Agung Laksono Bantah 25 DPD I Minta Munas Golkar
Agung Laksono Bantah 25 DPD I Minta Munas Golkar. Menurut Agung, tidak ada urgensi untuk menggelar Munas Luar Biasa. Dia menilai, Munas Luar biasa jika dilakukan tidak sesuai dengan AD-ART partai.
Ketua Dewan Pakar Partai Golkar Agung Laksono membantah ada desakan 25 DPD I alias pengurus provinsi untuk menggelar Musyawarah Nasional (Munas) dalam waktu dekat. Menurutnya, hal itu hanya suara segelintir orang.
"Soal percepatan Munas, tidak ada dari DPD-DPD, mungkin ada satu dua orang yang berpendapat tetapi secara resmi dari DPD-DPD tidak ada," ujar Agung di kantor DPP Golkar, Jakarta Barat, Senin (27/5).
-
Apa yang diklaim Airlangga sebagai pencapaian Partai Golkar? "Dengan demikian Partai Golkar mengalami kenaikan dan dengan Partai Golkar mengalami kenaikan, Partai Golkar juga yang mendukung Pak Prabowo dan Mas Gibran bisa berkontribusi kepada kemenangan Bapak Prabowo Subianto dan Mas Gibran Rakabuming Raka," tutup Airlangga.
-
Kenapa Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Bagaimana Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Golkar? Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Partai Golkar ke-11 sejak pertama kali dipimpin Djuhartono tahun 1964.
-
Kapan Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Kapan Airlangga menyampaikan klaim dukungan Partai Golkar untuk Prabowo-Gibran? Hal itu disampaikan Airlangga dalam acara buka puasa bersama jajaran Partai Golkar dengan Prabowo-Gibran, di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Jumat (29/3).
-
Kenapa Airlangga menginstruksikan kader Golkar untuk turun ke masyarakat? “Saya instruksikan kepada seluruh partai Golkar di Indonesia. Sekarang sedang disusun berdasarkan nomor urut dan pemilu sudah system terbuka, sehingga dengan demikian sudah waktunya sekarang untuk langsung bergerak, konsolidasi di akar rumput, rebut hati rakyat,” katanya.
Menurut Agung, tidak ada urgensi untuk menggelar Munas Luar Biasa. Dia menilai, Munas Luar biasa jika dilakukan tidak sesuai dengan AD-ART partai.
Selain itu, alasan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto gagal mendongkrak suara partai, menurut Agung tidak ada kaitan. Sebab Golkar berhasil mendapatkan suara 13 persen melewati ekspektasi survei suara Pemilu 7-8 persen.
"Jadi sebuah karya yang patut diapresiasi," kata dia.
Agung mengatakan Munas akan digelar sesuai dengan ketentuan pada Desember 2019. Dewan Pakar berpandangan, DPP harus segera konsolidasi untuk menghadapi Munas tersebut.
"Dewan pakar berpandangan bahwa tidak perlu ada Munaslub tapi langsung pada bulan Desember ada musyawarah nasional. Di situlah diadakan proses pemilihan ketua dan lain sebagainya. Termasuk perubahan dan penyempurnaan AD-ART," ujarnya.
Diberitakan, Partai Golkar dikabarkan akan segera melakukan Munas untuk mengganti posisi Airlangga Hartarto sebagai ketua umum partai. Mayoritas DPD I Golkar atau pengurus provinsi partai disebut sudah setuju adanya munas.
Politikus Golkar Aziz Sumual membenarkan kabar itu. Dia menjadi salah satu inisiator proses munas tersebut.
"Bukan upaya, tetapi sudah siap Munas. Mungkin selesai Lebaran sudah mulai," kata Aziz saat dihubungi merdeka.com, Senin (27/5).
Baca juga:
Jaga Solidaritas Partai, DPD I Golkar NTT Nilai Tak Perlu Munas Dipercepat
Isu Percepatan Munas, Golkar Sultra Dukung Airlangga Jabat Ketum Lagi
Bantah Isu Percepatan Munas, DPD Golkar Sultra Lelah dengan Konflik Internal
Soal Dorongan Percepat Munas, DPP Golkar Minta Airlangga Tak Disalahkan
Airlangga Dianggap Gagal, 25 DPD Golkar Ingin Munas Dipercepat
Tutup Munaslub Golkar, Airlangga ungkap nama-nama tim suksesnya