5 Aksi sayap Partai Golkar ganjal pencapresan Ical
Pendiri Soksi Suhardiman bahkan mengatakan Ical jangan bermimpi jadi presiden.
Pencapresan Ketua Umum Partai Umum Golkar Aburizal Bakrie (Ical) tidak berjalan mulus. Di dalam internal partai, sebagian mendukung dan lainnya meminta Ical mundur dari bursa capres.
Pernyataan keras itu datang dari sesepuh Golkar yakni Suhardiman. Suhardiman merupakan salah satu pendiri Sentra Organisasi Karya Swadiri (Soksi) yang merupakan cikal bakal terbentuknya Golkar.
"Ical jangan mimpi jadi presiden," ujar Suhardiman di kediamannya, Jumat (2/4) kemarin.
Berikut aksi sayap partai ganjal pencapresan Ical:
-
Kapan Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Siapa yang diusung oleh Partai Golkar sebagai Cawapres? Partai Golkar resmi mengusung Gibran Rakabuming sebagai Cawapres Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
-
Kenapa Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Apa yang diminta oleh Partai Golkar kepada Bahlil? Partai Golkar meminta Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia tidak mengklaim sebagai kader partai yang dipimpin Ketua Umum Airlangga Hartarto.
-
Kapan Partai Golkar memutuskan mengusung Gibran? Keputusan diambil dalam Rapimnas Golkar pada Sabtu (21/10).
-
Apa yang dikatakan Syamsul Hidayat tentang status Bahlil Lahadalia di Golkar? "Bahlil bukan lagi kader Golkar. Dan dia juga sudah mengakui tidak lagi menjadi bagian dari Partai Golkar sejak 10 tahun lalu," tutur Syamsul dalam keterangan, Senin (24/7).
Suruh jadi King Maker
Pendiri sayap Partai Golkar Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (Soksi), Suhardiman, yakin jika Ical tetap ngotot untuk nyapres maka tidak akan sukses.
Dia menyarankan agar Ical menjadi 'king maker' saja dibandingkan ngotot maju sebagai Capres. Hal itu justru lebih menguntungkan bagi partai berlambang pohon beringin itu. "Kalau boleh menyarankan Ical jangan jadi King, tapi lebih baik menjadi 'King Maker'," ujarnya.
Sebut Ical bukan orang Jawa
Suhardiman mengatakan salah satu faktor Ical tak akan sukses menjadi presiden adalah faktor Jawa dan non Jawa yang masih menentukan di setiap pemilu.
"Pencapresan Ical tak mungkin berhasil. Pada dasarnya sejarah Golkar akan terulang kembali bila ngusung tokoh di luar non-Jawa pasti tidak akan berhasil," ujar Suhardiman saat dihubungi wartawan, Selasa (29/4).
Usung Priyo Budi Santoso
Pendiri sayap Partai Golkar Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (Soksi), Suhardiman mengatakan, kalaupun Golkar ingin mengajukan cawapres, dia mengusulkan Ketua DPP Partai Golkar Priyo Budi Santoso . Menurutnya Priyo berusia muda dan pantas maju sebagai cawapres.
"Calon yang dekat dengan saya (menunjuk Priyo yang duduk di sebelahnya), saudara Priyo. Ini masih muda," ujar Suhardiman di kediamannya, Jumat (2/5).
Menyikapi usulan salah satu pendiri Partai Golkar itu, Priyo mengaku terkejut. Sebab, sebelum menggelar jumpa pers, Suhardiman tidak menyinggung tentang hal tersebut. Namun dirinya berterima kasih jika dia dianggap pantas untuk maju sebagai calon wakil presiden.
Pemimpin masa depan adalah Jokowi
Suhardiman menganalogikan pemimpin sekarang ini sebagai Satria Piningit seperti yang diramalkan Jayabaya. Bahwa Satria Piningit itu adalah pemimpin yang berasal dari bawah.
"Satrio Piningit ini orang yang datang dari bawah, bukan tiba-tiba. Perkiraan saya mulai dari bawah adalah Jokowi, kebetulan yang dijagokan PDIP adalah Jokowi," katanya.
Ical buat sejarah kegagalan Golkar
Capres Golkar Aburizal Bakrie (Ical) bertemu dengan Capres Partai Gerindra Prabowo Subianto hari ini di kediaman Ical. Hal ini menguatkan wacana bahwa Ical bakal menjadi cawapres Prabowo di pilpres Juli nanti.
Menanggapi hal ini, pendiri sayap Partai Golkar Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (Soksi), Suhardiman, yakin jika Ical tetap ngotot untuk nyapres maka tidak akan sukses. Menurut dia, pencapresan Ical hanya akan menambah deretan panjang sejarah kegagalan Partai Golkar dalam kontestasi Pemilu Presiden (Pilpres).
"Pencapresan Ical tak mungkin berhasil. Pada dasarnya sejarah Golkar akan terulang kembali bila ngusung tokoh di luar non-Jawa pasti tidak akan berhasil. Karena mayoritas masyarakat Indonesia itu Jawa. Dia kan bukan orang Jawa," jelas Suhardiman dalam keterangan tertulis, Selasa (29/4).