Akom sebut Bupati Ogan Ilir sudah tes urine saat penjaringan Golkar
Akom juga mengatakan, kepala daerah yang terlibat narkoba harus diberikan efek jera agar tak terulang lagi.
Ketua DPR Ade Komarudin meminta Ahmad Wazir Noviadi atau kerap disapa Novi dipecat sebagai Bupati Ogan Ilir lantaran pesta narkoba di rumah eks Bupati Ogan Ilir, Mawardi Yahya. Pria disapa Akom ini juga mengatakan, kepala daerah yang terlibat narkoba harus diberikan efek jera agar tak terulang lagi.
"Semua orang yang korupsi dan narkoba musuh kita bersama. Apalagi beliau bupati, harus beri contoh ke masyarakat. Seperti Pak Ivan (Ivan Haz) harusnya beri contoh dan beri tindakan yang lebih tegas efek jera," kata Akom di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (15/3).
Lebih jauh, saat perekrutan kader Partai Golkar, Noviadi sudah dilakukan tes kesehatan sebagai prosedur atau persyaratan pendaftaran kader partai. Namun tes urine tak menjadi jaminan terhadap pejabat apakah positif menggunakan narkoba atau tidak.
"Setiap prosedur pasti dilakukan tapi itu tidak jaminan. Semua juga begitu yang paling penting yang bersangkutan tak konsumsi itu. Jadi jangan prosedur dijadikan ukuran bagi sebuah pemberantasan narkoba. Terlebih dia pejabat efek jeranya harus lebih besar," tandasnya.
Dia juga meminta Partai Golkar untuk menindak tegas Noviadi sebagai kader partai. Dia mengharapkan, Partai Golkar memecatnya sebagai efek jera.
"Apalagi dia pejabat publik, dampaknya besar ke masyarakat. Tentu semua aparat dalam hal ini harus menegakkan pemberantasan narkoba sebagai sebuah langkah tegas," kata dia.
Seperti diketahui, Bupati Ogan Ilir, Ahmad Wazir Noviadi atau kerap disapa Novi, pada Minggu (13/3) malam ditangkap Badan Narkotika Nasional (BNN). Ternyata, mereka juga membekuk empat orang lain, dalam penggerebekan di rumah eks Bupati Ogan Ilir, Mawardi Yahya.
Dua di antaranya berstatus sebagai pegawai negeri sipil (PNS). Kepala BNN Provinsi Sumsel, Brigjen Pol Iswandi Hari mengatakan, keempat pelaku selain Bupati Ogan Ilir adalah berinisial MD dan FR (swasta), JN (PNS di Rumah Sakit Ernaldi Bahar Palembang), dan DA (PNS Dinas Kesehatan Ogan Komering Ulu Timur). Semuanya positif menggunakan narkoba berdasarkan hasil tes urine dilakukan usai penggerebekan.
"Pelakunya ada lima, satu Bupati Ogan Ilir, dua PNS, dan dua lagi swasta. Semuanya positif (pakai narkoba)," kata Iswandi, Senin (14/3).