AHY Sarankan Kubu Moeldoko Dirikan Partai Baru, Jangan Usik Demokrat
AHY menyebut banyak jenderal yang menempuh jalur politik dengan mendirikan partai baru. Seperti R. Hartono mendirikan PKPB, Edy Sudrajat dengan PKPI, Wiranto membangun Partai Hanura, dan Prabowo Subianto mendirikan Partai Gerindra.
Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyarankan kubu Moeldoko lebih baik membuat partai baru secara konstitusional. Mengingat pemerintah telah menolak hasil Kongres Luar Biasa (KLB) Demokrat di Deli Serdang, Sumatera Utara.
"Pasca-keputusan Kemenkumham 31 Maret sudah jelas mana yang sah. Jadi jangan lagi usik Partai Demokrat. Karena kami siap melawan, DPC dan DPD Jawa Tengah tentu siap bersatu melawan para pengganggu Partai Demokrat," katanya di Kabupaten Semarang, Minggu (4/4).
-
Kapan Partai Demokrat dideklarasikan? Selanjutnya pada tanggal 17 Oktober 2002 di Jakarta Hilton Convention Center (JHCC), Partai Demokrat dideklarasikan.
-
Bagaimana Demokrat akan mendekati partai lain? Selain itu, dia menuturkan bahwa Demokrat membuka komunikasi dengan pihak manapun. Sehingga, ujarnya segala kemungkinan yang ada bakal dikaji secara mendalam.
-
Siapa yang memberi tugas khusus kepada Demokrat? Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengungkapkan Prabowo memberikan tugas khusus kepada Demokrat untuk bisa memenangkan dirinya di Jawa Timur.
-
Apa yang akan dilakukan Demokrat kedepan? Lebih lanjut, Herman menyatakan bukan tidak mungkin Demokrat ke depan akan membentuk poros baru atau bergabung dalam koalisi yang sudah ada. Segala kemunginan, ujar dia bisa saja terjadi.
-
Kapan Pemilu yang ingin dimenangkan Demokrat? Pembekalan bertujuan untuk memenangkan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
-
Bagaimana Partai Demokrat menentukan arah politiknya? "Setelah itu mungkin ke depannya baru lah akan diputuskan berdasarkan harapan masyarakat pro perubahan, pro perbaikan, yang telah meletakkan aspirasi dan harapannya kepada Demokrat selama ini,"
Dia menyebut banyak jenderal yang menempuh jalur politik dengan mendirikan partai baru. Seperti R. Hartono mendirikan PKPB, Edy Sudrajat dengan PKPI, Wiranto membangun Partai Hanura, dan Prabowo Subianto mendirikan Partai Gerindra.
"Pembentukan partai baru secara konstitusional lebih elegan dan bermartabat daripada merebut partai dengan cara-cara tidak benar. Tentu SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) yang membangun Partai Demokrat selama 20 tahun, masak akan dibegal dengan KLB ilegal," ungkapnya.
Menurutnya atas prahara yang terjadi selama ini, SBY tidak perlu turun. Sebab SBY yang sudah merawat partai dari awal hingga besar dipercaya rakyat.
"Jadi yang dilakukan oleh kubu Moeldoko dengan mengadakan KLB ilegal itu kan mau enaknya saja, sehingga tidak bisa diterima akal sehat," ujar AHY.
Pascaprahara tersebut ada tujuh penggerak KLB yang dipecat. Namun, AHY tidak bisa menghitung secara detail jumlahnya.
"Tentu yang kami lakukan adalah menghitung kader yang solid dan loyal pada kepengurusan yang sah. Kader yang setia adalah pejuang istimewa," jelasnya.
Terkait untuk para kader pembelot tersebut pihaknya dan Partai Demokrat sudah memaafkan tapi tidak pernah melupakan yang telah dilakukan. "Kami tidak perlu demontrasi terhadap keputusan yang diambil, tapi tugas pemimpin adalah melakukan pembinaan agar tidak salah arah," tutup AHY.
Baca juga:
Demokrat KLB Soal Keputusan Menkum HAM: Ini Baru Babak Pertama, Masih Ada Selanjutnya
Kubu Moeldoko Tawari AHY Maju Lagi di Pilgub DKI
Partai Demokrat: Pihak KLB yang Harus Minta Maaf pada Presiden
Mengingat Momen Mengejutkan Moeldoko Usul SBY Jadi Jenderal Besar
Tunggu Perintah SBY, Demokrat Cermati Rekam Jejak Moeldoko untuk Pilgub DKI
Demokrat Melunak, Terbuka Jika Moeldoko Gabung dan Siap Bantu Maju Pilgub DKI