demikian, hingga kini muncul beberapa nama yang disebut-sebut layak mendampingi kader PDI Perjuangan itu. Siapa saja mereka? Berikut ini 4 nama tokoh yang disebut layak mendampingi Mas Joko:
-
Bagaimana pengaruh Presiden Jokowi pada Pilkada Jateng? Peta kompetisi Pemilihan Gubernur Jawa Tengah berdasarkan temuan survei ini tampak masih cair. Semua kandidat masih berpeluang untuk saling mengungguli. Selain faktor popularitas calon, faktor Jokowi Effect, melalui tingkat kepuasan kepada presiden dapat berpengaruh," imbuh dia.
-
Bagaimana Presiden Jokowi mengenalkan Prabowo Subianto sebagai Presiden Terpilih? Menlu Retno mengatakan bahwa Presiden Jokowi dalam setiap kesempatan dan acara selalu mengenalkan Prabowo Subianto selaku calon presiden terpilih.
-
Kapan Jokowi mencoblos? Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah melakukan pencoblosan surat suara Pemilu 2024 di TPS 10 RW 02 Kelurahan Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (14/2).
-
Bagaimana cara Jokowi 'melabrak' UU Pilpres menurut Andreas Hugo Pareira? Diawali upaya untuk memperpanjang kekuasaan, dimulai dari upaya untuk menambah massa jabatan tiga periode, menambah massa jabatan 2-3 tahun, namun kedua upaya ini tidak berhasil," ungkap dia."Drama series cawe-cawenya kemudian beralih dengan 'melabrak' UU Pilpres menyangkut batas usia 40 tahun melalui tangan Paman Usman di MK dan menjadikan putra Gibran sebagai Cawapres Prabowo," tambah Andreas.
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Kapan Jokowi memanggil Kapolri dan Jaksa Agung? "Sudah saya panggil tadi," kata Presiden Jokowi saat diwawancarai di Istora Senayan, Jakarta, Jumat (27/5).
Pramono Edhie Wibowo
Jokowi disebut-sebut layak bila dipasangkan dengan politisi Partai Demokrat, Pramono Edhie Wibowo, yang juga adik ipar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Dalam survei di internal PDIP, strategi menduetkan Jokowi-Pramono Edhie termasuk paling memuaskan dibanding bila Jokowi diduetkan dengan nama lain.
Namun demikian, itu baru sebatas survei. Buktinya, beberapa politisi PDIP emoh mengomentari masalah itu. Misalnya Pramono Anung. Dia memilih ngacir ketika ditanya soal itu. Sedangkan politisi Demokrat justru malu-malu.
Lihat saja jawaban Sutan Bhatoegana. Ketika ditanya soal itu, dia menjawab, Demokrat tetap menunggu hasil konvensi. "Itu hasil survei patut kita beri apresiasi, tapi selanjutnya mari kita tunggu dulu hasil konvensi capresnya Partai Demokrat," kata Sutan kepada merdeka.com, Rabu (24/7).
Mahfud MD
Kali ini nama mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD yang diusulkan mendampingi Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi). Usulan ini disampaikan ratusan orang yang tergabung dalam Barisan Relawan Jokowi Presiden RI I (Bara JP) 2014. Mereka menginginkan dan mendukung gubernur DKI Jakarta itu maju nyapres.
Menurut mereka, sosok yang pantas mendampingi Jokowi adalah Mahfud. "Kalau Jokowi bersama dengan Mahfud MD, Jokowi perbaiki kondisi rakyat. Mahfud perbaiki hukum Indonesia yang karut-marut. Maka itulah tugas Mahfud. Maka saya yakin, jika mereka maju, satu putaran akan menang," kata Ketua Divisi Buruh DPP Bara JP, Mochtar Pakpahan saat orasi politik di acara deklarasi Bara JP di Kendal, Semarang, Jawa Tengah, Minggu (7/7).
Secara pribadi, Pakpahan akan menemui Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri untuk meminta restu. Menurut dia, keinginan rakyat untuk mencalonkan Jokowi sebagai presiden sudah bulat. Bahkan, kalau rencana tersebut tak sesuai harapan, relawan akan menggunakan cara lain untuk mengantarkan Jokowi sebagai presiden.
"Planing B, Kalau tidak masuk, kami akan lakukan revolusi. Saya berbeda dengan Soeharto selalu dipenjara. Saya minta tidak ragu perbaikan 2014, momennya ada di tangan Jokowi," kata dia menegaskan
Puan Maharani
Bagaimana dengan nama Puan Maharani? Duet Jokowi-Puan Maharani dimungkinkan, syaratnya perolehan suara PDIP pada pemilu 2014 nanti lebih dari 20 persen. Dengan perolehan suara sebesar itu, partai berlambang kepala banteng dengan moncong putih itu leluasa mengusung calonnya sendiri.
Seperti kata Pengamat Politik Hanta Yuda, siapapun pasangan Jokowi tidak akan terlalu penting. Sekarang bagi Jokowi yang paling utama adalah rekomendasi partai. Bila suara PDIP pada pemilu nanti lebih dari 20 persen, PDIP leluasa mengusung calonnya, termasuk memasangkan Jokowi-Puan Maharani.
Hatta Rajasa
Duet Jokowi-Hatta Rajasa ini sempat dilontarkan Ketua Majelis Pertimbangan PAN Amin Rais. Dia mengungkapkan alasan mengapa ingin menduetkan Gubernur DKI Jakarta, itu dengan Ketua Umum PAN Hatta Rajasa dalam Pemilu Presiden 2014 mendatang. Menurut dia, duet Jokowi-Hatta bagaikan Bung Karno dan Hatta, presiden dan wakil presiden RI pertama.
"Jadi begini, kan pilpres masih 1,5 tahun, kemudian semua masih terbuka. Jadi, banyak probability, banyak kemungkinan. Cuma saya dengar di Gajah Mada (UGM), suara-suara sementara dosen itu mengatakan, misalnya bagaimana, cuma berandai-andai semua ya, Jokowi dengan Pak Hatta. Karena pertimbangannya apa? Jokowi-Hatta Rajasa, itu kan mirip-mirip dengan Bung Karno dengan Hatta," jelas Amien saat menghadiri acara buka puasa bersama di kediaman Hatta Rajasa, Rabu (17/7) malam.
Selain Amin, ternyata spanduk dukungan terhadap Jokowi-Hatta juga muncul di Solo. Spanduk tersebut dipasang di beberapa tempat, antara lain di perempatan Sangkrah dan Pasar Kliwon. Spanduk berukuran 1x5 meter, itu berwarna dasar merah putih bertuliskan "Berdela-PAN mendukung Joko Wi & Hatta Rajasa Pada Pilpres 2014-2019, AYO DUKUNG WONG SOLO".
Menurut beberapa warga, munculnya spanduk tersebut baru diketahui Jumat pagi. Cipto Sumarto, yang kesehariannya berjualan rokok, tak jauh dari posisi spanduk mengaku baru tahu ada spanduk tersebut setelah dirinya membuka warung sekitar pukul 06.00 WIB.