Akbar Tandjung akui eks napi jadi pengurus pengaruhi citra Golkar
Selain itu jika seseorang telah menjalani proses hukum, maka bisa kembali lagi memiliki hak politik.
Mantan Ketua Umum Partai Golkar Akbar Tandjung mengakui bahwa masuknya beberapa kader bekas narapidana di struktur baru akan berdampak pada citra Partai Golkar. Akbar pun meminta partai memperhatikan hal tersebut.
"Kita juga mengetahui bahwa di instansi politik, citra atau image juga ikut menentukan. Ini sesuatu yang tidak mungkin kita hindari, pasti ada citra yang bisa berdampak ke partai. Partai harus memperhatikan aspek ini," kata Akbar di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (3/6).
Meski begitu, menurut Akbar dia menyerahkan proses hukum ke pihak yang berwenang. Selain itu jika seseorang telah menjalani proses hukum, maka bisa kembali lagi memiliki hak politik.
Akbar berujar bahwa Partai Golkar di bawah komando Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto agar berani mengubah citra. Hal tersebut agar para mantan narapidana tidak dianggap hal negatif melalui unjuk kerja.
"Partai harus ambil langkah mengubah citra itu. Sehingga pada waktunya masyarakat menilai bahwa partai itu sudah berubah. Bahwa dulu ada orang yang terlibat di beberapa kasus, tapi nyatanya setelah ada beberapa langkah kebijakan Partai Golkar, mungkin citra itu akan berkurang, sehingga orang itu tidak akan lagi liat partai dalam perspektif itu," ungkapnya.
Hal tersebut bagi Akbar, bisa dilakukan melalui susunan agenda atau program partai. Jika ternyata dalam eksekusi program itu berdampak positif bagi rakyat, maka perlahan citra partai akan berubah.
"Itu yang jadi perhatian dan ukuran bagaimana partai dinilai. Tergantung dari pimpinan partai itu sendiri," pungkasnya.