AKD Sedang Disusun, PDIP Sebut Puan Maharani Calon Kuat Ketua DPR
Menurutnya, keputusan terkait posisi Ketua DPR berada di tangan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri.
DPR periode 2019-2024 akan segera dilantik. Alat Kelengkapan Dewan yang baru pun akan disiapkan oleh seluruh partai, termasuk Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.
"Baru dibahas tentang susunannya. Dari PDIP mendapat berapa, komposisi pimpinan, berapa wakil, berapa di badan, itu sudah ada komunikasi dijalankan. Tapi pintu dari kami berikan mandat kepada Pak Utut sebagai Ketua Fraksi untuk melakukan lobi-lobi politik bersama sekretaris fraksi," kata Hasto di Cirebon, Sabtu (28/9/2019).
-
Apa yang akan dilakukan oleh Ketua DPR RI Puan Maharani terkait calon Panglima TNI? Nama calon panglima TNI akan diumumkan oleh Ketua DPR RI Puan Maharani. Calon tunggal sesuai amanah UU," imbuhnya.
-
Bagaimana Puan Maharani bisa menjadi Ketua DPR? Kini puan Maharani menjabat sebagai Ketua DPR RI periode 2019 hingga 2024. Dia menjadi wanita pertama yang menduduki jabatan Ketua DPR.
-
Kapan PDRI dibentuk? Walaupun secara resmi radiogram Presiden Soekarno belum diterima, tanggal 22 Desember 1948, sesuai dengan konsep yang telah disiapkan, dalam rapat tersebut diputuskan untuk membentuk Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI), dengan susunan sebagai berikut:
-
Siapa yang memimpin PDRI? Syafruddin Prawiranegara tercatat menjadi Ketua PDRI dalam waktu yang singkat, yaitu dari 22 Desember 1948 sampai 13 Juli 1949, namun hal ini sangat menentukan eksistensi Negara Republik Indonesia yang merdeka, bersatu, dan berdaulat.
-
Di mana PDRI didirikan? Berawal dari Agresi Militer Belanda Kedua pada 19 Desember 1948, PDRI pun didirikan di Sumbar.
-
Apa yang diputuskan oleh Puan Maharani mengenai rapat paripurna? Ketua DPR Puan Maharani menjelaskan alasan rapat paripurna DPR tidak lagi menyebutkan jumlah kehadiran anggota dewan secara virtual. Padahal, sebelumnya selama masa pandemi Covid-19 anggota dewan diperbolehkan hadir secara virtual.
Sebagai partai pemenang pemilu, pihaknya tak mau jemawa. Semua akan dilakukan lobi dengan parpol lainnya. "Prinsipnya bagi PDIP, kami tidak ingin bisa memerintah sendirian. Kami membangun kerja sama politik dengan partai Golkar, PKB, PPP, NasDem, dan sebagainya," ungkap Hasto.
Soal posisi Ketua DPR sendiri, dia menyebut nama Puan Maharani kandidat. Bahkan, Menko PMK itu sudah mengundurkan diri daru jabatannya lantaran tak boleh rangkap jabatan.
"Pak Laoly telah mengajukan surat pengunduran diri, demikian juga Mbak Puan. Karena beliau menerima suara yang begitu besar di atas 450 ribu. Tentu saja ini membuat sebuah tanggung jawab untuk menjalankan tugas-tugas sebagai wakil rakyat dengan sebaik-baiknya," tutur Hasto.
Meski demikian, Hasto tak mau terang-terangan menyatakan Puan sebagai calon tunggal Ketua DPR. Menurutnya, keputusan terkait posisi Ketua DPR berada di tangan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri.
"Mbak Puan tentu saja sebagai kader yang punya pengalaman yang sangat lengkap. Di internal partai, di legislatif, eksekutif. Memiliki kans yang cukup besar. Tapi nanti kita tunggu keputusan Ibu Megawati," pungkasnya.
Baca juga:
Sejumlah Tokoh Nasional Hadiri Pemakaman BJ Habibie
Agung Laksono Sarankan Pemerintah Kaji Ulang Kenaikan Iuran BPJS
Deretan Kenaikan Tarif yang Bakal Dihadapi Masyarakat
Puan Pastikan Kenaikan Iuran BPJS Tak Berdampak Pada Peningkatan Angka Kemiskinan
Puan Maharani Soal Revisi UU MD3: Itu Urusannya DPR
Puan Maharani Dianugerahi Pin Alumni Kehormatan Lemhannas