Ahok ogah komentari rencana koalisi besar PDIP-Gerindra-PKS
Gerindra dan PKS sedang merayu PDIP untuk berkoalisi di Pilgub DKI 2017 mendatang.
Partai politik di DKI Jakarta tengah menggalang kekuatan untuk melawan Basuki Tjahaja Purnama dalam Pilkada serentak 2017. Bahkan Partai Gerindra dan PKS tengah merayu agar PDI Perjuangan bersatu untuk menumbangkan calon perseorangan tersebut.
Namun, Basuki atau akrab disapa Ahok mengaku tidak mengetahui adanya rencana membangun koalisi gemuk. Bahkan, dia tak mau banyak berkomentar terkait siasat untuk mengalahkannya pada Pilkada yang rencananya akan digelar pada Februari 2017 mendatang.
"Aduh, saya enggak tahu. Enggak tahu saya," katanya di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (12/5).
Sebelumnya, Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta Mohamad Taufik mengatakan partainya segera bertemu dengan PDIP DKI guna membahas rencana koalisi di Pilgub 2017 mendatang. Wacana koalisi berawal dari Rapat Kerja Daerah Partai Gerindra DKI beberapa waktu lalu.
Partai Gerindra saat ini telah memiliki tiga nama bakal calon hasil penjaringan, yakni Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra, Mayjen Sjafrie Sjamsoeddin, dan Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Uno.
Jika koalisi terbentuk, lanjut Taufik, maka tiga nama yang telah disaring itu akan diajukan menjadi calon wakil gubernur ke PDIP.
"Sebelum kita koalisi kan apa yang kita bawa harus diterima oleh teman-teman koalisi. Nanti lihat saja," pungkas Taufik di Gedung DPRD DKI, Jakarta, Kamis (12/5).
Mengenai waktu bertemu, kata Taufik, diusahakan dalam waktu dekat ini. "Minggu-minggu ini kita mau bertemu. PDIP kan lagi fit and proper test, habis itu kita ke sana. Kan perlu dialog dulu, sebelum koalisi," kata Taufik.
Taufik menyebut segala kemungkinan soal koalisi masih terbuka lebar selama ada kesamaan pandangan antar-kedua partai. Terutama dalam menyambut Pilgub DKI 2017 tahun depan.
"Ya enggak apa-apa, saya kira koalisi kan karena ada kesamaan pandangan," ujarnya.
Baca juga:
Jika koalisi dengan PDIP, 3 kandidat Gerindra diajukan jadi cawagub
Djarot pesimis dicalonkan PDIP jadi cagub DKI
Keputusan di Mega, Ahok enggan menebak arah PDIP di Pilgub DKI
Ini syarat jika ingin berkoalisi dengan PDIP di Pilgub DKI
Muda-mudi Ahok makin semangat dikunjungi idolanya
-
Kapan Pilkada DKI 2017 dilaksanakan? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Siapa saja kandidat yang bertarung di Pilkada DKI 2017? Saat itu, pemilihan diisi oleh calon-calon kuat seperti Basuki Tjahaja Purnama, Anies Baswedan, dan Agus Harimurti Yudhoyono.
-
Apa saja isu yang muncul selama Pilkada DKI 2017? Apalagi pemilihan tersebut juga diwarnai dengan isu-isu seperti agama, etnis, dan kebijakan publik.
-
Siapa saja kandidat di Pilkada DKI 2017 putaran kedua? Putaran kedua mempertemukan pasangan Ahok-Djarot dan Anies-Sandiaga.
-
Kapan Pilkada DKI 2017 putaran kedua dilaksanakan? Pemungutan Suara Putaran Kedua (19 April 2017):Putaran kedua mempertemukan pasangan Ahok-Djarot dan Anies-Sandiaga.
-
Apa tugas Ahmad Sahroni di Pilgub DKI Jakarta? Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus akhirnya menunjuk Bendahara Umum (Bendum) Partai NasDem, Ahmad Sahroni sebagai ketua pemenangan untuk pasangan Ridwan Kamil - Suswono di Jakarta.