4 Tokoh Disebut Calon Kuat Menkominfo, Ada Nama Mantan Panglima TNI
Menkominfo Johnny G Plate ditangkap Kejagung. Dia terbelit kasus proyek pengadaan BTS 4G yang merugikan negara Rp8 Triliun.
Menkominfo Johnny G Plate ditangkap Kejagung. Dia terbelit kasus proyek pengadaan BTS 4G yang merugikan negara Rp8 Triliun.
Lalu siapa sosok pengganti Johnny di kursi Menkominfo?
-
Kapan reshuffle kabinet menteri dan wakil menteri dilakukan? Presiden Joko Widodo kembali melakukan reshuffle menteri dan wakil menteri Senin (17/7) hari ini.
-
Kapan Jokowi mencoblos? Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah melakukan pencoblosan surat suara Pemilu 2024 di TPS 10 RW 02 Kelurahan Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (14/2).
-
Apa yang terjadi di Bukber Kabinet Jokowi? Bukber Kabinet Jokowi Tak Dihadiri Semua Menteri 01 & 03, Sri Mulyani: Sangat Terbatas
-
Apa yang mungkin diberikan Jokowi untuk Kabinet Prabowo? Tak hanya memberikan pendapat, mantan Wali Kota Solo tersebut juga bisa memberikan usulan nama untuk kabinet mendatang.
-
Apa tanggapan Jokowi soal rencana Prabowo menambah jumlah Kementerian? Jokowi mengaku tak memberi masukan kepada Prabowo soal penambahan kementerian.
-
Kapan Jokowi mengunggah postingan tersebut? Postingan tersebut diunggah pada 5 Oktober 2023.
Wakil Sekretaris Jendral Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia, Anthony Leong mengungkap sejumlah nama potensial pengganti Johnny. Satu di antaranya, Bos MNC Group yang juga Ketua Umum Perindo, Hary Tanoesoedibjo (HT).
Selain HT, kata Anthony, sosok mantan Panglima TNI Andika Perkasa juga berpotensi dipilih oleh Presiden Jokowi sebagai Menkominfo.
Ada pula Direktur Telkomsel, Ririek Adriansyah dan juga mantan Menparekraf, Wishnutama.
"Jika dilihat sosok Harry Tanoe, Wishnutama Kusubandio, Andika Perkasa, dan juga Ririek Adriansyah bisa jadi opsi terbaik Presiden Jokowi," ujar Anthony dalam siaran persnya, Selasa (30/5).
Intinya, kata dia, Presiden jangan sampai salah pilih di penghujung kepemimpinan. Menurut dia, Jokowi harus memilih Menkominfo yang punya kompetensi dan rekam jejak baik.
Pakar digital ini menekankan, Menkominfo harus diisi orang yang memiliki rekam jejak yang baik dan kompetensi luar biasa. Terutama dalam hal mengkomunikasikan telekomunikasi di Indonesia.
"Indonesia harus menjadi negara yang maju, punya infrastruktur kuat dalam hal segi teknologi informasi, telekomunikasi, ini backbone ada di Kementerian Komunikasi dan Informatika," terang Anthony.
Direktur Polieco Digital Insights Institute (PEDAS) ini mengingatkan bahwa ini bisa jadi reshuffle terakhir jangan sampai Jokowi salah pilih 'pembantu' di kabinetnya. Menurut dia, ditetapkannya eks sekjen NasDem sebagai tersangka kasus korupsi justru momentum Jokowi memperbaiki persepsi dan citra kepemimpinannya. Menteri yang potensi bermasalah sebaiknya diganti.
"Menkominfo yang baru akan menentukan masa depan telekomunikasi di Indonesia. Harus punya visi besar dan paham tentang permasalahan dunia telekomunikasi, digital dan komunikasi, cyber dan lainnya," tutup Anthony.
Berikut Profil 4 Calon Kuat Menkominfo tersebut:
Hary Tanoe
Bambang Hary Iswanto Tanoesoedibjo, lahir 26 September 1965. Dia adalah seorang pengusaha dan tokoh politik asal Indonesia. Hary adalah pendiri sekaligus pemilik dari perusahaan konglomerat MNC Grup.
Di bidang politik, dia merupakan pendiri dan Ketua Umum Partai Perindo. Ia juga pernah bergabung dalam NasDem dan Hanura.
Hary Tanoesoedibjo lahir dan dibesarkan di Surabaya. Dia adalah anak dari Ahmad Tanoesoedibjo, seorang pengusaha. Hary adalah bungsu dari enam bersaudara.
Bisnis
Hary Tanoesoedibjo adalah pendiri, pemegang saham, dan Presiden Eksekutif Grup Bhakti Investama sejak tahun 1989. Bhakti Investama bergerak dalam bisnis manajemen investasi, yang membeli kepemilikan berbagai perusahaan, membenahinya, dan kemudian menjualnya kembali.
Perusahaan tersebut terdaftar dalam bursa efek sebagai perusahaan terbuka, dan seiring dengan waktu berkembang semakin besar.
Pada masa krisis ekonomi Indonesia pasca tumbangnya Orde Baru, Hary melalui perusahaannya banyak melakukan penggabungan dan akuisisi. Pada tahun 2000, Bhakti Investama mengambil alih sebagian saham Bimantara Citra dan kemudian diubah namanya menjadi Global Mediacom ketika mayoritas saham sudah dimilikinya.
Sejak pengambilalihan tersebut, Hary terjun dalam bisnis media penyiaran dan telekomunikasi. Hary kemudian menjadi Presiden Direktur Global Mediacom sejak tahun 2002, setelah sebelumnya menjabat sebagai Wakil Presiden Komisaris perusahaan tersebut.
Selain itu, ia juga menjabat sebagai Presiden Direktur Media Nusantara Citra (MNC) dan RCTI sejak tahun 2003, serta sebagai Komisaris Mobile-8, Indovision dan perusahaan-perusahaan lainnya di bawah bendera grup perusahaan Global Mediacom dan Bhakti Investama.
Selain empat jaringan televisi swasta (RCTI, MNCTV, GTV, dan iNews), grup medianya juga mencakup beberapa jaringan radio seperti Trijaya FM dan beberapa media cetak seperti surat kabar Harian Seputar Indonesia, majalah ekonomi dan bisnis Trust, dan tabloid remaja Genie.
Pada tahun 2011, majalah Forbes merilis daftar orang terkaya di Indonesia, dan Hary menduduki peringkat ke-22 dengan total nilai kekayaan sebesar USD 1,19 miliar.
Wishnutama Kusubandio
Wishnutama Kusubandio lahir 4 Mei 1970). Dia adalah seorang pengusaha asal Indonesia yang pernah menjabat sebagai Menparekrat dan Kepala Badan Ekonomi Kreatif .
Pada tanggal 22 Desember 2020, Wishnutama direshuffle oleh Presiden Joko Widodo dan posisinya digantikan oleh Sandiaga Uno.
Dia merupakan salah satu pendiri NET Mediatama Televisi bersama dengan Agus Lasmono Sudwikatmono dari Indika Group dan sekarang menjabat sebagai salah satu komisaris di Tokopedia dan Telkomsel.
Sebelumnya, ia adalah Direktur Utama Trans7, Trans TV, NET., dan juga Komisaris Utama NET.
Tama menghabiskan masa SMA-nya di Kooralbyn International School di Queensland, Australia dan di International School of Singapore. Menyelesaikan kuliah Liberal Arts di Mount Ida College Boston, Amerika Serikat, namun lebih banyak mendapatkan ilmu komunikasi dan pertelevisian pada saat dia kuliah di Emerson College, Boston.
Dia memulai karier dari bawah sebagai Production Assistant di New England Cable News Amerika Serikat dan menjadi Assistant Director On Air Promotion di WHDH-TV, Boston. Tama juga pernah mengenyam pendidikan di The Military College of Vermont, Norwich University.
Andika Perkasa
Jenderal TNI (purn) Muhammad Andika Perkasa. Lahir pada 21 Desember 1964. Dia adalah seorang pensiunan TNI yang menjabat Panglima TNI tahun 2021 sampai 2022.
Selain itu juga berasal dari keluarga campuran Magelang, Jawa Tengah dan Blitar, Jawa Timur.
Andika merupakan lulusan Akademi Militer tahun 1987. Sebelumnya, dia menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Darat.
Pada saat dilantik, ia adalah Panglima TNI tertua sepanjang sejarah. Tetapi rekor itu dipecahkan oleh Laksamana Yudo Margono yang dilantik menggantikannya pada tanggal 19 Desember 2022.
Ririek Adriansyah
Ririek Adriansyah lahir pada 2 September 1963. Dia adalah Direktur Utama (CEO) Telkom Indonesia menggantikan Alex Janangkih Sinaga sesuai hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Telkom Tahun Buku 2018.
Ririek Adriansyah lulusan Teknik Elektro Institut Teknologi Bandung 1982 ini memulai kariernya di Telkom sejak tahun 1990.
Sebelum menjadi Direktur Utama PT Telkom, Ririek merupakan Direktur Utama Telkomsel pada bulan Januari 2015-Mei 2019. Pada periode 2004-2008 Ririek menduduki jabatan Deputy EGM Divisi Infratel, PT Telkom.
Pada tahun 2008-2010, Ririek menjabat sebagai Director of International Carrier Services di PT Telin. Selanjutnya menduduki jabatan Director of Marketing and Sales di PT Telin.
Kemudian pada tahun 2011-2012, menjabat sebagai President Director di PT Telin. Pada tahun 2012-2013 menduduki jabatan Director of Compliance and Risk Management, PT Telkom.
Kemudian, pada tahun 2013-2014 menjabat sebagai Director of Wholesale & International Service, PT Telkom.
(mdk/rnd)