5 Gerilya Prabowo cari dukungan rakyat
Berbagai hasil survei menempatkan Prabowo berada di bawah capres PDIP Joko Widodo.
Kandidat calon presiden Prabowo Subianto gencar meminta dukungan ke berbagai elemen masyarakat. Ketua dewan pembina Partai Gerindra itu sangat berambisi menjadi orang nomor satu di negeri ini.
Langkah bekas Pangkostrad ini tentu dilakukan karena melihat peta persaingan capres begitu sengit. Sowan ke sejumlah organisasi massa juga dilakoni agar dapat menyedot suara.
Berbagai hasil survei menempatkan Prabowo berada di bawah capres PDIP Joko Widodo. Kondisi ini tentu saja membuat Prabowo dan mesin partai bergerak membuat strategi. Serangan udara juga gencar dilakukan oleh Prabowo.
Belakang, Prabowo kerap bersuara keras menyerang Jokowi dengan menyebutnya capres boneka. Ini dilakukan karena mantan Danjen Kopassus itu merasa dikhianati dengan diingkarinya perjanjian Batu Tulis.
Berikut gerilya Prabowo mencari dukungan publik:
-
Kenapa Prabowo Subianto begitu rileks menghadapi debat capres? "Beliau sangat rileks, sangat santai menghadapi debat ini, karena kan memang materinya beliau pasti sangat mengetahui dan menguasai ya," Habiburokhman menandasi.
-
Apa yang diklaim oleh Prabowo? Menteri Pertahanan (Menhan) sekaligus calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto mengatakan dirinya sudah menyatu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sebab, Jokowi mampu menyatukan lawan menjadi kawan.
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Kapan Prabowo tiba di Kantor DPP Partai Golkar? Prabowo tiba sekitar pukul 17.00 WIB dengan mengenakan pakaian berwarna hitam dan celana berwarna hitam.
-
Apa yang ditolak mentah-mentah oleh Prabowo Subianto? Kesimpulan Prabowo lawan perintah Jokowi dan menolak mentah-mentah Kaesang untuk menjadi gubernur DKI Jakarta adalah tidak benar.
-
Apa yang diusung Prabowo Subianto dalam acara tersebut? Ketua Umum Pilar 08, Kanisius Karyadi, mengatakan bahwa kegiatan yang diikuti oleh 70 ribu lebih peserta ini merupakan bentuk dukungan terhadap Prabowo Subianto dalam menjaga dan merawat Persatuan Indonesia, sejalan dengan Sila ke-3 Pancasila.
Minta dukungan purnawirawan TNI dan Polri
Ratusan purnawirawan TNI dan Polri mendukung Prabowo Subianto sebagai capres pada 2014. Meski begitu para pensiunan mengaku dukungan dilakukan bukan atas permintaan capres Gerindra itu.
"Prabowo orangnya berkomitmen, layak menjadi pemimpin Indonesia. Kita spontan mendukung ini dan inisiatif pribadi," kata Letjen (Purn) Yunus Yosfiah usai acara, Kamis (27/3).
Acara dukungan ini juga dihadiri oleh Prabowo. Saat tiba di acara tersebut, Prabowo langsung disambut Yunus dan ratusan purnawirawan. "Ini adalah hati nurani yang saya pilih. Tidak membawa nama organisasi manapun untuk mendukung Pak Prabowo," ujarnya.
Menurutnya, ia tidak mempersoalkan para purnawirawan TNI ada yang mendukung capres lain seperti Jokowi. "Tidak masalah, ada yang dukung Prabowo dan Jokowi," katanya.
Sowan ke Nahdlatul Ulama
Hati Ketua Dewan Pembina Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Prabowo Subianto membuncah kala Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Kiai Said Aqil Siradj memuji dirinya sebagai sahabat kaum Nahdliyin dalam pidato.
"Jenderal Prabowo adalah sahabat Raja Abdullah II dan sahabat NU," kata Said Aqil saat berpidato di acara pertemuan Sufi Nahdlatul Ulama di balai Sidang Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (26/2).
Mendengar itu Prabowo tampak tertawa gembira seraya mengacungkan jempol menyanjung pujian Said Aqil itu. Bahkan, Prabowo mencium tangan Said Aqil sebelum masuk ke mobil Land Cruiser berwarna putih miliknya.
Didukung guru besar
Sebanyak 300 Guru Besar Emeritus/Non PNS dan para cendekiawan Indonesia mendeklarasikan dukungan untuk Prabowo Subianto sebagai calon presiden. Rasa nasionalisme tinggi yang dimiliki Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra tersebut dinilai sebagai modal besar untuk memimpin bangsa ke depannya.
Guru Besar Emeritus Universitas Padjajaran Prof DR Yuyun Wirasasmita menuturkan dirinya tertarik dengan gagasan Prabowo dalam bidang akademis.
"Ada kontak dengan dunia akademis, jadi mengundang saya penasaran, suatu parpol yang ngontak dunia akademik," ucap Yuyun di sela-sela deklarasi dukungan untuk Prabowo di Hotel Kartika Chandra, Jakarta, Rabu (2/4).
Yuyun menegaskan dukungan dirinya dan rekan-rekannya terhadap Prabowo bukanlah rekayasa.
"Kami guru besar tidak bisa dibodohi, dan tidak berpura-pura. Sudah menemukan putra Indonesia yang bisa mencermati kondisi bangsa saat ini untuk mewujudkan Indonesia yang maju," tegasnya.
Hadiri diskusi Muhammadiyah
Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto mengaku 'takut' terhadap Muhammadiyah. Menurutnya, di negara ini yang tidak boleh tidak didengar adalah suara dua ormas Islam, Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU).
"Harusnya saya di kota lain, tetapi karena yang meminta Muhammadiyah, saya tidak berani menolak perintah Muhammadiyah," ujar Prabowo saat diskusi politik nasional di Gedung PP Muhammadiyah, Jakarta, Rabu (2/4)
Prabowo menambahkan, karena alasan itu dia merasa harus menghadiri undangan dari para tokoh-tokoh Muhammadiyah. "Kalau Muhammadiyah dan NU dukung saya, jadilah itu barang," ujar Capres Partai Gerindra.
Dalam kesempatan tersebut, mantan Danjen Kopassus itu memaparkan kondisi bangsa Indonesia yang makin terpuruk. Padahal, secara realita, Indonesia merupakan negara kaya.
"Ya beginilah nyatanya kita negara yang tidak mampu memproduksi apa-apa," ucapnya.
Kirim surat ke petani janji beri Rp 1 miliar
Ketua Dewan Pembina Partai Gerakan Indonesia Raya Prabowo Subianto menjanjikan akan mengucurkan dana Rp 1 miliar kepada setiap desa jika ia nanti terpilih sebagai presiden. Janji itu terungkap dalam surat tertanggal 26 Oktober 2013 yang diteken Prabowo.
Sementara Prabowo yang dikonfirmasi perihal suratnya itu menegaskan tidak ada yang salah dengan menyurati kepala desa. Dia justru mempertanyakan jika ada pihak yang mempermasalahkan tindakannya itu.
"Kenapa? Memang tidak boleh? Saya kirim surat ke Anda (menunjuk wartawan) boleh nggak. Ya kenapa? Saya warga negara, Anda warga negara," jelas Prabowo di Hotel Sultan, Jakarta, sebelum menjadi pembicara di Rakernas Perhimpunan Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia, Sabtu (1/3).