Agung Laksono sebut perjodohan Jokowi dan Prabowo di Pilpres 2019 mentok
Ketua Dewan Pakar Partai Golkar Agung Laksono menyebut, upaya menjodohkan Joko Widodo dan Prabowo Subianto sebagai pasangan capres-cawapres, mustahil terjadi. Menurut informasi yang dia dapatkan, upaya tersebut mengalami kebuntuan.
Ketua Dewan Pakar Partai Golkar Agung Laksono menyebut, upaya menjodohkan Joko Widodo dan Prabowo Subianto sebagai pasangan capres-cawapres, mustahil terjadi. Menurut informasi yang dia dapatkan, upaya tersebut mengalami kebuntuan.
"Saya sudah mendengar dari berbagai informasi bahwa tidak ada jalannya untuk bisa bersatu," ujar Agung di kantor DPP Partai Golkar, Jalan Anggrek Neli, Slipi, Jakarta Barat, Selasa (17/4).
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Apa yang diusung Prabowo Subianto dalam acara tersebut? Ketua Umum Pilar 08, Kanisius Karyadi, mengatakan bahwa kegiatan yang diikuti oleh 70 ribu lebih peserta ini merupakan bentuk dukungan terhadap Prabowo Subianto dalam menjaga dan merawat Persatuan Indonesia, sejalan dengan Sila ke-3 Pancasila.
-
Bagaimana tanggapan Prabowo atas Jokowi yang memenangkan Pilpres 2014 dan 2019? Prabowo memuji Jokowi sebagai orang yang dua kali mengalahkan dirinya di Pilpres 2014 dan 2019. Ia mengaku tidak masalah karena menghormati siapapun yang menerima mandat rakyat.
-
Kapan pelantikan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai Presiden dan Wakil Presiden? Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka akan dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2024-2029 pada 20 Oktober mendatang.
-
Siapa yang bertemu dengan Prabowo Subianto? Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep menemui Ketum Gerindra Prabowo Subianto.
-
Siapa yang menjadi keponakan Prabowo Subianto? Selain itu, ternyata Tommy masih memiliki hubungan keluarga dengan Prabowo, sebagai keponakan.
Agung sendiri enggan memberikan alasan apa yang membuat kesepakatan tersebut mentok. Terkait penolakan permintaan Prabowo yang mensyaratkan tujuh kursi menteri jika ingin dipinang pun, Agung irit bicara. Dia hanya meyakini bahwa memang sejak awal lobi tersebut bakal mentok lantaran Prabowo hanya ingin dicalonkan sebagai presiden bukan wakil presiden.
"Dari dulu dari awal, mungkin dari tahun 2004 beliau kan maunya jadi calon presiden," ucapnya.
Jokowi dan Prabowo naik kuda ©REUTERS/ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
Sebelumnya, diberitakan media asing Asian Times, kubu Joko Widodo melalui Luhut Binsar Panjaitan berupaya melobi Prabowo agar mau dipinang menjadi cawapres. Dalam laporan tersebut, kesepakatan buntu lantaran Luhut menolak tawaran mantan Danjen Kopassus itu yang meminta dapat mengomandoi militer dan tujuh kursi menteri.
Terkait hal ini pun, Ketum Golkar Airlangga Hartarto menilai pertemuan tersebut sebatas inisiatif Luhut semata. Menurutnya hal itu terjadi karena hubungan baik dua belah pihak.
"Itu inisiatif pak Luhut," ucap Airlangga di kantor DPP Golkar, Selasa (17/4).
Sementara, dari PDIP masih berupaya membuka komunikasi dengan Gerindra terkait pengusungan Jokowi-Prabowo. Ketua DPP PDIP Andreas Hugo Pareira mengatakan masih terus berupaya melakukan lobi dengan Gerindra, apakah itu secara langsung dengan Prabowo, atau tidak langsung.
"Kapan saja dibutuhkan atau kapan saja Prabowo atau pihak partai kita selalu mempunyai komunikasi langsung, baik tak langsung dengan teman-teman Partai Gerindra," kata dia ditemui di Kompleks Parlemen.
Baca juga:
Dewan Pakar Golkar dorong Airlangga Hartarto jadi Cawapres Jokowi
Fahri: Prabowo hatinya bersih, orang yang memaki dia saja diterima lagi
PAN buka peluang duet Gatot Nurmantyo dan Zulkifli Hasan di Pilpres 2019
Gerindra ragukan sumber media asing yang sebut Prabowo minta jatah menteri
Wacana duet Jokowi-Prabowo, PDIP terus komunikasi dengan Gerindra
Gebrakan GOJO dukung Jokowi
Gerindra sebut ada partai 'hijau' di kubu Jokowi akan merapat ke Prabowo