Airlangga Hartarto Dinilai Bisa Bawa Golkar Lebih Maju
Direktur Eksekutif CSIS Philips J Vermonte menilai, kepemimpinan Menko Perekonomian itu mampu mengafirmasi pengalaman Partai Golkar sebagai partai karya yang memberikan solusi teknokratis.
Pendiri Center for Strategic and International Studies (CSIS) Jusuf Wanandi menilai, Partai Golkar di bawah kepemimpinan Airlangga Hartarto mampu menghadapi perubahan zaman. Menurutnya, Airlangga mampu membawa semangat di internal partai beringin untuk menghadapi beragam tantangan.
“Di tengah tantangan dan perubahan zaman yang begitu besar, Golkar selalu mampu melewatinya. (Bahkan) tidak hanya bersama rakyat, tapi selalu bisa lebih maju lagi dari sebelumnya,” kata Jusuf di sela-sela perayaan 50 tahun CSIS, Selasa (10/8).
-
Bagaimana Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Golkar? Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Partai Golkar ke-11 sejak pertama kali dipimpin Djuhartono tahun 1964.
-
Apa yang diklaim Airlangga sebagai pencapaian Partai Golkar? "Dengan demikian Partai Golkar mengalami kenaikan dan dengan Partai Golkar mengalami kenaikan, Partai Golkar juga yang mendukung Pak Prabowo dan Mas Gibran bisa berkontribusi kepada kemenangan Bapak Prabowo Subianto dan Mas Gibran Rakabuming Raka," tutup Airlangga.
-
Bagaimana Golkar merespon wacana Ridwan Kamil maju di Pilkada Jakarta? Golkar merespons wacana Ridwan Kamil bersedia maju di Pilkada DKI Jakarta karena berasumsi eks Gubernur Jakarta Anies Baswedan tidak akan maju lagi sebagai calon gubernur. Saat itu, Anies merupakan capres yang berkontestasi di Pilpres 2024. Oleh karena itu, Golkar memberikan penugasan kepada Ridwan Kamil untuk maju di Jakarta dan Jawa Barat.
-
Siapa yang menyampaikan keinginan aklamasi untuk Airlangga Hartarto dalam memimpin Golkar? Untuk informasi, kabar adanya keinginan aklamasi dari DPD I dalam penunjukkan Airlangga kembali memimpin Partai Golkar disampaikan Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Lodewijk F. Paulus.
-
Kapan Airlangga menyampaikan klaim dukungan Partai Golkar untuk Prabowo-Gibran? Hal itu disampaikan Airlangga dalam acara buka puasa bersama jajaran Partai Golkar dengan Prabowo-Gibran, di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Jumat (29/3).
-
Kapan Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
Mantan Direktur Eksekutif CSIS optimistis kepemimpinan Airlangga tak hanya mampu memajukan partai, namun juga politik Indonesia ke depan. Hal itu pun ia yakini dapat membuat demokrasi Indonesia semakin kuat termasuk membawa masyarakat ke gerbang kemakmuran.
“Dengan demokrasi yang kuat, bisa membawa kita ke gerbang kemakmuran di masa mendatang, seperti yang digambarkan Airlangga. Selamat kepada Golkar, kami selalu siap membantu menghadapi beragam tantangan,” tutur Jusuf.
Senada dengan itu, Direktur Eksekutif CSIS Philips J Vermonte menilai, kepemimpinan Menko Perekonomian itu mampu mengafirmasi pengalaman Partai Golkar sebagai partai karya yang memberikan solusi teknokratis.
“Apa yang diharapkan Partai Golkar, serupa dengan CSIS, (seperti) menuju Indonesia maju dan sejahtera pada tahun 2045,” ungkap Philips.
Menurut Philips, ada kesamaan fokus yang diperlihatkan Golkar di bawah kepemimpinan Airlangga dengan lembaganya. Seperti fokus pada riset pembangunan manusia, penguatan aspek kesehatan, penerapan green economy, penguasaan teknologi, hingga penerapan ekonomi inklusif.
Baca juga:
CSIS: Golkar Beri Solusi Teknokratik Menuju Kesejahteraan
Pemerintah Tambah Anggaran PEN Kesehatan Menjadi Rp 214,95 T
Dorong Konsumsi, Menko Airlangga Sebar Paket Buah untuk Nakes dan Warga Isoman
Airlangga: Golkar Dorong Konsep Making Indonesia 4.0
Airlangga: Golkar Sesungguhnya Telah Memiliki Visi Negara Kesejahteraan 2045