Ahok Blak-Blakan soal Peluang Koalisi Ganjar dengan Anies Jika Ada Putaran Kedua
Ahok menanggapi pertanyaan adanya kemungkinan koalisi antara paslon 03 dengan paslon 01 jika ada putaran kedua
Ahok buka suara soal peluang koalisi Ganjar dan Anies jika ada putaran kedua
Ahok Blak-Blakan soal Peluang Koalisi Ganjar dengan Anies Jika Ada Putaran Kedua
Politikus PDI Perjuangan (PDIP), Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menanggapi pertanyaan adanya kemungkinan koalisi antara pasangan nomor urut 03 Ganjar-Mahfud dengan pasangan nomor urut 01 Anies Baswedan-Muhaimin.
Secara eksplisit, Ahok menyatakan jika partainya hanya akan mendukung paslon yang sesuai dengan ideologi politik PDIP dengan menjalankan program nawacita.
"Pertama partai kami dilatih dengan jelas tidak mungkin mendukung orang jadi presiden untuk yang tidak pernah mau menjalankan nawacita, itu jelas," kata Ahok saat dialog di Jakarta Selatan, Kamis (8/2).
Meski tidak berkomentar secara lugas, tetapi Ahok menyinggung soal peluang koalisi yang kecil. Dengan menilai Anies yang masuk dalam basis dukungan Front Pembela Islam (FPI) yang kini berganti nama Front Persaudaraan Islam.
Hal itu sejalan dengan Ahok yang mengungkit terkait sikap Ganjar kala menjabat Gubernur Jawa Tengah secara tegas menolak arahan mantan Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Gamawan Fauzi soal arahan para pemda untuk konsolidasi dengan FPI.
"Yang kedua, partai PDIP tidak pernah memanfaatkan siapapun untuk berkuasa, masih ingat enggak ketika pak Gamawan Fauzi mengatakan semua kepala daerah mesti rekonsoliasi dengan FPI," ungkapnya.
"Seorang Pak Ganjar di Jateng dia lawan Gamawan Fauzi dia tolak, pernah nggak Pak Ganjar datang ke sana cium-cium tangan Pak Rizieq segala macem. Ini perintah Mendagri lho, ditolak oleh seorang Ganjar," tambah dia.
Dari gambaran itu, Ahok pun menegaskan sikap partainya yang tidak akan mungkin untuk bekerja sama dengan siapapun yang ingin mengganti ideologi Indonesia.
"Kenapa? Karena kami terlatih sebagai seorang kader yang rasionalis, tidak mungkin mau bekerja sama dengan siapapun yang mau mengganti ideologi pancasila," tegasnya.
Sementara saat ditanyakan usai dialog oleh awak media, Ahok tak ingin berkomentar lebih lanjut.
Sebab, soal koalisi itu adalah kewenangan dari partai yang memutuskan.
“Anda tanya sama Partai. Saya tidak struktur partai,” jawabnya.