Ahok pilih Heru di Pilgub DKI, ini komentar Wagub Djarot
Ahok memutuskan untuk maju lewat jalur independen di Pilgub DKI 2017.
Wakil Gubenur DKI Jakarta Djarot Syaifullah mengaku tak memahami keputusan calon petahana Gubernur Basuki T Purnama (Ahok) yang lebih memilih Kepala BPKAD Heru Budi Hartono untuk maju di Pilgub DKI 2017. Menurut dia, untuk maju atau tidak sebagai bakal calon Wagub tetap tergantung rekomendasi PDIP.
"Ya enggak apa-apa. Itu hak beliau. Tapi saya sebagai wagub itu juga rekomendasi partai. Sekarang pun juga, kalau Pak Ahok mau tarik saya harus melalui partai," kata Djarot di Balai Kota, Jl. Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Senin (7/3).
Sebagai kader PDIP, Djarot mengatakan, tak mau melangkahi partai terlebih posisinya di partai berlambang banteng bermoncong putih itu sangat strategis. Dia lebih memilih keputusan PDIP ketimbang keluar dan ikut Ahok.
"Saya menjadi anggota partai bukan satu dua tahun, saya bukan anggota biasa. Saya pengurus partai di tingkat pusat. Dan saya masih percaya betul bahwa negara yang demokratis membutuhkan partai politik," jelas dia.
Dia mengatakan, PDIP tak memberikan rekomendasi bukan alasannya harus keluar dari partai. Setiap orang punya prinsip bukan karena tidak siap keluar dari partai untuk maju sebagai cawagub.
"Beda prinsip antara relawan, independen dan partai," pungkas dia.
Saat ini, PDIP, kata dia, sudah mempersiapkan calon untuk bursa calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta 2017-2023.
"Pastilah (sudah dipersiapkan). PDIP kan sebenarnya sudah buka pintu lebar-lebar untuk mempersilakan," pungkas dia.
Seperti diketahui, Ahok diminta memilih maju independen atau ikut PDIP oleh relawan Teman Ahok. Ahok akhirnya memutuskan untuk independen bersama-sama dengan Teman Ahok dan menunjuk Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) DKI Jakarta Heru Budi Hartono sebagai wakilnya.
Meski sebelum menunju Heru, Ahok ingin wakilnya adalah Politikus PDIP Djarot Saiful Hidayat. Sayang, Teman Ahok tak setuju karena Djarot tak bisa lepas dari PDIP.
Pilihan Ahok maju lewat jalur independen bukan tanpa syarat. Ahok minta Teman Ahok kumpulkan ulang KTP dukungan dengan memasukkan nama Heru di dalamnya. Dia memberikan deadline hingga Juni 2016.
Baca juga:
Siap lawan Ahok, Adhyaksa klaim didukung ulama hingga Rhoma Irama
Modal nama Joko, politisi PPP ini ajukan diri lawan Ahok di Pilgub
Ahok: Dari dulu saya diujung tanduk, diserang semua orang
PPP kubu Romi: Lulung enggak usah ancam-ancam mundur, siapa dia?
NasDem siap bantu TemanAhok kumpulkan ulang dukungan KTP
Ini tanggapan Ahok disebut sombong oleh Boy Sadikin
Demokrat soal Pilgub DKI: Masih panjang umurnya, tak usah buru-buru
-
Siapa saja kandidat yang bertarung di Pilkada DKI 2017? Saat itu, pemilihan diisi oleh calon-calon kuat seperti Basuki Tjahaja Purnama, Anies Baswedan, dan Agus Harimurti Yudhoyono.
-
Kapan Pilkada DKI 2017 dilaksanakan? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Apa tugas Ahmad Sahroni di Pilgub DKI Jakarta? Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus akhirnya menunjuk Bendahara Umum (Bendum) Partai NasDem, Ahmad Sahroni sebagai ketua pemenangan untuk pasangan Ridwan Kamil - Suswono di Jakarta.
-
Siapa yang ditunjuk sebagai ketua tim pemenangan pasangan Ridwan Kamil - Suswono di Pilgub DKI Jakarta? Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus akhirnya menunjuk Bendahara Umum (Bendum) Partai NasDem, Ahmad Sahroni sebagai ketua pemenangan untuk pasangan Ridwan Kamil - Suswono di Jakarta.
-
Apa saja isu yang muncul selama Pilkada DKI 2017? Apalagi pemilihan tersebut juga diwarnai dengan isu-isu seperti agama, etnis, dan kebijakan publik.
-
Apa yang dikatakan Hasto mengenai peluang Anies dan Ahok di Pilgub DKI 2024? Hasto mengatakan hal itu menanggapi pertanyaan terkait peluang PDI Perjuangan memasangkan dua mantan gubernur DKI Jakarta yakni Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai calon gubernur - wakil gubernur DKI Jakarta.