Agung geram Fraksi Golkar di DPR dirombak
Menyadari hal itu, lanjut Agung, pihaknya tidak akan tinggal diam.
Ketum DPP Partai Golkar munas Ancol Agung Laksono menilai, perombakan fraksi Golkar di beberapa komisi di DPR RI adalah bentuk permusuhan. Pasalnya, pihak Laksono sendiri sudah menyampaikan pesan, baik tertulis maupun lisan kepada pimpinan DPR untuk membacakan fraksi di DPR.
Agung menambahkan, pihaknya punya punya kewajiban untuk membangun instrumen partai yaitu fraksi DPR.
"Kami menyayangkan itu terjadi. Bukan sikap negarawan yang ditunjukan tapi membangun sikap permusuhan dan jelas-jelas mencampuri rumah tangga partai-partai," ujar Agung Laksono sesuai mengadakan Rapimnas yang dihadiri 34 Ketua DPD dari seluruh provinsi di gedung graha widya bakti Golkar, Jl Anggrek Neli Murni, Jakbar, Rabu (8/4).
Menurut Laksono, perombakan fraksi tersebut dilakukan tanpa sepengetahuan dan seizin pihaknya sebagai pimpinan yang sah sesuai keputusan Mahkamah Partai dan SK Menkum HAM. Tindakan itu, kata Agung, adalah bentuk perbuatan yang mencederai demokrasi di Indonesia. Agung pun memprotes keras dan meminta supaya komisi-komisi yang dirombak dikembalikan ke tempatnya.
"Tanpa seizin kami ternyata banyak anggota fraksi Partai Golkar di beberapa komisi yang dipindah, seperti di komisi tiga, bahkan ada yang pindah tidak jelas. Ada yang tidak punya komisi. Contohnya Sekjen Zainudin Amali," kata dia.
"Ini pelanggaran tatib. Tapi bukan saja tidak ada haknya sebagai anggota komisi tapi tindakannya itu mencederai demokrasi. Kami protes dan meminta segera kembalikan ke tempat masing-masing," imbuh Agung dengan keras.
Menyadari hal itu, lanjut Agung, pihaknya tidak akan tinggal diam. Dia juga meminta agar pimpinan DPR menyadari kekeliruannya dan tidak terlalu jauh bertindak.
"Kami tidak boleh tinggal diam. Kami akan gerak. Tidak boleh ada fraksi liar. Kami sekali lagi minta pimpinan DPR RI supaya sadar hal itu. Jangan terlalu jauh buat hal keliru. Negara ini kita harus urus baik-baik dan ada aturannya karena ini negara hukum," katanya.
Agung pun berjanji tidak akan melakukan kekerasan untuk menjalankan rencana tersebut. Dia dan pihaknya akan datang menemui pimpinan DPR RI secara baik-baik.
"Kami akan datangi pimpinan DPR. Tak perlu khwatir kami akan lakukan kekerasan," janji Laksono dengan sebuah senyuman keluar dari bibirnya.