Airlangga dan Megawati intensif bahas nama Dedi Mulyadi-Anton Charliyan
Airlangga dan Megawati intensif bahas nama Dedi Mulyadi-Anton Charliyan. Happy bahkan mengungkap, Golkar dan PDIP tengah membahas sederet nama yang cocok dipasangkan dengan Dedi Mulyadi. Dari PDIP, ada dua nama yakni mantan Kapolda Jabar, Anton Chaliyan atau Politikus PDIP Puti Guntur Soekarno.
Partai Golkar masih membuka peluang untuk berkoalisi dengan PDIP di Pilgub Jawa Barat 2018. Bahkan, ada komunikasi khusus dilakukan antara ketum Golkar Airlangga Hartarto dengan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri untuk Pilgub Jawa Barat.
"Ada komunikasi dengan PDIP, itu cukup intensif antar ketum," kata Ketua DPP Golkar bidang Ideologi & Kebijakan Publik Happy Bone Zulkarnain saat dihubungi merdeka.com, Jumat (29/12).
-
Siapa yang diusung Partai Golkar menjadi Cagub Jabar? Partai Golkar mengusung mantan bupati Purwakarta Dedi Mulyadi maju menjadi calon gubernur Jawa Barat pada Pilkada 2024.
-
Apa komitmen PKB terkait Pilgub Jabar? PKB sudah lama berkomitmen mengambil poros yang berlawanan dengan Ridwan Kamil. Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PKB Syaiful Huda membeberkan bahwa partainya berkomitmen untuk selalu memilih poros yang berlawanan dari Ridwan Kamil.
-
Bagaimana Dedi Mulyadi akan mencari pasangan untuk Pilgub Jabar? "Pak Airlangga berpesan ke saya, jangan terlalu jauh kalau main dari luar rumah, jangan melewati Jawa Barat, harus berada di wilayah Jawa Barat. Kemudian nanti cari pasangan di Golkar yang sesuai dengan kriteria sebagai calon istri (wakil) yang baik," kata dia.
-
Apa yang didiskusikan Dedi Mulyadi dan pengurus Golkar di pertemuan tersebut? Kita tadi sudah berdiskusi banyak. Intinya bahwa kita mendukung Pak Dedi Mulyadi untuk menjadi calon gubernur di Jawa Barat.
-
Kapan Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Kapan Partai Golkar memutuskan mengusung Gibran? Keputusan diambil dalam Rapimnas Golkar pada Sabtu (21/10).
Happy bahkan mengungkap, Golkar dan PDIP tengah membahas sederet nama yang cocok dipasangkan dengan Dedi Mulyadi. Dari PDIP, ada dua nama yakni mantan Kapolda Jabar, Anton Chaliyan atau Politikus PDIP Puti Guntur Soekarno.
"Masalah nmaa kita lihat Dedi srek enggak dengan Anton, kalau enggak muncul Puti, kan gitu, itu tergantung kebijakan PDIP," kata Happy.
Dia mengakui bahwa Dedi Mulyadi telah mengakukan pasangan yakni Deddy Mizwar. Tapi menurut dia, itu baru harapan, yang menentukan nanti tetap DPP Golkar.
Happy mengatakan, personal calon-calon yang tengah dibahas dengan PDIP juga sudah dikaji lebih dalam. Tapi sampai saat ini belum ada keputusan. Dia memprediksi putusan itu baru keluar pada 5 Januari 2018 nanti.
"Personal sudah kita kaji, Anton-Dedi seperti apa, kalau Dedi dengan Puti bagaimana," kata dia lagi.
Seberapa intensif Airlangga dan Megawati bertemu bahas Pilgub Jabar?
"Bisa dikatakan intensif kemarin acara Rakorda PDIP Airlangga hadir bersama saya ketemu langsung Megawati. Waktu Airlangga dilantik ketum, Megawati juga hadir, itukan bagian komunikasi politik, intensif bisa dikatakan parameternya dua-duanya menghormati dan menghadiri undangan," kata Happy menekankan.
Happy menggaris bawahi, pasangan Dedi Mulyadi dan Deddy Mizwar belum putus. Tapi, kata dia, bukan berarti Golkar menolak Deddy Mizwar.
"Bukan berarti enggak mau, kita exercise yang terbaik untuk partai, dan yang terbaik untuk Dedi. Mungkin Deddy Mizwar terbaik untuk Dedi, tapi yang terbaik untuk partai juga harus sama," tutup dia.
Baca juga:
Golkar berat usung Deddy Mizwar: Demokrat mau dukung Jokowi?
Ketua DPP Golkar: Dedi Mulyadi pasangan Deddy Mizwar belum final!
Dedi Mulyadi pilih bahas program ketimbang posisi cagub atau cawagub
Romi, Surya Paloh & Cak Imin segera bertemu bahas Cawagub Ridwan Kamil
Demokrat segera keluarkan SK dukung Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi di Jabar
Ridwan Kamil: Alhamdulillah koalisi saya tambah jadi 24 kursi
PKS tinggalkan Demiz karena buat kontrak politik dengan Demokrat di Pilpres 2019