Ancam 'ceraikan' PKB, Rhoma Irama tak diizinkan temui wartawan
Tim sukses Rhoma Irama For Republik Indonesia (Riffori) melarang sang raja dangdut datang ke kantor Riffori.
Rhoma Irama mengancam akan mencabut dukungannya jika PKB tak memegang komitmen untuk mencalonkannya sebagai presiden. Namun hal itu tak langsung diucapkan oleh Rhoma Irama karena satria bergitar itu dilarang bertemu dengan wartawan oleh tim suksesnya yakni Rhoma Irama For Republik Indonesia (Riffori).
"H Rhoma Irama sebetulnya mau datang (menemui wartawan di kantor Riffori), tapi kami (tim sukses) yang menghalangi untuk tidak datang," ucap salah satu tim sukses Rhoma, Habib Syehan Sihab di kantor Riffori, di Jakarta Timur, Sabtu (26/4).
"Karena sebetulnya kami yang menggelontorkan, kami yang paksakan untuk H Rhoma maju karena kami sudah khawatir dengan nasib bangsa sekarang ini," sambung Habib Syehan.
Habib Syehan menilai, dengan ikut sertanya Rhoma Irama dalam bursa pencapresan diharapkan bisa membawa perubahan bagi bangsa Indonesia ke depannya.
"Kami katakan kepada H Rhoma sekarang saatnya Anda maju dan harus berani. Sekarang sudah berani dan Alhamdulillah H Rhoma bisa menjadikan satu partai menjadi besar," tuturnya.
Pernyataan penarikan dukungan yang dilakukan Rhoma Irama terhadap PKB tersebut diwakili oleh sejumlah ulama di antaranya; KH Abd Rasyid selaku pimpinan pondok pesantren As-Syafi'iyah, Habib Syehan Sihab, Habib Ali Bin Thohir Al-Husaini selaku pimpinan pondok pesantren Al-Husaini di Tangerang, Habib Ali Bin Muhammad Al-Habsyi dari Majelis Talim Kwitang, KH Fahrurrozi Ishaq selaku pimpinan Wasiat Ulama, KH Abu Hanifah selaku pimpinan Pondok Pesantren Darul Hijrah, KH Luthfi Zubaid selaku sekjen Fahmi Tamami, Ketua Riffori Waskito dan KH Mujib Khudori selaku pimpinan pusat Ukhwanul Muballighin.