Anies di Debat Capres: Banyak Aturan Ditekuk Sesuai Kepentingan Penguasa, Hukum Bengkok, Ini harus Diubah!
Anies mengatakan, perubahan harus dilakukan karena negara ini adalah negara hukum
Anies di Debat Capres: Banyak Aturan Ditekuk Sesuai Kepentingan Penguasa, Hukum Bengkok, Ini harus Diubah!
Calon Presiden (Capres) nomor urut satu, Anies Baswedan mengkritisi kondisi hukum yang terjadi saat ini. Hal itu diungkapkan dalam debat perdana Capres yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU), Selasa (12/12).
- Anies Disebut Menepuk Air di Dulang, Pakar: TGUPP Itu ‘Ordal’
- Pidato Penutup Anies di Debat Capres, Singgung Pelanggaran Etika hingga Orang Dalam Rusak Negara
- Debat Capres, Anies: Ada Milenial Jadi Cawapres, Tetapi Ribuan Milenial Kritik Pemerintah Dihadapi Gas Air Mata
- Anies Jawab Tuduhan TKN Prabowo-Gibran Soal Perubahan Debat Capres-Cawapres
"Negara hukum menempatkan hukum sebagai rujukan utama memastikan hadirnya rasa keadilan banyak bermanfaat dan memberikan kepastian kepada semua," kata Anies.
Menurutnya, kepastian hukum harus dipegang kepada kekuasaan baik di puncak maupun di tingkat bawah.
"Ini harus dipegang teguh kepada pemegang kekuasaan baik di puncak dan jajaran. Tapi apa yang terjadi? banyak aturan ditekuk sesuai dengan kepentingan yang sedang memegang kekuasaan. Ini harus diubah, ini harus diubah," lanjutnya.
Anies melanjutkan, perubahan harus dilakukan karena negara ini adalah negara hukum bukan negara kekuasaan.
"Kemudian kita menyaksikan betapa pada hari-hari ini tatanan ketika kita menyelenggarakan pemerintahan sering tidak sesuai prinsip-prinsip yang kita pegang. Karena itulah kami melihat perubahan ini harus kita kembalikan. Negara ini adalah negara hukum bukan negara kekausaan. dalam negara hukum kekuasaan diatur oleh hukum," bebernya.
Anies menjabarkan, hukum harus ditegakkan. Dia melihat saat ini hukum taham ke bawah, tumpul ke atas.
"Pada saat ini hukum harus tegak. Inilah hukum, dalam kenyataannya bengkok. Dia tajam ke bawah tumpul ke atas. Ini tidak boleh didiamkan dan harus diubah. Karena itu kita mendorong perubahan," pungkasnya.