Analisa kenapa koalisi Prabowo tak solid
Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Lili Romli menilai, wajar koalisi penantang Jokowi ribut soal cawapres. Sebab, kursi orang nomor dua itu bisa mengamankan perolehan suara partai politiknya masing-masing.
Hubungan Partai Gerindra dan Demokrat memanas. Pemicunya, Wasekjen Demokrat Andi Arief sebut Prabowo Subianto jenderal kardus. Lebih mementingkan uang ketimbang koalisi bersama rakyat.
Andi juga menuding, Sandiaga Uno memberikan uang kepada PKS dan PAN untuk mengamankan kursi cawapres, kalahkan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), jago dari Demokrat.
-
Kenapa Prabowo Subianto dan Jenderal Dudung menggandeng tangan Jenderal Tri Sutrisno? Momen ini terjadi ketika ketiga jenderal tersebut sedang berjalan masuk ke dalam sebuah ruangan atau tempat digelarnya gala dinner seusai mengikuti rangkaian parade senja atau penurunan upacara bendera merah putih.
-
Siapa yang diusung oleh partai-partai pendukung Prabowo-Gibran? Dua nama yang santer bakal meramaikan Pilkada Jakarta adalah dua mantan Gubernur Ibu Kota dan Jawa Barat yakni Anies Baswedan dan Ridwan Kamil. Anies sebagai calon inkumben tampaknya bakal diusung oleh partai-partai pendukungnya di Pilpres 2024. Begitu juga dengan Ridwan Kamil yang didukung barisan partai pendukung Prabowo-Gibran.
-
Apa yang dibicarakan Prabowo dan Jokowi? Saat itu, mereka berdua membahas tentang masa depan bangsa demi mewujudkan Indonesia emas pada tahun 2045.
-
Apa yang diusung Prabowo Subianto dalam acara tersebut? Ketua Umum Pilar 08, Kanisius Karyadi, mengatakan bahwa kegiatan yang diikuti oleh 70 ribu lebih peserta ini merupakan bentuk dukungan terhadap Prabowo Subianto dalam menjaga dan merawat Persatuan Indonesia, sejalan dengan Sila ke-3 Pancasila.
-
Kapan pelantikan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai Presiden dan Wakil Presiden? Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka akan dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2024-2029 pada 20 Oktober mendatang.
-
Siapa yang bertemu dengan Prabowo Subianto? Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep menemui Ketum Gerindra Prabowo Subianto.
Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Lili Romli menilai, wajar koalisi penantang Jokowi ribut soal cawapres. Sebab, kursi orang nomor dua itu bisa mengamankan perolehan suara partai politiknya masing-masing.
"Kubu penantang Jokowi ini enggak solid dari awal karena mereka takut kalah. Mereka sadar sulitnya mengalahkan Jokowi yang petahana," kata Lili, kepada wartawan, di Jakarta, Kamis (9/8).
Lili menyampaikan, Partai Gerindra, PKS, PAN dan Partai Demokrat sadar tidak memiliki figur yang mampu mengimbangi elektabilitas Jokowi.
"Maka kubu penantang, pasti mikirnya, dari pada kalah enggak dapat apa-apa, mending ngotot ngajuin figur untuk cawapres. Semua mengajukan nama, jadinya alot," ujar Lili.
Dengan mendapatkan posisi cawapres, kata Lili, partai politik berharap mendapat cottail effect, atau peningkatan perolehan suara pada Pileg 2019 demi memastikan partainya mendapat kursi di parlemen.
"Ini realistis, dari pada pilpres kalah terus partai enggak masuk parlemen, kan kayak sudah jatuh tertimpa tangga. Makanya mereka minta cawapres demi cottail effect," ungkap Lili.
Adapun mengenai kegaduhan yang disampaikan Wasekjen Partai Demokrat Andi Arief yang menuding Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai jenderal kardus karena tidak menepati kesepakatan politik dengan Demokrat, Lili menilai hal itu akan merugikan seluruh partai penantang Jokowi.
"Merugikan buat partai dan masyarakat. Ini menunjukkan ketidaksiapan koalisi penantang Jokowi dan membuktikan mereka hanya mengutamakan kepentingan partai, bukan gagasan kebangsaan," ucap Lili.
Baca juga:
PAN tetap ngotot jadikan Zulkifli Hasan cawapres Prabowo
Usai mendaftar ke KPU, Jokowi akan bertolak ke NTB
Besok daftar ke KPU, Jokowi minta tak ada kemeriahan berlebihan
Petinggi Partai Demokrat mulai berdatangan di rumah SBY
PDIP: Sampai hari ini koalisi tetap kokoh
Pertemuan Prabowo dan SBY di Kuningan bahas 'power sharing'
Andi Arief: Suatu hari utusan Sandi datang, ingin gulingkan Prabowo-AHY