Airlangga Diminta Jamin Majelis Etik Tidak Monopoli Bursa Caketum Golkar
Menurutnya, motif Airlangga membentuk Majelis Etik itu untuk menindak kader-kader Golkar yang melanggar, seperti korupsi, perlu diapresiasi. Namun, dia mengkhawatirkan, ada agenda lain di balik Majelis Etik itu.
Jelang Musyawarah Nasional (Munas) Golkar, Airlangga Hartanto menggagas Majelis Etik. Langkah tersebut dinilai bisa membawa persepsi negatif dari masyarakat terhadap partai berlambang beringin itu.
Pengamat politik Silvanus Alvin mengatakan, adanya Majelis Etik menjelang Munas Golkar tentu membuat internal partai berpersepsi buruk. Untuk itu, Airlangga harus menjelaskan maksud adanya badan tersebut.
-
Apa yang diklaim Airlangga sebagai pencapaian Partai Golkar? "Dengan demikian Partai Golkar mengalami kenaikan dan dengan Partai Golkar mengalami kenaikan, Partai Golkar juga yang mendukung Pak Prabowo dan Mas Gibran bisa berkontribusi kepada kemenangan Bapak Prabowo Subianto dan Mas Gibran Rakabuming Raka," tutup Airlangga.
-
Bagaimana Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Golkar? Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Partai Golkar ke-11 sejak pertama kali dipimpin Djuhartono tahun 1964.
-
Kenapa Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Kapan Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Siapa yang menyampaikan keinginan aklamasi untuk Airlangga Hartarto dalam memimpin Golkar? Untuk informasi, kabar adanya keinginan aklamasi dari DPD I dalam penunjukkan Airlangga kembali memimpin Partai Golkar disampaikan Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Lodewijk F. Paulus.
-
Kenapa Airlangga menginstruksikan kader Golkar untuk turun ke masyarakat? “Saya instruksikan kepada seluruh partai Golkar di Indonesia. Sekarang sedang disusun berdasarkan nomor urut dan pemilu sudah system terbuka, sehingga dengan demikian sudah waktunya sekarang untuk langsung bergerak, konsolidasi di akar rumput, rebut hati rakyat,” katanya.
"Pembentukan majelis etik itu bernuansa politis sekali, karena memang dibentuk jelang pemilihan ketua umum Golkar periode mendatang. Majelis Etik itu memang dibentuk pada Mei 2019, tapi saat itu tidak ada gejolak politik apa-apa. Hal ini tentu menimbulkan pertanyaan, kenapa kegaduhan baru terjadi saat ini," katanya saat dihubungi, Senin (12/8).
Menurutnya, motif Airlangga membentuk Majelis Etik itu untuk menindak kader-kader Golkar yang melanggar, seperti korupsi, perlu diapresiasi. Namun, dia mengkhawatirkan, ada agenda lain di balik Majelis Etik itu.
"Seperti menghalangi keikutsertaan kandidat tertentu untuk masuk dalam bursa caketum Golkar," ujarnya.
Akademisi dari Universitas Bunda Mulia ini menyarankan Airlangga mengumpulkan internal Golkar untuk duduk bersama untuk membahas khusus tentang keberadaan Majelis Etik tersebut. Dia menilai, pengkajian ulang Majelis Etik perlu dilakukan.
"Bila sudah sejalan dengan AD/ART, maka kegaduhan tidak terjadi. Kegaduhan muncul karena ada sebuah proses yang tidak sejalan dengan aturan partai," tutupnya.
Baca juga:
Airlangga Akui Kader Golkar di Kabinet Dicalonkan Lagi Jadi Menteri
Jokowi Beri 1 Kursi Untuk PPP, PDIP dan Golkar Berapa?
Setya Novanto Jadi Saksi Sidang Sofyan Basir
Soal Pidato Mega di Kongres PDIP, Akbar Tanjung Ingin Jokowi Dihormati
Ical Ingin Golkar Usung Capres Sendiri di Pilpres 2024
Soal Jadwal Munas, Aburizal Bakrie Serahkan ke DPP Golkar
3 TPS di Surabaya Gelar Hitung Surat Suara Ulang Besok