5 Langkah Jokowi setelah quick count PDIP tak sesuai harapan
Walau menjuarai Pemilu, PDIP cuma dapat 19,5 persen suara. Jauh dari target mereka 27,02 persen. Apa langkah Jokowi?
Hasil quick count berbagai lembaga survei PDI Perjuangan berhasil unggul dalam pemilihan umum legislatif 2014 dengan kisaran suara 19,5 persen. Namun hasil itu jauh di bawah target suara partai banteng 27,02 persen.
Sejumlah kalangan menilai hasil ini menjadi bukti jika efek Jokowi tidak terlalu signifikan. Partai besutan Megawati Soekarnoputri juga terlena jika menjual sosok Jokowi akan mendulang suara partai.
Pengamat Politik UI Andrinof Chaniago melihat ini tidak terlepas dari gencarnya serangan dari lawan politik. Terlebih kritik dilakukan secara masif dengan disiarkan secara terus menerus oleh media massa. Terutama media yang dimiliki oleh elite politik.
"Pertama dari partai besar lainnya saya lihat serangannya terarah, tiga partai terutama yang punya televisi," ujar Andrinof saat berbincang dengan merdeka.com, Rabu (9/4).
Meski begitu, Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) PDI Perjuangan Puan Maharani tidak mau buru-buru menilai hasil pileg sebagai kegagalan. Puan mengatakan PDIP masih menunggu hasil akhir yang diumumkan Komisi Pemilihan Umum (KPU).
"Kami tidak saling menyalahkan siapapun. Hasil yang kita dapatkan saat ini adalah hasil dari kerja keras kita semua," ujar Puan di Kebagusan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Rabu (9/4).
Jokowi sendiri mengakui kurang puas dengan hasil ini. Dia akan melakukan konsolidasi dengan partai untuk persiapan pilpres. Berikut langkah Jokowi setelah hasil quick count tak sesuai harapan:
-
Kapan Jokowi mencoblos? Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah melakukan pencoblosan surat suara Pemilu 2024 di TPS 10 RW 02 Kelurahan Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (14/2).
-
Apa hasil Quick Count Charta Politika untuk Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka? Capres/Cawapres nomor urut 2: Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka: 57,26 persen
-
Apa itu quick count? Quick count adalah metode perhitungan cepat yang dilakukan oleh lembaga survei atau lembaga riset untuk memprediksi hasil pemilu berdasarkan sebagian data suara yang sudah masuk.
-
Apa yang Jokowi lakukan di Gudang Beras Bulog Pematang Kandis? Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau langsung Gudang Beras Bulog di Pematang Kandis,Kabupaten Merangin, Jambi. Kepala Negara mengaku, hal itu harus dilakukan demi memastikan ketersediaan beras jelang momentum hari raya Lebaran yang sisa sepekan lagi.
-
Apa yang dilakukan Jokowi saat kuliah? Semasa kuliah, Jokowi juga aktif tergabung dengan UKM pencinta alam.
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
Evaluasi marketing politik PDIP
Walaupun masih tidak mencapai target partai, 27 persen, Jokowi mengungkapkan, tetap harus mensyukuri apapun hasil yang akan dihasilkan nanti. Namun PDI Perjuangan tidak akan mengendurkan semangat dengan melakukan evaluasi.
"Itu lah, pilihan rakyat, hasilnya PDI Perjuangan urutan pertama, itu harus disyukuri. Alhamdulillah harus disyukuri. Ini juga kita mau evaluasi. Saya kira di marketing politiknya kurang. Gasnya kurang mentok," kata Jokowi sambil mengepalkan tangannya.
Masalah lainnya, adalah soal iklan politik yang kurang. Menurutnya, iklan politik di televisi yang hanya tiga hari dirasakan kurang untuk marketing politik ini.
"Karena memang ada kondisi-kondisi kan. Kita mau iklankan juga, maunya juga mengiklankan sejak 5 tahun lalu, tapi kan bisa ngiklan cuma 3 hari. Iklan apapun ngefek entah berapapun itu," ujarnya.
Mesin partai dipanaskan
Capres PDIP Joko Widodo mengatakan, mesin partai akan semakin dipanaskan setelah pemilihan umum legislatif. Ini dilakukan agar partai dapat mendulang suara lebih besar di Pilpres.
"Minggu depan, mesin panas akan bergerak. Bahwa ini (pileg) yang bertarung di akar rumput 6.600 pertarungan di bawah. Mesinnya bergerak di bawah. Hasilnya seperti yang kita lihat sekarang ini, hasilnya seperti yang diberikan masyarakat," katanya.
Jokowi mengaku tak begitu puas dengan perolehan suara di Pileg. PDIP tak bisa mengusung dirinya jika tak berkoalisi dengan partai lain.
Segera tentukan cawapres
PDI Perjuangan sampai saat ini belum menentukan soal kriteria untuk menjadi pendamping bakal calon presiden Joko Widodo (Jokowi). Namun keputusan untuk memilih calon wakil presiden sepenuhnya dipegang oleh Jokowi.
Jokowi mengatakan, PDI Perjuangan akan melakukan seleksi untuk menentukan pendampingnya. Salah satu caranya dengan menentukan kriteria yang harus dipenuhi oleh bakal calon wakil presiden.
Jokowi mengatakan, sebagai pembahasan awal ia mengaku sudah berbicara dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
"Saya sudah bukan sekali dua kali dengan Bu Ketum. Didahului dengan kriteria, muncul beberapa nama, kemudian dikerucutkan hingga tiga nama, kemudian terakhir saya yang menentukan," katanya di posko kemenangan Jokowi di Jalan Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (9/4).
Siapkan jurus maut di Pilpres
Capres dari PDIP, Joko Widodo (Jokowi) telah menyiapkan strategi khusus menghadapi Pilpres mendatang. Menurutnya, strategi pada Pileg dan Pilpres akan berbeda.
"Strategi pileg dan pilpres akan berbeda. Karena yang bersaing di capres adalah bisa tiga calon, dua calon atau berapa. Jumlah pertarungannya berbeda," kata Jokowi di Jalan Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (9/4).
Ia menambahkan, pembahasan mengenai rencana ini akan segera dilakukan dalam waktu dekat. "Minggu depan, mesin panas akan bergerak," tutupnya.
Jokowi minta Seknas ubah strategi di Pilpres
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menang tipis dalam quick count beberapa lembaga survei dalam Pemilu Legislatif yang berlangsung hari ini. Menyadari kemenangan PDIP tak maksimal, Jokowi pun minta kepada para relawannya untuk mengubah strategi.
"Jokowi berpesan agar kita ubah strategi. Kita akan buat strategi baru," kata Presidium Seknas Jokowi, Sammy Pangerapan kepada merdeka.com, Rabu (9/4).
Sammy mengatakan, realitas pemilu legislatif berbeda dengan pemilu presiden. "Dalam pileg, yang bertarung bukan 12 partai, tapi lebih dari 6.000 caleg. Berarti lebih dari 6.000 strategi bertarung," ujarnya.
Dia menambahkan, hasil pileg adalah keputusan terbaik dari rakyat. Apapun hasilnya, ada makna yang terkandung di dalamnya.
"Bagi seknas, selalu ada makna di balik keputusan politik rakyat," imbuhnya.