Akom sebut Golkar tak bakat tawar menawar menteri sama Jokowi
Ketum Golkar Munas Bali, Aburizal Bakrie disebut-sebut telah menyiapkan nama untuk calon menteri.
Bergabungnya Partai Golkar ke pemerintah dinilai publik sebagai manuver untuk mendapat jatah menteri. Penilaian publik ini bukan tanpa alasan, sebab Golkar sendiri mengakui punya kepentingan dalam pemerintah.
Seiring itu, kabar reshuffle pun kian santer terdengar. Ketum Golkar Munas Bali, Aburizal Bakrie disebut-sebut telah menyiapkan nama untuk calon menteri.
Politisi Golkar, Ade Komarudin mengatakan, inisiatif Golkar merapat ke kubu pemerintah tak lain karena ideologi partai.
"Orang Golkar sangat suka berkarya. Maka kerja, kerja, kerja. Kalau sekarang Golkar berkarya memang ideologinya itu. Enggak bisa lepas makanya kalau mau gabung berkarya saja untuk maksimalkan karyanya ke masyarakat Indonesia," kata Ketua DPR ini di kompleks Senayan, Jakarta, Selasa (2/2).
Soal jatah menteri yang disinggung publik, Ade mengaku Golkar menyerahkan sepenuhnya kepada Presiden Jokowi.
"Kan enggak harus jadi menteri. Banyak pilihan karya yang dilakukan. Memang bangsa ini sukses cuma jadi menteri? Kan tidak. Berkarya maksimal bukan harus jadi menteri. Semua lahan maksimalkan karya untuk Indonesia," jelas dia.
Ade Komarudin memastikan tak ada deal khusus antara Golkar dan pemerintah dalam hal ini. Golkar kata dia, tak berbakat soal tawar menawar.
"Enggak usah (cawe-cawe), enggak bakat seperti itu. Jadi jangan bicara soal itu, bicara soal pengabdian kepada rakyat Indonesia yang melalui bergabungnya dengan pemerintah," tandasnya.