Ahok ogah kampanye, PDIP bilang warga perlu tahu calon pemimpinnya
PDIP nilai Ahok harusnya tak gugat aturan incumbent cuti kampanye ke MK.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama tidak ingin cuti kampanye lantaran tengah melakukan pembahasan rancangan APBD DKI 2017. Dia khawatir akan ada upaya untuk memasukkan anggaran siluman hingga sabotase.
Anggota Komisi II DPR RI Diah Pitaloka menegaskan, Basuki atau akrab disapa Ahok tetap harus menjaga konstitusi dengan cuti sebagai kepala daerah. Sebab, sudah jelas Pasal 63 Undang-Undang Nomor 10 tahun 2016 mengatakan, kampanye dilaksanakan sebagai wujud dari pendidikan politik masyarakat yang dilaksanakan secara bertanggung jawab.
Menurutnya, kampanye merupakan tahapan normatif yang harus dilaksanakan oleh calon kepala daerah berhubungan dengan hal di atas. Karena mereka harus memberikan gambaran seperti apa calon pemimpinnya selama lima tahun mendatang.
"Jadi kebutuhan utamanya, kampanye itu bukan untuk calon kepala daerah, tapi bagi calon pemilih. Mereka perlu tahu pemimpin yang akan dipilih itu seperti apa? Makanya ada kampanye untuk mensosialisasikannya," kata Diah saat dihubungi, Jakarta, Selasa (9/8).
Politikus PDIP ini mengungkapkan, rencana Ahok untuk mengajukan judicial review pasal cuti di atas kepada Mahkamah Konstitusi sebaiknya diurungkan. Selain sudah jelas landasan normatifnya juga tidak ada inkumben yang merasa keberatan dengan aturan undang-undang Pilkada.
"Aturan cuti selama masa kampanye malahan usulan MK saat kami membahas UU Pilkada. Maka seharusnya ini dimanfaatkan sebaik mungkin," terangnya.
Konsekuensi dari tahapan yang harus dilalui ini adanya alokasi anggaran kampanye dalam APBD. Jadi sudah jelas itu.
Mengenai apa yang Ahok khawatirkan menyangkut perubahan anggaran, Diah mengatakan, itu berlebihan. Pemda DKI itu tidak hanya Gubernurnya. Tapi merupakan satu ke satuan utuh. Sehingga dalam pembahasan anggaran yang ingin Jakarta lebih baik tentunya bukan cuma Ahok sendiri.
Sebaiknya, kata dia, Ahok percaya dengan mereka yang selama ini di lingkup pemerintahan yang telah membantunya bekerja.
Untuk diketahui, Ahok sudah menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta hampir 1,5 tahun. Dia khawatir kesuksesan yang dibangun selama 1,5 tahun akan lenyap apabila pada akhir tahun 2016, terjadi banjir di Jakarta. Akhir 2016 merupakan pelaksanaan masa kampanye untuk Pemilihan Kepala Daerah 2017.
Ahok khawatir, jika calon petahana harus cuti selama kampanye, maka situasi tersebut bisa saja dimanfaatkan orang tak bertanggung jawab untuk menyudutkan dirinya. Cara yang paling gampang adalah dengan menyabotase agar terjadi banjir di Jakarta.
"Jakarta sekarang tanggul baru diberesin. Tapi kita enggak tahu otaknya orang kayak apa. Kalau ada yang otaknya sakit hati, dia bisa lakukan apa saja kan. Sekarang kamu kira semua PNS suka sama saya? Belum tentu dong. Apalagi gue pecat-pecatin orang," ujar Ahok di Balai Kota, Jumat (5/8).
Ahok kemudian mencontohkan, sempat jebolnya tanggul di Jalan Latuharhari, hingga penemuan kulit kabel hingga perahu kano di gorong-gorong. Ia menganggap ada unsur kesengajaan di balik semua kejadian itu.
"Diawasi saja orang berani menyumbat. Kamu kira itu kebetulan ada kano, ada kabel, ada macam-macam di got. Apalagi ini Oktober, November, Desember, Januari masa hujan paling lebat ini, La Nina," ujar Ahok.
Menurut Ahok, kekhawatiran itulah yang disebutnya menjadi penyebab adanya upaya agar ia tidak perlu cuti kampanye. Jika diizinkan, Ahok menyatakan dirinya lebih memilih untuk tidak kampanye.
Baca juga:
Ahok sebut harus ketemu Mega berapa kali agar diusung
Muncul akun Instagram Love Surabaya, gerakan nolak Risma ke Jakarta
Pasang badan Djarot, saat Ahok diserang soal cuti kampanye
Dianggap memuaskan, warga Surabaya minta Risma tak pergi ke Jakarta
Koalisi Kekeluargaan vs Ahok, Jokowi dalam posisi sulit
Fadli Zon minta MK abaikan gugatan Ahok soal cuti kampanye
Tak ada cagub independen di Pilgub DKI 2017
-
Kapan Pilkada DKI 2017 dilaksanakan? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Siapa saja kandidat yang bertarung di Pilkada DKI 2017? Saat itu, pemilihan diisi oleh calon-calon kuat seperti Basuki Tjahaja Purnama, Anies Baswedan, dan Agus Harimurti Yudhoyono.
-
Apa saja isu yang muncul selama Pilkada DKI 2017? Apalagi pemilihan tersebut juga diwarnai dengan isu-isu seperti agama, etnis, dan kebijakan publik.
-
Siapa saja yang diusulkan untuk diusung oleh PDIP di Pilgub DKI 2024? Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan partainya masih mencermati nama-nama tokoh yang diusulkan untuk diusung sebagai calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI Jakarta pada Pilkada serentak 2024.
-
Siapa saja kandidat di Pilkada DKI 2017 putaran kedua? Putaran kedua mempertemukan pasangan Ahok-Djarot dan Anies-Sandiaga.
-
Kapan Pilkada DKI 2017 putaran kedua dilaksanakan? Pemungutan Suara Putaran Kedua (19 April 2017):Putaran kedua mempertemukan pasangan Ahok-Djarot dan Anies-Sandiaga.