Andi Arief sebut elite Demokrat terima info mahar Rp 500 M langsung dari Fadli Zon
Informasi itu sampai ke internal Demokrat pada Rabu, 8 Agustus 2018, sore pukul 16.00 WIB. "Sekjen Hinca, Waketum Syarief Hasan dan Sekretaris Majelis tinggi partai Amir Syamsudin mendapatkan penjelasan itu (mahar Rp 500 miliar) langsung dari tim kecil Gerindra Fadli Zon, Sufmi Dasco, Prasetyo, dan Fuad Bawazier."
Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Andi Arief, melontarkan sindiran keras pada Ketum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, terkait dipilihnya Sandiaga Uno sebagai cawapres. Dia juga menyebut Sandi telah membayar mahar Rp 500 M agar partai koalisi Prabowo sepakat menerima namanya.
Andi menegaskan, informasi kucuran Rp 500 M dari Sandiaga dia dapat dari wakil ketua umum Partai Gerindra Fadli Zon. Menurutnya, bukan cuma Fadli, anggota dewan pembina Gerindra, Fuad Bawazer, juga mengetahui.
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Kapan Pemilu 2019 diadakan? Pemilu terakhir yang diselenggarakan di Indonesia adalah pemilu 2019. Pemilu 2019 adalah pemilu serentak yang dilakukan untuk memilih presiden dan wakil presiden, anggota DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten Kota, dan DPD.
-
Kapan pemilu 2019 dilaksanakan? Pemilu 2019 merupakan pemilihan umum di Indonesia yang dilaksanakan pada tanggal 17 April 2019.
-
Apa saja yang dipilih dalam Pemilu 2019? Pada tanggal 17 April 2019, Indonesia menyelenggarakan Pemilu Serentak yang merupakan pemilihan presiden, wakil presiden, anggota DPR, DPD, dan DPRD secara bersamaan.
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Partai apa yang menang di Pemilu 2019? Partai Pemenang Pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase suara sebesar 19.33% atau 27,05 juta suara dan berhasil memperoleh 128 kursi parpol.
"Sekjen Hinca, Waketum Syarief Hasan dan Sekretaris Majelis tinggi partai Amir Syamsudin mendapatkan penjelasan itu (mahar Rp 500 miliar) langsung dari tim kecil Gerindra Fadli Zon, Sufmi Dasco, Prasetyo, dan Fuad Bawazier," kata Andi ketika dihubungi, Sabtu (11/8).
Dia menambahkan, informasi itu sampai ke internal Demokrat pada Rabu, 8 Agustus 2018, sore pukul 16.00 WIB. Atau, satu hari sebelum Prabowo mendeklarasikan siapa cawapresnya.
Kemudian pada Kamis (9/8) pagi, Prabowo kembali menemui SBY. Dalam pertemuan tersebut, kata Andi, keduanya membahas soal bagaimana mengembalikan politik tanpa mahar. SBY mengusulkan nama cawapres lain.
"Nama cawapresnya bukan Sandi, AHY, Salim Al Jufri. Seperti permintaan Zulkifli Hasan agar tokoh netral," papar Andi.
Namun, kata Andi, Prabowo tidak menghiraukan hal tersebut. Tidak hanya Prabowo yang tetap memilih Sandi sebagai cawapres. Zulkifli Hasan dan Salim Al Jufri setuju jika Prabowo menggaet Sandi.
"Tokoh netral. Tiba-tiba sepakat memilih dan setuju Sandi yang juga Gerindra. Ini ada apa?" tanya Andi.
Lalu pada kamis malam, Prabowo mendeklarasikan Sandiaga Uno jadi cawapresnya. Deklarasi tersebut berlangsung di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan.
Sebelumnya, Andi Arief mengatakan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto tidak komitmen dengan ucapannya. Menurut Andi, seiring berjalannya waktu, ucapan Prabowo ketika bertemu Ketum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berbeda dengan saat pembicaraan awal.
Andi pun menuding sikap Prabowo karena Sandiaga Uno membawa uang agar dipilih menjadi Cawapres. Uang tersebut juga diberikan kepada PAN dan PKS.
"Belum dua puluh empat jam mentalnya jatuh ditubruk uang sandi uno untuk mengentertain PAN dan PKS," cuitnya lagi.
Saat dikonfirmasi, Andi membenarkan kalau itu akun Twitter miliknya. Dia mengatakan, Sandiaga mampu membayar PAN dan PKS masing-masing Rp 500 miliar.
"Tambahkan bahwa di luar dugaan kami ternyata Prabowo mementingkan uang ketimbang jalan perjuangan yang benar. Sandiaga Uno yang sanggup membayar PAN dan PKS masing-masing Rp 500 M menjadi pilihannya untuk Cawapres. Benar-benar jenderal di luar dugaan," tuturnya.
Baca juga:
Meski berkoalisi, PKS tetap tuntut Andi Arief minta maaf soal mahar Rp 500 M
Santri Ponpes An Nawawi Tanara milik Ma'ruf Amin doakan sukses di Pilpres
Jokowi dan Prabowo diminta optimalkan program ekonomi syariah, ini keuntungannya
Tersebar di 63 titik, berapa ongkos baliho 'SI4P' AHY?
Ini PR dan janji Sandiaga Uno di DKI yang belum terlaksana
Petinggi PAN sambangi rumah Prabowo diskusi terkait Pilpres 2019
Prabowo sudah serahkan LHKPN ke KPK, Jokowi, Ma'ruf dan Sandiaga belum