Akademisi Ramai-Ramai Kritik Pemerintah, Puan Maharani: Mereka Suarakan Aspirasi Rakyat
Akademisi Ramai-Ramai Kritik Pemerintah, Puan Maharani: Mereka Suarakan Aspirasi Rakyat
Menurut Puan, suara kampus adalah bagian dari suara rakyat dan rakyat berhak menyuarakan aspirasi
- Puan Maharani: Terima Kasih, Kami Terima Ribuan Aspirasi Rakyat
- Tanggapi Dinamika Putusan MK, Puan Apresiasi Aspirasi Rakyat Atas RUU Pilkada
- Ramai-Ramai Sivitas Akademika Kritik Pemerintah, Puan: Biarkan Rakyat Memilih Pemimpin, Tanpa Intimidasi
- Puan soal Ramai Petisi Akademisi Kritik Jokowi: Biarlah Rakyat yang Menilai
Akademisi Ramai-Ramai Kritik Pemerintah, Puan Maharani: Mereka Suarakan Aspirasi Rakyat
Ketua DPR Puan Maharani, menanggapi soal banjirnya kritikan dari para akademisi universitas yang menyerukan penyelamatan demokrasi di era pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjelang Pemilu.
Menurut Puan, suara kampus adalah bagian dari suara rakyat dan rakyat berhak menyuarakan aspirasi.
“Biarkan seluruh masyarakat menyuarakan aspirasinya, DPR akan selalu mendorong, mendukung pemilu harus berjalan dengan jujur, adil, seluruh aparat netral, kemudian persatuan dan kesatuan harus dijaga,” kata Puan di Kompleks Parlemen Senayan, Selasa (6/2).
Menurut Puan, apa yang disampaikan oleh sivitas akademika, mahasiswa, seluruh elemen masyarakat, merupakan cermin aspirasi rakyat Indonesia, agar pemerintah menjaga aturan dan konstitusi.
“Mereka menyuarakan agar Indonesia ini tetap bisa menjadi Indonesia yang menjaga persatuan kesatuan, menjaga aturan perundangan dan konstitusi di dalam koridornya, dan pesta demokrasi adalah pestanya rakyat, biarkan rakyat menilai, biarkan rakyat memilih pemimpin yang akan datang tanpa intimidasi,”
pungkas Puan.
Sebelumnya, Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin menilai bahwa pernyataan- pernyataan dari berbagai universitas tersebut merupakan bagian dari dinamika politik yang harus diperhatikan oleh pemerintah.
“Dinamika politik apa pun, Pemerintah harus perhatikan, artinya meng-assurance dan mengambil langkah-langkah berikutnya seperti apa,” kata Ma’ruf dikutip dari keterangan tertulis, Selasa (6/2/2024).
Ma’ruf berharap, pernyataan guru besar kampus itu menjadi bagian dari dinamika positif yang tidak akan membawa keresahan pada bangsa Indonesia.