Alasan Airlangga dinilai paling cocok jadi ketua umum Golkar
Ari menilai Airlannga perlu melakukan sejumlah langkah agar dapat terpilih menjadi ketua umum. Caranya dengan mampu melakukan pendekatan dengan kader-kader di daerah. Dia juga harus mampu merangkul tokoh-tokoh muda seperti Ketua DPD Jawa Barat Dedi Mulyadi guna melawan para senior Golkar yang tentu pula memiliki hasrat
Nama Korbid Bidang Perekonomian Partai Golkar Airlangga Hartarto dinilai sosok paling tepat menjabat sebagai Ketua Umum Partai Golkar menggantikan Setya Novanto apabila Munaslub digelar. Peneliti senior CSIS J Kristiadi menilai sosok Airlangga merupakan sosok yang bukan murni seorang politisi.
Sosok seperti ini diperlukan sebagai pengganti Setya Novanto yang tengah menjadi tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam dugaan keterlibatan dalam kasus korupsi e-KTP. Airlangga dianggap mampu dapat memperbaiki citra dan membawa perubahan dalam tubuh partai berlambang pohon beringin.
"Dia (Airlangga) orang profesional. Dia memang bukan politician. Menurut saya golkar juga jangan dipimpin oleh seorang yang murni politician kemudian memimpin Golkar yang sudah tercemar sekarang ini. Orang profesional menurut saya sekarang ini lebih punya hati nurani, empati daripada seorang murni politisi yang seperti sekarang ini,” kata Kristiadi dalam dalam Diskusi bertajuk 2019 Paska Setnov: Kontestasi Ketum Golkar dan Reposisi Pimpinan DPR di Kantor PARA Syndicate, Jakarta, Jumat (24/11).
Kristiadi menilai Airlangga merupakan sosok yang memiliki prestasi ketika masih muda. Dia mencontohkan, kala Airlangga masih menjabat sebagai Ketua Keluarga Alumni Fakultas Teknik UGM (KATGAMA) pada tahun 2003. Kala itu, dia menyebut Airlangga memprakarsai Herman Johannes Award, suatu penghargaan bagi inovasi teknologi dengan dana sendiri.
"Airlangga ini yang saya tahu lebih sedikit kekurangannya, cacatnya daripada yang lain," katanya.
Hal sama juga diutarakan oleh Direktur Eksekutif Para Syndicate. Dia menilai sosok Menteri Perindustrian ini paling tepat menjabat sebagai ketua umum Golkar menggantikan Novanto apabila diputuskan Munaslub digelar. Airlangga dinilai sosok segar karena masih tergolong muda dan dianggap mampu membawa perubahan.
Namun demikian, Ari menilai Airlannga perlu melakukan sejumlah langkah agar dapat terpilih menjadi ketua umum. Caranya dengan mampu melakukan pendekatan dengan kader-kader di daerah. Dia juga harus mampu merangkul tokoh-tokoh muda seperti Ketua DPD Jawa Barat Dedi Mulyadi guna melawan para senior Golkar yang tentu pula memiliki hasrat menjadi ketua umum.
"Bagaimana orang-orang muda ini bisa melawan hegemoni orang senior supaya Golkar ke depan ini di tangan orang muda punya semangat baru dan membawa pembaruan ke depan. Setelahnya Golkar ini bisa lepas dari senioritas dan menjadi partai yang lebih modern," ujarnya.