Airlangga Tegaskan Golkar Dukung Pemerintahan Jokowi
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menyayangkan adanya indikasinya upaya untuk menurunkan Presiden Jokowi sebelum pelantikan. Sebab pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin telah dipilih rakyat di Pilpres April 2019 secara konstitusional. Untuk menjaga marwah rakyat Indonesia, Partai Golkar akan berada di garis terdepan.
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menyayangkan adanya indikasinya upaya untuk menurunkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebelum pelantikan. Sebab pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin telah dipilih rakyat di Pilpres April 2019 secara konstitusional. Untuk menjaga marwah rakyat Indonesia, Partai Golkar akan berada di garis terdepan.
"Kami mengapresiasi kerja dari Kepolisian dan tim keamanan. Kami juga mengimbau masyarakat agar kita bisa berdemokrasi secara matang," kata Airlangga kepada wartawan, Jakarta, Senin (30/9).
-
Bagaimana Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Golkar? Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Partai Golkar ke-11 sejak pertama kali dipimpin Djuhartono tahun 1964.
-
Apa yang diklaim Airlangga sebagai pencapaian Partai Golkar? "Dengan demikian Partai Golkar mengalami kenaikan dan dengan Partai Golkar mengalami kenaikan, Partai Golkar juga yang mendukung Pak Prabowo dan Mas Gibran bisa berkontribusi kepada kemenangan Bapak Prabowo Subianto dan Mas Gibran Rakabuming Raka," tutup Airlangga.
-
Bagaimana Airlangga Hartarto mengelola potensi konflik di dalam Partai Golkar? Lanjut Dedi, Airlangga juga mampu merawat infrastruktur partai dengan mengelola potensi konflik yang baik.
-
Siapa yang menyampaikan keinginan aklamasi untuk Airlangga Hartarto dalam memimpin Golkar? Untuk informasi, kabar adanya keinginan aklamasi dari DPD I dalam penunjukkan Airlangga kembali memimpin Partai Golkar disampaikan Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Lodewijk F. Paulus.
-
Apa alasan Nurdin Halid menilai Airlangga Hartarto layak memimpin Golkar? "Sangat layak, Erlangga memimpin Golkar," ujarnya kepada wartawan, Rabu (3/4). Nurdin mengaku di Pemilu 2024, Golkar perolehan kursi di DPR RI meningkat menjadi 102. Padahal di Pemilu 2019, Golkar hanya meraih 85 kursi. "Dari 85 kursi menjadi 102, itu tidak mudah. Sangat layak (memimpin kembali Golkar)," tuturnnya.
-
Kapan Airlangga menyampaikan klaim dukungan Partai Golkar untuk Prabowo-Gibran? Hal itu disampaikan Airlangga dalam acara buka puasa bersama jajaran Partai Golkar dengan Prabowo-Gibran, di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Jumat (29/3).
Golkar sebagai salah satu elemen bangsa, menyadari turut bertanggung jawab untuk mendinginkan suhu politik yang memanas. Sebagai partai pendukung pemerintah, Golkar bukan saja menjadi pendingin situasi tetapi juga mengupayakan solusi.
"Kami di Golkar akan terus mendukung program-program pemerintah agar dapat diimplementasikan dan berjalan dengan lancar," lanjut Airlangga.
Menurut Airlangga, soliditas kader merupakan hal penting agar dapat menyelesaikan persoalan-persoalan yang lebih besar dan turut menjaga kondusifitas politik.
"Saat ini kita menyaksikan semua Parlemen baik di pusat dan di daerah dikepung oleh kekuatan yang saling menunggangi, oleh karena itu kita memiliki kewajiban untuk mengatasi bersama persoalan ini," ujarnya.
Baca juga:
Golkar Siapkan Aziz Syamsudin Jadi Pimpinan DPR, Bambang Soesatyo di MPR
Akbar Tandjung Senang Airlangga dan Bamsoet Berdamai
Usung Muzani, Gerindra Ngebet Incar Posisi Ketua MPR
Rekonsiliasi Ketum Golkar Airlangga dan Bambang Soesatyo Muncul Tanpa Syarat
Bamsoet 'Cooling Down', Bersisa Kelas Ringan vs Kelas Berat di Munas Golkar
Bamsoet Putuskan Dukung Airlangga di Munas Golkar