Airlangga Bantah Kunjungan Jokowi ke Jateng Strategi TKN Prabowo-Gibran
Airlangga menilai arah dukungan Jokowi di Pilpres 2024 sudah jelas
Airlangga menilai arah dukungan Jokowi di Pilpres 2024 sudah jelas
Airlangga Bantah Kunjungan Jokowi ke Jateng Strategi TKN Prabowo-Gibran
Ketua Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Airlangga Hartarto membantah kunjungan Presiden Joko Widodo atau Jokowi ke sejumlah daerah di Jawa Tengah (Jateng), sebagai strategi pihaknya untuk memenangkan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di wilayah itu.
Airlangga menjelaskan bahwa Jokowi tak hanya kunjungan kerja maupun blusukan ke Jawa Tengah. Menurut dia, Jokowi kerap berkeliling dan mengunjungi daerah-daerah lain.
"Kalau Pak Presiden memang sering keliling. Jadi enggak hanya ke Jawa Tengah," kata Airlangga di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (5/1).
"Enggak ada, enggak ada (kaitan dengan TKN Prabowo-Gibran)," sambung Airlangga.
Terkait Jokowi yang disebut berpihak ke Prabowo-Gibran, Airlangga menyebut dukungan tersebut tak perlu diterjamahkan. Dia menilai arah dukungan Jokowi di Pilpres 2024 sudah jelas.
"Ya kan sudah jelas. Jelas kan enggak usah diterjemahkan," ujar Ketua Umum Partai Golkar itu.
Seperti diketahui, Jokowi melakukan kunjungan kerja ke sejumlah daerah di Jawa Tengah pada 2-3 Januari 2024. Dia mengunjungi Kabupaten Purworejo, Kabupaten Cilacap, Kabupaten Banyumas, Kota Purwokerto, Kabupaten Banjarnegara, dan Kabupaten Brebes.
Selama kunjungan kerja itu, Jokowi meresmikan terminal dan jembatan, mengecek harga kebutuhan pokok di pasar, hingga mengecek persediaan beras dan membagikan bantuan pangan cadangan beras pemerintah (CBP) kepada sejumlah penerima manfaat.
Kemudian, _groundbreaking_ atau peletakan batu pertama Kampus II Universitas Muhammadiyah Purwokerto, menanam padi bersama petani, dan meninjau pembangunan realisasi penyerapan dana desa.
Sementara itu, elektabilitas Ganjar Pranowo-Mahfud MD di Jawa Tengah masih unggul dibanding Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, berdasarkan hasil beberapa lembaga survei.