Anas tuding pemerintahan SBY buat suara Demokrat jeblok
"Jadi kalau demokrat dapat sebut saja 9 -10 persen, itu angka yg menurut saya sudah luar biasa," kata Anas.
Tersangka kasus dugaan penerimaan gratifikasi dan TPPU Anas Urbaningrum kembali diperiksa KPK. Sebelum diperiksa, Anas pun menanggapi pertanyaan awak media terkait suara Partai Demokrat yang turun dari Hasil Pileg 2014 kemarin.
"Ya kan hari berganti, musim berganti, kadang mendung, ya kan, kadang hujan, panas, kan biasa aja, naik turun dalam pemilu, ada yg naik ada yg turun," ujarnya di KPK, Jumat.
Anas tak menampik jika faktor banyak kader Demokrat yang korupsi salah satu sebabnya. Namun, menurut Anas, faktor yang utama adalah masyarakat yang menilai kinerja pemerintahan di bawah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang buruk.
"Pasti ada faktor itu (korupsi), tapi yang utama adalah kerja pemerintah yang dianggap tidak memuaskan publik, menurut saya itu," ucap Anas.
Berdasarkan hasil survei, kata Anas, menunjukkan banyak tingkat kepuasan publik terhadap kinerja pemerintahan turun drastis. Menurut Anas, meskipun banyak kader partai yang korupsi, namun jika tidak diimbangi dengan kinerja pemerintah, maka hasilnya akan buruk.
"Itu rumus demokrasi yang normal berlaku di mana saja. Kalau partai utama pemerintah itu memuaskan publik ditunjukan dengan kinerja pemerintah di mata masyarakat, pasti insentif elektoralnya dinikmati partai pemerintah itu. Tapi kalau pemerintahnya dianggap tidak memuaskan publik, pasti juga dampak elektoralnya pada partai yang ada di dalam pemerintahan, terutama partai yg menjadi pilar utama pemerintahan," beber Anas.
"Itu rumus umum di mana pun, bukan hal yang aneh, jadi kalau demokrat dapat sebut saja 9 - 10 persen, itu angka yg menurut saya sudah luar biasa, karena yg bekerja bukan hanya pak SBY sebagai ketum, sebagai presiden, kepala negara, kepala pemerintahan, dan kader partai, tapi juga dibantu oleh kesebelasan konvensi, kalau tidak ada kesebelasan konvensi tidak akan tembus 9 -10 persen," jelasnya.