Anggota DPR diminta tak menghiraukan ancaman 'buldoser' Luhut
Anggota DPR diminta hiraukan ancaman buldoser Luhut Pandjaitan. Inas Nasrullah Zubir menilai, tindakan tersebut mencerminkan ketidakpahaman Luhut terhadap salah satu tugas DPR, yakni mengawasi sektor atau kementerian yang menjadi mitranya.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan mengatakan, dia bersedia membentengi duet pasangan Ignasius Jonan dan Arcandra Tahar sebagai Menteri dan Wakil Menteri ESDM. Dia pun mengancam akan mem-'buldoser' siapapun yang mengintervensi kinerja pasangan tersebut.
Anggota Komisi VII DPR dari Fraksi Hanura, Inas Nasrullah Zubir menilai, tindakan tersebut mencerminkan ketidakpahaman Luhut terhadap salah satu tugas DPR, yakni mengawasi sektor atau kementerian yang menjadi mitranya.
"Tugas mengawasi tidak hanya sebatas mengkritisi, tapi juga mencari tahu atau mengorek-ngorek keterangan dari siapapun untuk mendapatkan informasi. Bahkan DPR punya kewenangan untuk mengorek informasi dari mulut Luhut sendiri," ujarnya saat ditemui di Kompleks Parlemen, Jakarta Pusat, Selasa (18/10).
Dia meminta kepada Luhut untuk tidak ringan dalam berbicara, apalagi sampai mengeluarkan kata-kata ancaman. Soalnya, hal ini masih berkaitan dengan lingkungan pemerintahan.
Inas pun berharap, kawan-kawannya sesama Komisi VII untuk tidak terpengaruh dengan ancaman Luhut dan tetap melakukan tugas sebagaimana mestinya.
"Jika Jonan-AT menghasilkan sesuatu yang baik dan bermanfaat untuk Indonesia serta jujur maka harus kita dukung, tapi jika tidak, ya disikat saja," pungkasnya.
Sebelumnya, Luhut berpesan kepada siapapun yang mengganggu kinerja Jonan-Arcandra akan dibuldoser. Hal ini diungkapkan Luhut saat serah terima jabatan yang dilakukan Luhut kepada Jonan dan Arcandra. Luhut diketahui jabat sebagai Plt Menteri ESDM.
"Orang lain yang mau nyerang Pak Jonan dan Arcandra, karena kebetulan di bawah koordinasi saya. Ya saya akan buldoser juga," katanya di Gedung Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (17/10) kemarin.