Agun Gunandjar sebut pencalonan Ridwan Kamil oleh Golkar belum final
Agun Gunandjar sebut pencalonan Ridwan Kamil oleh Golkar belum final. Agun mengingatkan bahwa Jawa Barat menjadi ruh semua partai politik di tingkat nasional. Hal ini berimplikasi pada perolehan suara masing-masing partai dalam momen Pilkada 2018 maupun Pileg dan Pilpres 2019 tahun depan.
Ketua Bidang Pemenangan Pemilu Jawa I DPP Partai Golkar Agun Gunandjar Sudarsa menilai rekomendasi yang diberikan oleh partainya kepada Wali Kota Bandung Ridwan Kamil dan Anggota DPR Daniel Muttaqien sebagai calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat belumlah final. Agun menyebut berbagai pertimbangan masih dimungkinkan terjadi sampai pada momentum penetapan pasangan calon yang didaftarkan ke Komisi Pemilihan Umum Jawa Barat.
"Masih ada kemungkinan–kemungkinan, karena (rekomendasi) yang kemarin disampaikan itu bukan dokumen yang secara definitif akan disampaikan ke KPU Jawa Barat," jelas Agun saat dikonfirmasi Sabtu (28/10).
Karenanya, tokoh yang berasal dari daerah Priangan tersebut meminta kepada DPP Partai Golkar agar memperhatikan secara sungguh-sungguh dedikasi dan loyalitas Ketua DPD Partai Golkar Dedi Mulyadi. Ia melihat, Bupati Purwakarta tersebut telah berhasil menciptakan soliditas yang kuat di Jawa Barat.
"PP Jawa I meminta kepada DPP Partai Golkar agar memberikan apresiasi kepada saudara Dedi Mulyadi yang telah berhasil membangun kesolidan di Golkar Jawa Barat," katanya melanjutkan.
Permintaan tersebut bukan tanpa alasan. Agun mengingatkan bahwa Jawa Barat menjadi ruh semua partai politik di tingkat nasional. Hal ini berimplikasi pada perolehan suara masing-masing partai dalam momen Pilkada 2018 maupun Pileg dan Pilpres 2019 tahun depan.
"Jawa Barat ini menjadi aset bagi seluruh partai, karenanya kesolidan menjadi penting sebab berkaitan dengan kemenangan berbagai kontestasi politik seperti Pilkada, Pileg dan Pilpres. Saudara Dedi telah berhasil menciptakan itu," tandasnya.
"Pengurus dan kader di arus bawah ini sangat nyaman dengan pola yang dibangun oleh saudara Dedi, sehingga Golkar di Jawa Barat elektabilitasnya naik, solidnya internal dan berhasil meraih simpul eksternal. Ini aset besar bagi Partai Golkar. Makanya, solid dulu, baru berkarya," imbuhnya.
Baca juga:
Golkar resmi dukung Ridwan Kamil-Daniel, surat sudah diteken Setya Novanto
Usung Emil-Daniel di Pilgub Jabar, Golkar minta kader patuhi keputusan
Dipilih Golkar dampingi Emil, Daniel segera konsolidasi dengan NasDem, PKB & PPP
Golkar dan PPP berebut wakil Ridwan Kamil di Pilgub Jabar
Emil didukung Golkar, Deddy Mizwar 'pamer' bakal didukung 1 partai lagi
Setia mendukung Dedi Mulyadi
-
Kapan Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Bagaimana Golkar merespon wacana Ridwan Kamil maju di Pilkada Jakarta? Golkar merespons wacana Ridwan Kamil bersedia maju di Pilkada DKI Jakarta karena berasumsi eks Gubernur Jakarta Anies Baswedan tidak akan maju lagi sebagai calon gubernur. Saat itu, Anies merupakan capres yang berkontestasi di Pilpres 2024. Oleh karena itu, Golkar memberikan penugasan kepada Ridwan Kamil untuk maju di Jakarta dan Jawa Barat.
-
Kenapa Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Kapan Partai Golkar memutuskan mengusung Gibran? Keputusan diambil dalam Rapimnas Golkar pada Sabtu (21/10).
-
Apa yang dilakukan Prabowo dan Gibran setelah tiba di Kantor DPP Partai Golkar? Mereka pun langsung menuju ruang acara buka puasa di lantai dua, Kantor DPP Partai Golkar.
-
Siapa yang diusung Partai Golkar menjadi Cagub Jabar? Partai Golkar mengusung mantan bupati Purwakarta Dedi Mulyadi maju menjadi calon gubernur Jawa Barat pada Pilkada 2024.