Airlangga Sebut Capres KIB Dibahas dalam Pertemuan di Makassar
Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) belum membahas nama capres dan cawapres yang akan diusung dalam Pemilu 2024. Forum pembahasan itu nantinya akan dilakukan dalam waktu dekat bersama Golkar, PAN dan PPP di Makassar.
Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) belum membahas nama capres dan cawapres yang akan diusung dalam Pemilu 2024. Forum pembahasan itu nantinya akan dilakukan dalam waktu dekat bersama Golkar, PAN dan PPP di Makassar.
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menilai, wajar saja apabila parpol anggota KIB mempertimbangkan sejumlah tokoh sebagai Capres. Termasuk PAN yang ingin Ganjar Pranowo masuk menjadi kandidat Capres.
-
Bagaimana Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Golkar? Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Partai Golkar ke-11 sejak pertama kali dipimpin Djuhartono tahun 1964.
-
Bagaimana Airlangga Hartarto mengelola potensi konflik di dalam Partai Golkar? Lanjut Dedi, Airlangga juga mampu merawat infrastruktur partai dengan mengelola potensi konflik yang baik.
-
Apa alasan Nurdin Halid menilai Airlangga Hartarto layak memimpin Golkar? "Sangat layak, Erlangga memimpin Golkar," ujarnya kepada wartawan, Rabu (3/4). Nurdin mengaku di Pemilu 2024, Golkar perolehan kursi di DPR RI meningkat menjadi 102. Padahal di Pemilu 2019, Golkar hanya meraih 85 kursi. "Dari 85 kursi menjadi 102, itu tidak mudah. Sangat layak (memimpin kembali Golkar)," tuturnnya.
-
Apa yang diklaim Airlangga sebagai pencapaian Partai Golkar? "Dengan demikian Partai Golkar mengalami kenaikan dan dengan Partai Golkar mengalami kenaikan, Partai Golkar juga yang mendukung Pak Prabowo dan Mas Gibran bisa berkontribusi kepada kemenangan Bapak Prabowo Subianto dan Mas Gibran Rakabuming Raka," tutup Airlangga.
-
Siapa yang menyampaikan keinginan aklamasi untuk Airlangga Hartarto dalam memimpin Golkar? Untuk informasi, kabar adanya keinginan aklamasi dari DPD I dalam penunjukkan Airlangga kembali memimpin Partai Golkar disampaikan Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Lodewijk F. Paulus.
-
Kenapa banyak Ketua DPD Golkar ingin Airlangga Hartarto kembali memimpin secara aklamasi? "Makanya cukup rasional jika DPD ingin aklamasi untuk AH," jelasnya. Dia menambahkan, tidak mudah untuk Golkar meraup suara maksimal di Pemilu karena tidak ada kader yang bertarung di Pilpres 2024.
"Ya itu kan katanya PAN (KIB akan mengusung Ganjar)," kata Airlangga di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (31/10).
Airlangga pun menepis KIB berbeda pendapat mengenai pilihan capres yang akan diusung. Dia hanya bilang, para ketua umum partai politik KIB akan bertemu di Makassar. Namun, ia tidak menyebut apakah forum itu akan membahas calon presiden.
"Kan kita forumnya nanti kita ada di Makassar forum ketum 3 partai. Di situ akan dengarkan kembali," sambungnya.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dipertemukan dalam satu forum Y20 di Pura Mangkunegaran, Jumat (28/10) malam.
Selain keduanya, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka juga hadir menjadi salah satu pembicara.
Saat menjelang penutupan acara, ada pertanyaan dari salah satu peserta. Yakni Wali Kota Bogor Bima Arya. Pertanyaan politisi PAN itu mengarah ke politik khususnya pemilihan presiden 2024.
Bima Arya menanyakan kesiapan Ganjar Pranowo maupun Ridwan Kamil jika dipasangkan di Pilpres 2024.
"Siapkah Pak Ganjar (Ganjar Pranowo) bersanding dengan Kang Emil (Ridwan Kamil) untuk calon presiden dan calon wakil presiden Indonesia pada 2024 mendatang?" katanya.
Pertanyaan disambut dengan teriakan dan sorakan riuh seluruh peserta Y20. Ditambah tepuk tangan meriah ratusan peserta yang menunggu jawaban kedua gubernur tersebut. Tak sampai di situ, Bima Arya juga menanyakan kesiapan Gibran untuk memberikan dukungan kepada keduanya.
"Dan apakah mas Gibran siap mendukung Pak Ganjar dan Kang Emil maju dalam bursa capres dan cawapres?" tanya Bima.
Menerima tantangan tersebut, Ganjar hanya tersenyum sambil terdiam. "No comment," ucap Ganjar singkat. Jawaban yang sama juga dilontarkan putra sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka.
Namun berbeda dengan Ridwan Kamil, is melontarkan jawaban diplomatis. "Urusan itu sudah ada takdirnya. Siapapun pemimpinnya, terpenting demi Indonesia yang bersatu dan maju. Sudah itu saja," kata mantan Wali Kota Bandung.
Usai acara, kang Emil juga menanggapi hasil survei cawapres yang menunjukkan elektabilitasnya meroket. Dirinya mengaku tidak pernah meminta dilakukan survei.
"Kalau disurvei ya terima-terima saja. Kalau saja hasilnya bagus, ya alhamdulillah. Kalau tidak, ya jadi evaluasi, itu saja. Karena ini akan terus berulang, kami sikapi dengan sebaik-baiknya. Terpenting fokus bekerja, kalau kerja bagus rakyat pasti support," ucap dia.
Saat disinggung jika akhirnya disandingkan dengan Ganjar dalam bursa capres dan cawapres 2024, Ridwan Kamil menegaskan siapapun yang ditakdirkan menjadi pemimpin, sudah digariskan oleh Tuhan.
"Yang penting Indonesia keren," tukasnya.
(mdk/rnd)