45 Menit di Kertanegara, Amir Syamsuddin bilang 'Ada harapan dalam diri Prabowo'
Amir bersama Waketum Demokrat Syarief Hasan datang menyampaikan pesan dari Ketum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Isinya, SBY minta janji pertemuan pada 18 Juli kemarin ditunda. Sebab, kondisi kesehatan presiden RI dua periode tersebut sedang menurun.
Sejak Orde Baru tumbang, Amir Syamsuddin tak pernah lagi berdiskusi langsung dengan Prabowo Subianto. Padahal, Amir sebagai praktisi hukum kala itu, pernah menjadi pendamping Prabowo di akhir tahun 1990.
Pada 16 Juli 2018, Amir yang kini menjadi Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat baru memiliki kesempatan lagi berjumpa dengan Prabowo yang sekarang Ketua umum Partai Gerindra.
-
Siapa yang diusung oleh partai-partai pendukung Prabowo-Gibran? Dua nama yang santer bakal meramaikan Pilkada Jakarta adalah dua mantan Gubernur Ibu Kota dan Jawa Barat yakni Anies Baswedan dan Ridwan Kamil. Anies sebagai calon inkumben tampaknya bakal diusung oleh partai-partai pendukungnya di Pilpres 2024. Begitu juga dengan Ridwan Kamil yang didukung barisan partai pendukung Prabowo-Gibran.
-
Kenapa Prabowo Subianto dan Jenderal Dudung menggandeng tangan Jenderal Tri Sutrisno? Momen ini terjadi ketika ketiga jenderal tersebut sedang berjalan masuk ke dalam sebuah ruangan atau tempat digelarnya gala dinner seusai mengikuti rangkaian parade senja atau penurunan upacara bendera merah putih.
-
Apa yang terjadi saat Pramono Anung dan Puan Maharani bertemu dengan Prabowo Subianto? Ketua DPR RI sekaligus Ketua DPP PDIP Puan Maharani, terekam dalam kamera saat dirinya menarik bakal calon gubernur Jakarta Pramono Anung ke hadapan presiden terpilih Prabowo Subianto.
-
Siapa yang bertemu dengan Prabowo Subianto? Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep menemui Ketum Gerindra Prabowo Subianto.
-
Apa yang diusung Prabowo Subianto dalam acara tersebut? Ketua Umum Pilar 08, Kanisius Karyadi, mengatakan bahwa kegiatan yang diikuti oleh 70 ribu lebih peserta ini merupakan bentuk dukungan terhadap Prabowo Subianto dalam menjaga dan merawat Persatuan Indonesia, sejalan dengan Sila ke-3 Pancasila.
-
Kapan pelantikan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai Presiden dan Wakil Presiden? Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka akan dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2024-2029 pada 20 Oktober mendatang.
Amir bersama Waketum Demokrat Syarief Hasan datang menyampaikan pesan dari Ketum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Isinya, SBY minta janji pertemuan pada 18 Juli kemarin ditunda. Sebab, kondisi kesehatan presiden RI dua periode tersebut sedang menurun.
"Dalam pertemuan itu, beliau secara singkat menyampaikan pemikiran, visi misinya yang tidak pernah saya bayangkan," kata Amir saat berbincang dengan merdeka.com, Kamis (19/7).
Pertemuan terjadi di kediaman Prabowo Subianto Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan. Prabowo saat ini didampingi oleh Sekjen Gerindra Ahmad Muzani. Dialog yang terjadi sekitar 45 menit.
Amir mengaku kagum melihat apa yang disampaikan oleh mantan Danjen Kopassus tersebut. Menurut dia, ada transformasi luar biasa di dalam diri seorang Prabowo Subianto. Berbeda seperti yang dia kenal 20 tahun lalu.
"Saya cukup lama tidak pernah berdialog one in one, sampai 3 hari lalu di Kertanegara, dan saya memang memastikan satu tranformasi dalam diri seorang Pak Prabowo. Saya baru menyadari bahwa seorang Prabowo itu terjadi transformasi besar, nuansa keterpanggilannya demi kebaikan bangsa dan negara itu saya baru lihat dengar dengan nyata dalam pertemuan saya tiga hari lalu," cerita Amir.
Sebelum pertemuan itu, Amir mengaku tak bersemangat diminta untuk membangun komunikasi dengan Prabowo. Tapi ketika melihat, bicara langsung tatap muka dengan Prabowo, rasa semangatnya menjadi berubah. Prabowo sangat berbeda dengan apa yang terjadi puluhan tahun lalu.
Dia pun lebih memilih melihat masa depan Indonesia. Tidak melulu bicara Indonesia di masa lampau.
"Saya melihat terjadi transformasi dalam diri Prabowo seperti itu, karena tiba-tiba saya melihat, saya berhadapan dengan Prabowo yang berbeda dengan yang saya kenal belasan tahun lalu. Kemudian hari itu juga membuat transformasi dalam diri saya, semua yang tadinya tidak begitu semangat, saya melihat ada harapan dalam diri orang ini," kata Amir.
"Kalau kita mengamati suasana kita saat ini, saya kira ada harapan yang dia bisa berikan, bukan hanya bisa janjikan, tapi mudah-mudahan dia bisa wujudkan," tambah Amir.
Amir mengakui butuh waktu lebih banyak lagi untuk berdiskusi dengan Prabowo. Tapi dalam waktu 45 menit, dia sudah melihat ada harapan untuk bangsa Indonesia di dalam diri Prabowo.
Tapi, Amir menekankan, pandangan itu merupakan pribadinya. Tidak relevan jika sikap Amir ini memastikan bahwa Demokrat akan membangun koalisi dengan Gerindra di Pilpres 2019.
"Pandang Amir tidak relevan untuk sikap Demokrat, itu pandangan satu dari pada anggota Majelis Tinggi, yang lain itu masih akan didengar, kader utama pasti akan didengar. Tapi saya melihat peluang ke arah itu (Demokrat gabung Gerindra) lebih mungkin saat ini daripada beberapa waktu lalu, ini dari sisi saya," tutup Amir.
Baca juga:
SBY dan Prabowo kembali bertemu 24 Juli
Gerindra soal Prabowo pakai jas jenguk SBY: Habis bertemu tamu
SBY tanda tangan berkas pencalegan meski sedang dirawat di RSPAD
Demokrat: Kami dengan Gerindra sudah cukup, tapi tak mungkin lupakan PAN & PKS
Majelis Tinggi Demokrat: Peluang ke arah Prabowo lebih mungkin